chapter 10

749 74 1
                                    

"Uhuk... Uhukk... Akh... " Jungwon meringis kesakitan dalam toilet.

Ia menatapi wajahnya yang sudah begitu pucat dan juga berkeringat. Ia memandang wajahnya dari kaca di hadapannya dan menghela napas berat, tangannya merogoh saku dari piyama rumah sakit itu dan meraih sebuah lip balm lalu mengoleskannya pada bibirnya.

Tok... Tok...

"Jungwon... Kau di dalam? " Panggil Jay dari luar.

"I-iya. Tunggu sebentar ya" Jungwon menyimpan lip balm itu kembali.

"Kau baik-baik saja kan? " Tanya Jay khawatir.

"Aku baik-baik saja. Ada apa Jay? Kenapa kau kesini? "

"Apa aku tidak boleh menemui mu? " Kesal Jay manyun.

Ntah kenapa semenjak Jungwon menerimanya rasanya ia selalu ingin menemui Jungwon terus.

"Bukan begitu"

"Apa tidak bisa kamar kita di satuin saja? " Ujar Jay dan menempelkan dahinya tepat di pundak Jungwon.

"Kenapa tidak? Kau bisa tidur disini bersamaku" Goda Jungwon.

"Oh... Jungwon... Kau pasti sangat ingin menempel denganku ya...? " Goda Jay balik.

Jungwon hanya menggelengkan kepalanya saja dan berjalan menuju ranjang miliknya, tapi kepalanya tiba-tiba terasa sakit hingga langkahnya pun terhenti.

Jay yang mengekori Jungwon pun sontak berhenti dan memeriksa Jungwon.

"Jungwon, kau tidak apa-apa? " Khawatir Jay.

"O-oh aku baik-baik saja" Jawab Jungwon sambil berusaha mengatur napasnya.

"Kenapa kau berkeringat banyak sekali... Aku akan memanggil Ayahku, tunggu disini" Jay menarik tangan Jungwon lalu membaringkannya di ranjang.

.

.

.

"Ayah bisa periksa Jungwon sebentar? Kelihatannya dia tidak baik-baik saja"

"Baiklah"

.

.

.

Jungwon berusaha mengatur napasnya, sekujur tubuhnya benar-benar terasa sangat sakit hingga ia menahan dengan menggigit bibirnya. Ia berusaha bangun dari ranjang dan mengambil botol obat yang ada di kursi yang tak jauh dari ranjangnya, tapi ia merasa sangat kesulitan meraih obat itu hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai.

"Ugh... " Ringisnya kesakitan.

Kini tubuhnya mati rasa setelah terjatuh, penglihatannya mulai rabun dan juga darah yang mengalir dari hidungnya. Ia mengedip-ngedipkan matanya lemah hingga akhirnya terpejam.

Hanya berselang beberapa detik saja Jay dan Dokter park pun datang, dan dengan melihat kondisi Jungwon sontak membuat mereka berdua syok.

PREASSURE/JAYWON -(END)-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang