Beberapa minggu telah berlalu, setiap waktu yang terus berjalan dan tak menunjukkan ada hal baik yang akan datang menghampiri Jungwon maupun Jay. Karna selalu mengikuti kemoterapi agar mencegah kanker tubuh mereka pun mulai melemah, obat-obatan yang terus mereka minum bahkan tubuh mereka yang terus ditancap jarum suntik maupun infus hingga memiliki banyak bekas di lengan mereka.
Walaupun begitu, ditengah kesedihan dan perjuangan mereka masih bisa tersenyum dan saling menguatkan satu sama lain.
Kini Jungwon tak mampu bangun dari ranjangnya, bahkan sesekali tubuhnya mengalami kejang-kejang. Bahkan saat ia mengamuk harus ada dua atau tiga orang yang harus menahannya. Walaupun begitu, Jungwon masih bisa di ajak bicara seperti biasanya.
Lain pula dengan Jay, kini ia berpangku pada kursi roda karna kondisinya juga. Ia sering ke kamar Jungwon dan bercanda bersama, membahas pernikahan dan juga rencana masa depan mereka dan di dampingi Jake. Terkadang Jake juga yang mengurus kebutuhan Jay karna Ayah Jay sebuk mengurus pasien yang lainnya.
.
.
.
"Hyung, apa Jungwon tidur? " Tanya Jay saat berpapasan di depan kamarnya.
"Tidak, ini waktunya dia makan. Apa kau sudah makan? " Tanya Jake balik.
"Sudah, Hyung. Aku ikut ya"
"Baiklah, sini aku bantu" Jake pun memberikan nampan itu pada Jay lalu mendorong kursi roda Jay.
-
"Jungwon~" Panggil Jay dengan senyuman tulus hingga matanya hampir tak terlihat.
"Jay... " Saut Jungwon.
"Ada apa Jungwon? Apa ada yang sakit? " Tanya Jake.
"Hyung... Ayah dimana? "
"Berhenti bertanya tentangnya Jungwon, kau tau dia sedang mengurus uang-uangnya yang berharga itu. Ck" Jake merasa kesal.
"Hyung... " Panggilnya lagi.
"Ada apa? Hm...? "
"Tidak jadi"
Melihat tingkah Jungwon Jay mengerutkan dahinya merasa sedikit ada yang aneh.
"Baiklah, ayo makan" Jake memberikan semangkuk bubur pada Jungwon tapi Jay mengambilnya dan mengatakan bahwa dia sendiri yang akan memberikannya pada Jungwon.
"Kau harus makan banyak, Jungwon" Senyum Jay dan menyuapi Jungwon.
Setelah beberapa suapan, Jungwon mengerutkan dahinya saat merasa mau muntah.
"Jungwon kau baik-baik saja? '' Jay menepuk-nepuk punggungnya dan memberinya baskom muntahan.
"Huek... Huekk... " Jungwon memuntahkan semua makanan yang baru saja ia makan.
Jake membersihkan mulut Jungwon dan membaringkannya.
"Hah... Hyung... Kenapa kau ada dua? " Jungwon menyipitkan matanya dan mengerutkan keningnya.
"Jungwon... " Jay merasa khawatir.
"Hyung... Ugh... "
Tubuh Jungwon mulai bergetar dan mengalami kejang - kejang lagi.
"Dokter... " Jake berlari mencari Dokter sedangkan Jay terus menenangkan Jungwon dan terus menggenggam tangannya.
"Tenanglah Jungwon... Akh... " Jay meringis saat tangannya di remas kuat oleh Jungwon dan tak bisa di lepaskan.
"Ugh... Ha... " Jungwon merasa sangat kesakitan hingga kesulitan bernapas.
Dokter dan beberapa perawat bergegas masuk dan langsung menanganinya. Seorang perawat membantu melepaskan tangan Jay dari genggaman Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREASSURE/JAYWON -(END)-
Fanfiction"dasar anak bodoh" "tidak berguna" "kau mempermalukanku" begitulah kalimat yang sering ia dengar dari Ayahnya, berbagai ucapan yang membuat hatinya begitu sakit. hidupnya benar-benar dibawah tekanan sang Ayah, hingga akhirnya ia bertemu dengan seora...