Dalam ruangan kelas semua murid sudah duduk di bangku masing-masing menunggu pelajaran di mulai, Jungwon terus menatap pintu kelas itu bak menunggu seseorang.
Ia sepertinya bertanya-tanya 'dimana Jay?', sedari tadi tidak muncul.
Karna bel sudah berbunyi jadi Jungwon menganggap Jay tidak akan masuk kelas hari ini. Dengan begitu ia pun mengeluarkan buku-bukunya dan menunggu guru yang akan masuk dan mulai belajar.
Tuk...
Sebuah gulungan kertas di lempar tepat di kepala Jungwon, ia pun mengambil gulungan kertas itu dan memeriksa isinya.
'Tidak perlu bersikap pintar, walau bagaimana pun kau akan kalah dengan anak dari teman-teman Ayahmu'
Setelah membaca surat itu, Jungwon tidak ambil pusing karna apa yang tertulis di kertas itu benar adanya. Ditambah lagi jika ia meladeni temannya itu maka akan menjadi lebih repot lagi nantinya, toh anak itu sudah terkenal sebagai pengganggu.
-
-
-
Jungwon pun kembali ke rumah setelah selesai mengikuti kelas, ia menaruh Hoodie yang ia pakai di atas tempat tidurnya lalu mengganti pakaian.Sepulang sekolah, Jungwon biasanya langsung belajar dengan air mineral di hadapannya. Terkadang ia menggantinya dengan susu, karna jika makan maka ia akan merasa mau muntah terus.
Akhir-akhir ini terlihat keadaannya semakin memburuk, ia tidak bisa memakan makanan keras lagi bahkan ia merasa kesulitan untuk menelan seteguk air maupun susu.
Seperti yang kalian lihat Jungwon pengidap leukimia, belum ada yang mengetahui-nya selain Jay dan Ayah Jay.
Sesekali saat berjalan pun penglihatannya semakin memburuk hingga ia kesulitan saat bepergian. Dan kali ini Jungwon memutuskan untuk mencari alasan yang tepat pada Hyung-nya agar ia bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Jungwon merogoh sakunya dan mengambil ponsel genggamnya, ia mencoba menghubungi Hyung-nya.
"Hyung... Apa kau sibuk? " Tanya Jungwon saat panggilan itu terhubung.
"Tidak, apa kau butuh sesuatu? " Tanya balik Jake.
"Ah begini Hyung, untuk beberapa hari aku mau mengikuti camp... Apa Hyung bisa membantuku menghadapi Ayah? " Tanya Jungwon dengan sedikit ragu-ragu.
"Aku tau Ayah sulit untuk dihadapi, tapi akan ku coba".
"Terima kasih, Hyung. "
"Iya. Berapa hari kau akan mengikuti camp? "
"Tiga hari saja, Hyung"
"Jangan lebih dari tiga hari, apa kau akan membiarkanku merayakan ulang tahunku sendirian? " Ujarnya dengan sedikit nada menggemaskan.
Hanya empat hari lagi Jake akan berulang tahun, ia tidak akan menyukainya jika Jungwon tidak ada di hari spesialnya itu.
"Baiklah... Aku akan mengingatnya, hahaha... " Kekeh Jungwon.
"Nanti malam tidurlah lebih dulu, aku akan pulang terlambat"
"Baik, sampai jumpa Hyung... "
KAMU SEDANG MEMBACA
PREASSURE/JAYWON -(END)-
Fanfiction"dasar anak bodoh" "tidak berguna" "kau mempermalukanku" begitulah kalimat yang sering ia dengar dari Ayahnya, berbagai ucapan yang membuat hatinya begitu sakit. hidupnya benar-benar dibawah tekanan sang Ayah, hingga akhirnya ia bertemu dengan seora...