Chapter 3

1.3K 36 0
                                    

Setiba di Cafe,ia langsung memakai celemeknya lalu ke dapur cafe itu.

***
Jarum jam menunjukkan pukul 12.30.Prilly terlihat sedang duduk di sebuah bangku.ia begitu capek dengan pekerjaannya,sambil menikmati cupcakenya ia mendengar alunan musik dari cafe itu.seketika itu,prilly melihat para pengunjung cafe ini,tak lama kemudian,matanya tertuju pada.seseorang yang ganteng.ia adalah ali.
Prilly pun langsung semangat saat ali duduk di sebuah kursi dekat jendela.
"Itu kan cowok yang kemaren,dia ada lagi...OMG hello,gue senang banget"ucap prilly pelan sambil senyum".
saat prilly melamun,ali pun memanggilnya.
"Mbak! Mbak yang duduk di sana!"teriak ali yang langsung membuyarkan lamunan prilly.
"Hmm,iya mas"ucap prilly lalu beranjak menuju kursi yang diduduki ali.
"Mbak,saya pesan moccacino satu ya"ucap ali lembut.
Dengan cepat prilly berlalu ke dapur dan kembali lagi ke tempat ali.
Saat prilly menaruh secangkir kopi moccacino di meja ali,ia tak sengaja tiba" terjatuh dan dengan cepat ali menangkap prilly.
Kini..prilly berada di pelukan ali.betapa kencangnya jantung prilly berdetak kencang.tak lama kemudian ali sadar lalu mengembalikan posisi prilly.
"Maafin saya ya mas,saya tadi gak lihat" kalau ada kaki meja disini jadi saya jatuh"ucap prilly
"Ehm,gpp kok mbak,lain kali aja mbak kalo jalan hati",untung kopinya sudah ditaruh,kalo belum apa jadinya?"ucap ali.prilly pun hanya bisa diam terpaku seolah kakinya tidak bisa berjalan.ali pun melihat prilly masih berdiri di situ.
"Mbak? Mbak masih di situ?"ucap ali lembut.
"Ehm,yaudah saya masuk dulu"ucap prilly masuk ke dapur.
Ali pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tak lama kemudian,ali terlihat kedatangan seorang wanita yang cantik.wanita itu memeluknya lalu duduk di hadapan ali.prilly pun yang sedari tadi melihat ali dan wanita itu langsung kesal dan cemburu.ia benar" tak suka jika ali dekat dengan wanita lain
***
Sore pun tiba,prilly pun dengan cepat melepas celemeknya lalu memanggil mila.
"Mila!!"teriak prilly.
"Apaan sih pril,gue lagi sibuk nih mau ngedate ntar sama kevin"ucap mila menghampiri prilly
"Ini,gue pulang dulu ya..izinin gue ke riya,gue soalnya ada acara"ucap prilly memberikan celemeknya ke mila.
"Lo mah gtu,gue kan gak berani ngomong sama riya,lo tau kan dia itu galak banget kalo ngomong"ucap mila.
"Yaelah suruh nanda gtu kek atau.siapa"ucap prilly.
"Yaudah,hati" lo di jalan"ucap mila.
"Iya"ucap prilly keluar dari cafe itu.
Saat hendak mencari taksi,prilly tiba" ditabrak oleh seorang wanita hingga prilly jatuh ke dalam pelukan seseorang.ia adalah ali.
Betapa kencangnya jantung prilly saat mengalami ini yang kedua kalinya.prilly pun tersadar dan membenarkan posisinya.
"Makasih ya mas"ucap prilly
"Iya sama" mbak"ucap ali
"Yaudah,saya permisi dulu"ucap prilly.namun tiba" tangan prilly ditahan oleh ali.
"Lembut banget sih tangannya"batin prilly.
"Maaf,nama mbak siapa?"ucap ali melepaskan tangannya
"Nama saya prilly"ucap prilly
"Oh,saya ali,bisakah kita bicara jangan terlalu formal,saya gak terbiasa bicara seperti itu"ucap ali.
"Hmm,boleh saja"ucap prilly melebarkan senyumnya.
"Kalo gtu aku pulang dulu ya"ucap prilly.
"Oh,boleh aku antar gak?"ucap ali santai.
"Gak usah,aku naik taksi aja"ucap prilly.
"Kamu gak usah nunggu taksi,lebih baik kamu naik mobil aku aja,sekalian aku mau tau rumah kamu"ucap ali lembut.
"Hmm,yaudah deh"ucap prilly.
Ali lalu tersenyum kecil lalu menarik tangan prilly dan membawanya masuk ke dalam mobil.

***
"Pril,kamu kerja di Cafe itu ya?"ucap ali.
"Iya,aku jadi pelayan disana"ucap prilly.
"Oh gtu"ucap ali singkat.
Setelah sampai di rumah prilly,ali pun memilih untuk pulang.
Sedangkan prilly masuk ke dalam rumahnya.

The Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang