.
.HAPPY READING
____Darius berdesis geram. Lihat saja jika benar gadis itu mencoba kabur lagi, jangan salah kan Darius yang bertindak lebih kejam untuk menghukum gadis nakal itu.
Tapi tiba-tiba suara gemericik air terdengar dari arah kamar mandi, membuat Darius menoleh.
Darius beranjak dari kasur, dan melangkah ke arah kamar mandi, ingin memastikan sesuatu.
"Daisy?" Panggil Darius dengan suara berat.
Daisy menoleh, menatap pintu kamar mandi. Dia mengusap wajah nya yang terkena air, "Ya?"
Melihat tak ada jawaban, Daisy melanjutkan, "Aku sedang mandi. Jika ada yang ingin kau sampaikan, tunggu sebentar, aku akan segera selesai."
Darius terdiam. Namun tak lama, Darius kembali membuka suara, "Ya"
Mendengar sahutan Darius, Daisy pun mempercepat mandi nya.
Darius memijat keningnya pelan, dia kemudian berjalan ke arah sofa dan menghempaskan tubuhnya.
Dia menuangkan air putih ke gelas, yang berada di hadapannya dan meneguk nya hingga tandas.
Darius melirik jam tangan, dan kilatan terkejut muncul pada netra biru nya saat jam menunjukkan angka 07.00.
Darius bersumpah, ini pertama kalinya dia tidur seyenyak dan senyaman itu setelah 15 tahun lamanya.
Darius tidak pernah bisa tertidur dengan nyenyak. Bayangan ibunya, dan kejadian masa lalu, selalu menghantui ketika dia mencoba menutup mata.
Mengonsumsi obat tidur pun, hanya akan bisa tertidur dengan pulas paling lama 3 jam. Separah itu memang.
Karena terlalu sering mengonsumsi obat tidur, Darius jadi di larang keras oleh dokter pribadinya untuk meminum lagi, demi kesehatan Darius.
Akhirnya semenjak tidak mengonsumsi obat tidur, Darius lebih sering begadang dan jarang tertidur saat malam. Parah nya, Darius sering tidur hanya dalam jangka 2 jam saja setiap hari nya.
Tapi sekarang? Darius bahkan hampir tidur selama 7 jam lamanya. Mata dan badan nya terasa sangat segar, hal yang tak pernah dia rasakan di setiap paginya.
Cklek!
Bunyi pintu kamar mandi terbuka, membuat Darius mengalihkan pandangan, dia menatap Daisy yang sedang mengusap rambut nya yang basah.
Tatapan mereka bertemu, membuat pergerakan Daisy terhenti. Dia pun melangkah ke arah Darius yang senantiasa menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Daisy pahami.
"Kau ingin mengatakan apa tadi?" Tanya Daisy setelah berada di depan Darius.
Aroma segar dari Daisy tercium dari jarak mereka yang cukup dekat, mampu membuat seorang Darius rileks.
Tatapan Daisy kemudian terjatuh pada rantai yang terletak pada sofa samping Darius, membuat Daisy paham.
"Kau ingin merantai ku lagi? Baiklah, tunggu sebentar. Aku ingin mengeringkan rambut ku dulu." Ucap Daisy, lalu berjalan ke arah cermin rias dan menghidupkan hairdryer. Meskipun agak berat, tapi dia pun tidak ingin menentang Darius.
Mulut Darius terbuka, terlihat ingin mengatakan sesuatu tapi pada akhirnya dia memilih diam.
Mata nya melirik rantai yang tidak disadari berada di dekatnya.
"Aku sudah selesai." Ucap Daisy menatap Darius, lalu berjalan ke arah ranjangnya.
Darius menghela nafas samar. Dia akhirnya bangkit, dan membawa rantai nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Kidnapped!
FantasyMenjadi protagonis malang sungguh bukan keinginan Daisy. Apalagi tau, jika dia akan terjebak sampai mati dibawah kungkungan Male Lead yang sering Daisy sebut sebagai laki-laki sinting. Lantas bagaimana Daisy mengubah nasib malang nya?