Part 7-SK!

3.1K 468 27
                                    

.
.

HAPPY READING
_____

Insting Darius mengatakan jika itu, bukan sesuatu yang kecil. Sesuatu yang bukan main-main. Hal besar, yang sedang berusaha dia cari, apa itu.

Helaan nafas terdengar, "Dia benar-benar menonton. Tida ada gerak-gerik aneh sedikit pun. Dan tadi malam aku tidur bersamanya." Darius meneguk wine nya dalam satu tegukan. Lalu mendesah, merasakan pahit dan rasa membakar di tenggorokan yang membuat Darius candu.

Nuel terbatuk. Wine yang diteguk hampir dia keluar kan dari mulutnya. Nuel menatap sedikit tak percaya pada tuan nya yang mengisi gelas nya lagi.

"Aku tidur dengannya, dan membiarkan tangan dan kaki nya terbebas dari rantai. Jika dia ingin, dia bisa merencanakan kabur lagi saat aku tertidur atau ketika dia bangun terlebih dahulu." Darius kembali mengangkat gelas nya dan meneguk wine nya "Tapi yang dilakukan pagi nya hanya mandi." Darius meletakkan keras gelas kaca itu hingga mengeluarkan bunyi, akibat beradu pada meja yang sama terbuat dari kaca.

Dia melirik tangan kanannya yang terdiam, lalu kembali ke kursi kerjanya.

"Mungkin Nona Aruna memang tidak ada niat untuk melarikan diri lagi." Nuel membereskan berkas-berkas yang sudah dia kumpulkan, lalu beralih menatap tuan nya.

"Lagipula nona Aruna sudah bersumpah pada anda. Jika nona berniat kabur lagi, anda di izinkan oleh nona Aruna untuk memotong kaki nya dan mengurung selama nya dari dunia luar. Anda mungkin bisa merealisasikan nya saat nona Aruna memang berniat melarikan diri lagi."

Darius menyeringai kejam "Kau benar."

Nuel menunduk hormat. "Saya permisi tuan." Lalu pergi saat mendapat izin dari tuan nya, dengan membawa berkas-berkas tadi di tangan nya.

Setiap mansion Darius memang selalu ada 2 ruang kerja yang terhubung secara tak langsung. Darius jarang bekerja di kantor, apalagi semenjak Aruna atau Daisy hadir, Darius semakin sering mengerjakan pekerjaan nya di mansion.

Nuel sedikit tak mengerti apa arti gadis itu bagi tuan nya. Tapi saat pertama kali melihat Aruna, Nuel tak menampik jika Aruna cukup mirip dengan mendiang ibu tuan nya.

Mulai dari aura hangat nya, pancaran lembut mata nya, sikap nya, dan yang terpenting, mata coklat madu yang sangat mirip dengan mata mendiang Nyonya.

Apa mungkin karena itu? Hingga tuan nya sampai menyekap dan membawa secara paksa gadis itu? Tapi sesaat setelah tuan nya mengurung Aruna, sikap gadis itu tak lagi sama.

Dari yang seperti angsa lembut menjadi seperti kucing liar.

Tapi keberanian gadis itu memang patut Nuel acungin jempol, benar-benar terlalu berani. Jika orang lain, tuan nya pasti sudah menyeret pada pintu neraka penyiksaan.

Nuel juga tak sepenuhnya menyalahkan. Bagaimana pun tuan nya yang salah disini. Jika gadis di luaran sana, yang gampang terpesona mungkin tak masalah jika dibawa paksa oleh tuan nya, malah patut disyukuri.

Tapi dia Aruna, gadis itu berbeda. Gadis itu tak terpengaruh oleh tampang, harta, maupun kekuasaan yang dimiliki tuan nya.

Gadis itu sangat keras kepala dan ternyata memiliki jiwa pemberontak yang kuat dibalik sikap lembut nya, hal yang terkadang membuat Nuel jengkel pada gadis itu, dan ikut tersulut amarah jika gadis itu berulah.

Karena jika Aruna berulah dan membuat Darius marah, bukan hanya Aruna yang terkena amarah tapi sedikit banyak nya bodyguard dan bawahan Darius yang lebih banyak terkena imbas.

Sweet Kidnapped!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang