.
.HAPPY READING
___"Tidak jadi menonton?"
Mata Daisy, membola terkejut. Ini dia dibolehkan untuk menonton gitu?
"Apakah.., apakah boleh?" Tanya Daisy memastikan.
Tak menjawab, Darius malah menarik tangan Daisy, membuat Daisy mau tak mau mengikuti langkah Darius yang berjalan keluar dari kamar.
Sampai di luar, Daisy sungguh dibuat amat tercengang, saat melihat desain interior dari mansion Darius.
Warna-warna putih dan emas terlihat mendominasi setiap ruangan, melalui penggunaan furnitur-furnitur klasik dan corak wall covering yang mewah dan elegan.
Yang semakin membuat Daisy seperti orang bodoh yaitu, dekorasi seperti lampu gantung dan chandelier di rumah ini terbuat langsung dari emas 24 karat dan berlian!
Sekarang Daisy tengah memikirkan, bolehkah Daisy mencabut berlian-berlian itu? Atau mengikis perabotan yang terbuat dari emas itu pun tak apa.
Jiwa miskin Daisy meronta-ronta.
Desain interior dari mansion Darius, seketika mengingatkan Daisy akan mansion Suzanne Saperstein.
Dimana saat itu, mansion nya masuk sebagai jajaran mansion termahal di dunia yang kala itu ditayangkan pada salah satu acara berita di TV.
Sang pemilik rumah, Suzanne Saperstein sangat terobsesi dengan desain sebuah istana di Prancis yang dibangun pada abad ke-17, sehingga ia berusaha mereplikaisi interior istana tersebut ke dalam mansion miliknya ini.
Hahh.... Obsesi orang kaya benar-benar.....
"Auw!" Ringis Daisy, saat keningnya menabrak sesuatu yang keras.
Darius berbalik, menatap datar Daisy yang sedang mengusap keningnya.
"Perhatikan langkah mu!"
Setelah nya punggung Darius tenggelam, pada pintu besar yang bertuliskan theater room.
Daisy buru-buru masuk, menyusul Darius.
Terlihat Darius sudah duduk dengan tenang, menghadap layar lebar, membuat Daisy mendengus kesal.
Dengan kesal, dia menghentakkan kakinya dan melangkah kesal ke arah Darius. Dia kemudian menghempaskan dirinya duduk di samping Darius.
Darius melirik sekilas, dan menghidupkan layar lebar tersebut.
"Film apa?" Tanya Darius tanpa menatap Daisy, netra nya hanya menatap layar lebar.
Ditanya seperti itu membuat, Daisy semangat. Dia kemudian menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Darius, dan dengan serius memilih daftar film-film horor yang menurut nya menarik.
Setiap pergerakan Daisy tak sadar ditatap intens oleh Darius. Jarak mereka yang dekat, membuat Darius dapat menghirup aroma manis blueberry dari tubuh Daisy.
Setelah beberapa menit memilih dengan matang-matang flim horor yang akan dia tonton, akhirnya Daisy memilih salah satu flim horor dari negara Korea.
Lalu dia menoleh semangat, menatap Darius, membuat Darius seketika langsung mengalihkan pandangannya.
Tangan Daisy dengan semangat menunjuk-nunjuk layar lebar.
"Darius! Aku ingin menonton itu" Seru Daisy riang menatap Darius.
Menghela nafas atas kehebohan Daisy, Darius mengangguk singkat dan mulai memutar flim.
Mereka kemudian menonton dengan suara-suara dari film yang terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Kidnapped!
FantasyMenjadi protagonis malang sungguh bukan keinginan Daisy. Apalagi tau, jika dia akan terjebak sampai mati dibawah kungkungan Male Lead yang sering Daisy sebut sebagai laki-laki sinting. Lantas bagaimana Daisy mengubah nasib malang nya?