HAPPY READING
_______
"Huhh." Daisy menghembuskan napas lelah dengan kedua tangan menumpu di lutut.
Tampak sekali tubuh ini pemalas. Baru melompat sebentar saja sudah lelah.
Daisy dengan malas mendudukkan diri di lantai berkarpet maroon yang melapisi sepanjang jalan.
"Huhh.. lelah sekali." Hembus Daisy penat.
Lalu mata coklat gadis itu beralih menatap sinis Darius yang cekikikan.
"Berhenti tertawa!" Pekik kesal Daisy membuat yang mendengar menahan napas. Habislah gadis itu! Berani sekali dia.
"Kau persis seperti gembel." Berbeda yang dipikirkan, Darius tampaknya tak tersinggung, Darius malah balas mengejek.
Daisy mendengus kesal, tak sengaja mata nya menatap pelayan Sera yang menatap dengan tatapan ingin menelan hidup-hidup. Tampak nya pelayan itu melihat semua nya.
Sedikit menyenangkan melihat tatapan berapi-api yang dipenuhi kecemburuan itu. Jadi bagaimana jika Daisy sedikit menggoda nya?
"Darius, seperti nya aku tidak sanggup berjalan lagi."
"Jangan berlebihan." Suara Darius terdengar geli bercampur gemas.
"Aku tidak berbohong." Ucap Daisy, lalu menunjukkan ekspresi kelelahan yang sangat dilebih-lebihkan.
"Ayo gendong aku." Pinta Daisy melebarkan tangan nya.
"Ayo Darius." Rengek Daisy dengan mata kucing, hingga tak menyadari kilatan pada mata biru Darius.
Gadis ini...
Daisy spontan mengukir senyum nya ketika kedua tangan kekar Darius terjulur, dan menggendong nya ala koala.
Daisy mengeratkan pelukan pada leher Darius dan melirik pada wajah Sera yang sudah merah padam.
'Seperti badut' Ejek Daisy tertawa.
"Kau mencekik ku." Daisy bergumam kesal. Tak menghiraukan, Daisy semakin mengeratkan pelukannya. Seperti memang berniat mencekik Darius.
"Aku benar-benar akan tinggi melebihi dirimu!"
"Kau sudah pendek dari dulu."
"Dan sebentar lagi aku akan tinggi!"
"Kau akan tetap pendek."
"Aku akan tinggi!"
"Pendek."
"Darius!!"
Dan begitulah. Sepanjang jalan mereka habiskan dengan berdebat tentang siapa yang tinggi dan siapa yang ingin tumbuh tinggi.
Entah Darius sadar atau tidak, bahwa kini, untuk pertama kalinya dia bertingkah kekanakan.
______
Darius menurunkan Daisy pada sofa panjang sesampai mereka diruang kerja Darius.
Sedangkan Daisy menatap sekeliling ruangan. Lagi-lagi bibir nya berdecak kagum. Daisy menyukai desain interior dan warna soft black yang mendominasi ruangan.
Daisy kira, ruang kerja Darius akan suram. Tapi ternyata Daisy salah. Ini sangat keren dan damai.
"Duduk lah, makanan mu akan datang sebentar lagi."
Daisy mengangguk cepat, hingga membuat Darius menahan tangan nya untuk mencubit gemas pipi Daisy yang bergoyang.
Menahan napas geram. Akhirnya Darius berjalan pada meja kerja nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Kidnapped!
FantasyMenjadi protagonis malang sungguh bukan keinginan Daisy. Apalagi tau, jika dia akan terjebak sampai mati dibawah kungkungan Male Lead yang sering Daisy sebut sebagai laki-laki sinting. Lantas bagaimana Daisy mengubah nasib malang nya?