HAPPY READING!
_____
"Nona Ap---"Suara dari arah pintu menyadarkan Daisy. Dengan cepat Daisy mendorong Darius kesamping, menimbulkan suara berisik besi yang diakibatkan oleh pergerakan spontan Daisy.
Sedangkan Hara dan Sera terdiam kaku di tempat. Apa lagi Sera. Gadis itu dapat merasakan gelombang kuat menghantam dada nya. Rasa nya sesak dan ngilu.
"Auw!." Ringis Daisy kala tubuh besar Darius menimpa rantai di tangan nya, membuat tangan nya tertarik kuat. Rasa nya cukup sakit.
Dengan cepat Darius bangkit, dan bergeser. Tangan kekar Darius memegang tangan Daisy dan memeriksa nya dengan cermat.
"Apa sakit?" Darius mengelus pergelangan tangan Daisy yang memerah.
"Sedikit." Ringis Daisy.
Darius menoleh kebelakang, menatap dua pelayan yang masih mematung.
"Kalian ambilkan kotak P3K cepat!" Suara Darius terdengar sangat panik, membuat Daisy meringis dalam hati.
Bolehkah dia mengatakan bahwa Darius berlebihan? Sebenarnya pergelangan tangan nya hanya mengalami luka ringan. Hanya memerah dan sedikit membiru, hanya sedikit. Darius tak perlu mengeluarkan nada tinggi seperti itu.
Hara dengan cepat tersadar, dan mencari kotak P3K. Setelah ketemu, dan berjalan mendekati Darius yang kini tengah membuka rantai di tangan Daisy.
"Ini Tuan." Hara menyerahkan kotak P3K pada Darius.
Darius menerima kotak P3K yang disodorkan Hara. Membuka kotak nya dan mencari salep untuk pergelangan tangan Daisy. Setelah ketemu, lantas dia mengolesi salep tersebut pada pergelangan tangan Daisy.
"Kalian keluarlah." Perintah Darius tanpa menoleh sama sekali, sangat fokus mengolesi salep dipergelangan tangan Daisy.
"Baik Tuan." Hara mengangguk patuh.
Sedang Sera mengepalkan tangannya di tempat. Mulut nya menggeram marah.
"Ayo." Ajak Hara karena teman nya itu masih terdiam di tempat. Tadi mereka datang ingin menanyakan apakah Daisy butuh sesuatu. Karena sudah biasa mereka datang setiap 3 jam sekali.
Sera mengabaikan ajakan Hara.
Sera menatap Daisy dengan amarah tertahan, sebelum akhirnya berdehem menormalkan ekspresi nya.
"Tuan biar saya saja yang mengobatinya pergelangan tangan Nona."
"Keluar."
"Bukankah Tuan belum makan siang? Jadi biarkan say--."
"Aku bilang keluar!"
Sera melipat bibir nya dalam. Dengan hati hancur, gadis itu melangkah cepat, keluar dari kamar Daisy dengan diikuti oleh Hara di belakang.
Darius meniup pergelangan tangan Daisy yang memerah, setelah selesai mengolesi salep nya.
Daisy menguap kecil. Mata kini mulai sayup-sayup.
"Darius aku mengantuk."
Darius mengangkat kepalanya. Dia kemudian meletakkan tangan Daisy lalu beralih pada rantai yang masih tergeletak diatas kasur Daisy, lalu memindahkan keatas nakas samping tempat tidur Daisy.
"Tidurlah."
Daisy membaringkan tubuhnya. Sekali lagi, mulut nya menguap kecil.
Tapi belum semenit Daisy berbaring, Darius mengangkat kepala Daisy membuat Daisy merengek tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Kidnapped!
FantasiMenjadi protagonis malang sungguh bukan keinginan Daisy. Apalagi tau, jika dia akan terjebak sampai mati dibawah kungkungan Male Lead yang sering Daisy sebut sebagai laki-laki sinting. Lantas bagaimana Daisy mengubah nasib malang nya?