01. The Grandfather

4K 271 0
                                    

Lee Jeno seorang reporter disalah satu acara berita terkenal dinegaranya. Ia telah bekerja kurang lebih 5 tahun lamanya, dan telah banyak memiliki kolega serta kenalan orang-orang dikalangannya.

Ia juga telah memiliki seorang kekasih bernama Na Jaemin, pegawai media berita sebagai Jurnalis. Satu kantor dengan Jeno.

Tugas Jeno ialah menyampaikan berita kepada publik, melaporkan berita di televisi, radio, atau media massa lainnya. Sedangkan Jaemin meneliti berita baru, bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan jurnalistik, contohnya menulis, menganalisis, dan melaporkan segala suatu peristiwa kepada publik melalui media massa secara teratur.

Jeno tengah berada dikamar mandi kantor, menata diri didepan cermin sekaligus merias diri, wajahnya akan ikut diliput dan masuk ke televisi.

Ia ingin memberikan kesan baik, mungkin saja puluhan juta orang yang akan menonton.

"Kamu terlihat tegang."

Jeno sempat menegang merasakan pijitan dipundak, saat ia menatap cermin yang memantulkan refleksi dirinya dan seseorang dibelakang tersenyum manis. "Jaeminie, kau mengejutkanku," ujar Jeno balas tersenyum tipis memegangi sebelah tangan Jaemin dipundak kirinya.

Jaemin mendekatkan diri, menghapus jarak diantara keduanya hingga badan mereka dempet bersentuhan. "Sepertinya kesayanganku butuh amunisi?" Bisik Jaemin tepat disebelah telinga Jeno, membuat sekujur tubuh jadi meremang sebab uapan hangat nafas sang kekasih.

"Hng-ahh ... P-pintunya," lirih Jeno memejamkan mata dan menggigit bibir bawah ketika daun telinga digigit dan dikulum Jaemin.

Tangan pemuda Na juga beraksi membuka resleting celana panjang yang dikenakan Jeno.

"Don't worry honey, it's locked. Beberapa menit kedepan adalah milik kita."

Seorang pria tua, dengan rambut putih keseluruhan karena uban tengah duduk termenung disalah satu cafee pinggir kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria tua, dengan rambut putih keseluruhan karena uban tengah duduk termenung disalah satu cafee pinggir kota.

Berulang kali menatap jam tangan perak yang melingkar dipergelangan tangan kanannya, menanti kedatangan sahabat terbaik.

Namun sudah hampir 2 jam menanti, temannya tak kunjung datang. Jadi ia memutuskan untuk mendatangi rumah si teman yang terletak 3 km dari tempatnya menggunakan taksi.

Ketika sampai pada sebuah apartemen dengan gaya klasik yang kuno. Pria tua berjalan masuk memasuki lift, sudah ingat diluar kepala diunit dan lantai berapa temannya itu tinggal.

Tanpa mengetuk pintu karena memang pintunya sedikit terbuka, pria tua dengan marga Lee itu masuk, berjalan menuju lukisan besar didinding ruang tamu.

Lukisan berisikan seorang pria menawan, yang tak lain adalah sahabatnya sewaktu muda dulu. Dan diantara lantai pada jejeran sofa empuk serta meja dan televisi, ada sebuah tubuh tua kaku tergelatak dengan mata melotot serta mulut terbuka.

Sosok tua tanpa nyawa itu adalah temannya, tapi pria tua atau bisa dipanggil kakek Lee itu tampak biasa saja memandang jasad temannya yang telah tiada.

Klotak!

Sebuah suara terdengar dari arah dapur, kakek Lee berjalan menghampiri kebetulan pula seorang pria muda menawan keluar dari area dapur sambil tersenyum manis dan lebar pada kakek itu.

"Sudah datang ya?"

Kakek Lee itu tampak excited mendekati yang lebih muda dengan kekaguman yang tak dapat dibendung. Tangan tua ringkih yang telah berkeriput terulur menyentuh pipi mulus kencang pemuda itu.

"Luar biasa, benar-benar .... " Kakek Lee sampai tak mampu berkata-kata lagi saking terpesonanya.

Mengecek seluruh bagian tubuh yang lebih muda dari ujung rambut sampai ujung kaki tanpa terlewat.

The Grandfather

By Samoyed_J


















Hay aku datang lagi dengan sebuah cerita, Ada yang merasa familiar gak sama cerita diatas?

Yup! Cerita ini terinspirasi dari sebuah film yang bakal aku sematkan diakhir cerita (pas sudah end). Yang udah tau jangan dikasih tau dulu ya.

Beberapa gak sama dengan yang di film, yang pastinya tokohnya ya ges. Pokoknya banyak yang gak sama, tapi alurnya menuju inti yang sama meski akhirannya bakal beda.

Paham gak? Di paham, pahami aja deh ya, hehe. Nanti pas udah selesai cerita ini dan Klian nonton film aslinya bakal tau letak perbedaannya .

Dahlah dari pada banyak cincong, selamat membaca book new aku ini. Oh ya, sekali lagi ini cuman fiksi ya.

 Oh ya, sekali lagi ini cuman fiksi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] The Grandfather || JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang