Deep Talk

136 4 10
                                    

[Young J]

"Abangggg, coba kalo habis pake barang adek tuh dibalikin lagi." Keluh gue ke abang gue. Dia sedang meminum segelas air putih saat gue berteriak dari lantai 2. Ya keliatan, karena dapur kami berada tepat di bawah tangga kamar gue.

"Adek, jangan teriak-teriak gitu." Young J berjalan menaiki anak tangga dengan gue berkacak pinggang sembari menatap dia tajam.

"Iya, maaf. Habisnya abang sih. Tumben banget ga rapi."

"Maafin abang juga ya. Tadi buru-buru jadinya ga sempet beresin. Mana sini abang beresin." Ucapnya sambil menarik tangan gue dan membawa gue ke kamar.

"Emang buat apa sih? Tumben banget abang tuh bongkar-bongkar kertas pake binder segala." Tanya gue sembari duduk di kursi belajar gue dan melihat abang gue itu membereskan apa yang sudah dia lakukan.

"Buat sketsa dance, punya abang habis soalnya. Maaf ya ga bilang-bilang dulu." Young J menjelaskan sembari menata kertas-kertas kembali ke tempat asalnya.

Gue tidak berkomentar, hanya ber-Oh sebagai respon.

"Kamu sama Wootae jadinya gimana?" Tanya dia tiba-tiba ga ada angin ga ada hujan.

"HAH? APAAN?" Tanpa sadar gue sudah menaikkan 1 oktaf nada bicara gue.

"Biasa aja dong, kenapa pake kaget segala?" Young J mengacak rambut gue, dia sudah berdiri di depan gue setelah selesai membereskan kertas-kertas tadi.

"Ga ada apa-apa ya abang. Emang ada apaan?" Tanya gue balik, sedikit mencoba menutupi fakta yang ada.

"Kalo bohong kamu tuh matanya kemana-mana. Mana selalu nanya balik gitu." Dia menatap gue tepat ke mata gue. Membuat gue mendorongnya sedikit, tidak mau ketahuan.

"Ih, abangnya pake didorong segala." Kali ini dia sudah duduk di atas kasur depan gue.

"Abang ih, enggak ya. Ga ada apa-apa." Kilah gue.

"Abang mau kamu sama Vata, sama Wootae, sama siapapun abang selalu dukung kamu. Tapi bilang, jangan ditutupin. Soalnya kalo ada apa-apa abang bisa langsung ambil tindakan." abang gue selalu terlihat kalem dan tanpa emosi. Tetapi saat ini dia terlihat serius dan tegas.

"Emang abang mau ngapain kalo adek jadian?" Tanya gue dengan nada bercanda, berusaha untuk mencairkan suasana serius yang dibangun oleh Young J.

"Abang gebukin pacar kamu kalo sampe dia nyakitin kamu." Young J tersenyum setelah berbicara seperti itu, membuat gue tertawa karena ekspresinya.

"Mending abang naik sabuk dulu sana, ngalahin aku, baru gaya-gaya mau gebukin pacar aku." Ledek gue sembari mencubit kedua pipi abang gue itu.

"Gaya banget kamu, itu mah gara-gara abang suka skip latihan makanya ga naik sabuk. Emang kamu? Ga ngapa-ngapain kerjaannya latihan doang sampe ga punya pacar?" Young J membalas meledek gue.

"Dih, kata siapa aku ga punya pacar? Sotoy banget abang." Ucap gue lalu pergi meninggalkan Young J yang bengong di dalam kamar. Setelah beberapa detik kemudian dia baru tersadar dengan kata-kata gue barusan dan mengejar gue yang sudah duduk di ruang tamu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Street Man Fighter's One Shot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang