BAB 07

1K 120 96
                                    

Sepertinya aku terlalu meremehkan Mile. Wajahnya boleh mirip dengan Kinn, tapi otaknya tidak sebodoh Kinn. Dia cukup licik menutupi kejadian waktu itu, bahkan membuatnya tidak terendus polisi atau keluar dari kantor agensi ini.

"Selamat pagi, Wichapas. Tolong belikan saya kopi di perempatan."

"Pagi, pak. Maaf, tapi ini masih pukul delapan pagi, sepertinya belum buka."

"Oh, kalau begitu buatkan. Saya tunggu di ruangan Apo."

Manusia anjing sialan. Aku tarik pujianku jika dia lebih pintar dari Kinn, karena dia lebih tidak tahu malu dan menyebalkan.

Aku masih diam di tempatku sampai salah seorang rekan kerja menepuk pundakku. Dia karyawan baru, namanya Pong, seumuran denganku tapi sangat berisik.

"Hei, Bib, sepertinya kau sangat dekat dengan dua bos kita?"

"Tidak."

"Tapi sejak kemarin mereka menemuimu."

Ya, tapi tujuan mereka hanya mengganggu waktu istirahatku. Aku benar-benar tidak bisa duduk setelah membersihkan berbagai ruangan atau membantu karyawan lain. Hari ini, sepertinya karyawan lain enggan meminta bantuanku atau menyuruhku ini itu. Aku yakin ini ulah dua manusia anjing itu.

Jika sampai ada gosip tidak menyenangkan, lihat bagaimana aku menyiksa kalian berdua!

•~•

Tok tok tok

"Permisi, Pak Mile, Pak Apo, saya mengantar kopi."

"Silakan masuk."

Perlahan aku membuka pintu ruangan itu, tapi seketika aku menyesal. Apakah mereka benar-benar bos berwibawa yang kulihat pertama kali? Coret kata berwibawa, sejak pertama melihat mereka aku pikir keduanya hanya manusia normal. Namun ternyata tidak.

"Oh, hai, Bible. Sini duduk."

Menghela napas, aku menutup pintu dan berjalan menghampiri mereka. Aku menyimpan dua cangkir kopi ke atas meja dan masih tetap berdiri. "Kopinya, pak. Jika tidak ada lagi, saya akan turun."

"Loh, kenapa? Kan aku bilang duduk sini, kenapa buru-buru, sih?"

"Saya banyak pekerjaan -"

"Kamu ga kerja masih aku kasih gaji, kok."

Mulutmu!

Sabar, sabar, Bible. Mungkin ini ujian dari Tuhan untuk membersihkan dosaku di kehidupan sebelumnya.

Namun, apa boleh aku meminta objek ujiannya jangan mereka berdua? Bukan hanya membersihkan dosa dan melatih kesabaran, mungkin juga mendekatkan diri pada kematian karena menahan emosi.

"Maaf, pak, saya permisi - ah!"

Aku menutup mata saat tubuhku limbung karena daya tarik yang cukup kuat dan tiba-tiba, tapi bukan rasa sakit yang kuterima. Ini sedikit keras tapi empuk, hangat dengan bau yang maskulin. Lalu, yang paling penting, jantungku berdebar.

"Tidak baik, menolak perintah atasan, Wichapas."

Aku mendongak menatap matanya. Teduh tapi menyesatkan, seperti cermin labirin, aku tersesat melihat pantulanku di mata itu.

Sayangnya, melihat itu membuatku sadar akan satu hal.

Jikapun aku bisa jatuh cinta, itik buruk rupa tidak bisa disandingkan dengan naga. Dua naga kakak beradik ini, mungkin hanya tertarik untuk bermain dengan itik buruk rupa.

Yah, tipikal manusia anjing.

"Pak Mile, tolong lepas- aduh!"

"Curang! Kenapa kamu mau aja dipeluk phi Mile?! Aku juga mau!"

Beautiful of YOU (NOT HIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang