Siapa yang bilang jika memiliki bos tampan itu anugerah? Itu seperti kesialan untukku.
"Pak, sudah semua?"
"Belum, coba kamu pakai yang ini, saya mau lihat."
Ini, baju ke sekian kalinya yang harus aku coba. Aku bukan wanita yang suka mencoba lalu tidak jadi membeli, tapi karena ini bosku yang membayar jadi baiklah. Walaupun aku sudah lelah mencoba semua jenis baju di tempat ini.
Saat melewati pelayan toko, aku tau dia sedang menatapku dengan menghina. Ayolah, bukan aku yang menginginkan hal ini! Tapi saat mencoba baju yang baru saja dipilih pak Mile, ini bagus.
Aku keluar dan menghampirinya, seperti yang sudah-sudah.
"Pak, bagaimana?"
"Wow, itu keliatan cocok untuk kamu. Tidak usah ganti baju lagi, itu buat kamu. Oh iya, bisa tolong carikan saya dasi? Saya tunggu di kasir."
"Sebentar, pak, dasi yang bagaimana?"
"Polos atau bermotif, terserah. Tapi itu untuk pesta besok malam."
Pesta besok malam? Oh, listening party penyanyi top itu ya. Yah, mukanya tidak terlalu tua untuk diundang, setidaknya dia menjadi bos yang baik untuk pekerja di bawahnya.
Ya, sama seperti Kinn, huh?
Di deretan rak yang memajang dasi, aku pikir sebaiknya dia membuat tampilan yang baru. Sangat monoton melihatnya memakai setelan polos dan sedikit motif. Dasi macan ini bagus, mungkin aku juga akan menyarankannya kostum macan.
Tapi tidak, aku tidak segila itu. Walaupun masih kuambil, tapi kupikir dasi magenta di sebelahnya juga cocok.
"Pak, saya pikir yang ini cocok," ucapku dengan bangga memperlihatkan dasi macan yang mencolok itu.
Bukannya marah, dia malah benar-benar mengambilnya. "Selera kamu unik juga, tapi memang bagus sih."
"Bapak serius?"
"Kenapa?"
"Tidak mau yang ini saja?" Pelan-pelan aku perlihatkan dasi magenta yang kusembunyikan.
"Saya ambil keduanya, soalnya kamu yang pilih untuk saya."
Ini kenapa? Dadaku rasanya seperti genderang perang. Mile Phakphum, manusia anjing sialan, jangan bersikap seperti itu!
Saat aku pikir dia hanya mengambil dasi dan baju yang aku pakai, ternyata bodyguard yang menunggu masuk lalu mengambil selusin lebih tas belanja.
Apa yang barusan dibeli manusia anjing ini?
"Wichapas, nanti saya antar pulang sekalian. Kamu akan kesulitan bawa semua baju itu ke tempatmu."
"Baju apa?"
"Yang tadi kamu coba?"
"Apa? Pak, tapi saya tidak beli?"
"Kan saya yang bayar? Udah, ayo kita cari sepatu."
Oh, manusia anjing sialan! Tidak bisa, aku tidak bisa tertipu lagi! Sepatu apa pun, aku tidak akan mencobanya!
Tapi itu hanya menjadi rencana, Mile bahkan memaksaku duduk dan memakaikan sendiri sepatu itu. Aku yakin wajahku sudah sangat merah karena perlakuannya ini. Ditambah tatapan iri dengki semua pegawai, bisakah aku mencongkel mata mereka?
"Nah, kamu terlihat lebih baik."
"Iya, tapi ini bukan beli lagi kan?"
"Sudah dicoba, sayang jika tidak dibeli. Oh iya, kamu suka pantofel yang tinggi atau rendah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful of YOU (NOT HIM)
FanfictieTerlahir kembali, dalam rupa yang jelek, tubuh kurus dan miskin? Tidak apa, aku bisa menerimanya. Tapi bagaimana jika aku malah jatuh cinta dengannya? Dulu aku bisa percaya diri, tapi sekarang tidak mungkin kerak bumi mengidamkan kesayangan langit...