Berjalan Salah Berhenti Tak Mudah

9 1 0
                                    

Di Depan Wihara
Selesai berdoa Panji dan Annete beserta Jihan dan Erlan pun merencanakan sesuatu untuk menggagalkan pertunangan antara Jihan dan Erlan. Mereka ber 4 pun berbincang dan duduk di sekitaran wihara yang sejuk karena banyak sekali pepohonan besar disertai angin sepoi - sepoi yang membuat mereka ber 4 berfikir untuk menentukan suatu rencana.
"Bagaimana rencana kita?"
"Menurut aku membuat Annette menjadi seorang gadis muslimah pasti umi dan abi setuju?"
"Iyah tapi apa boleh iya Jihan, kalau misalnya aku memakai jilbab?"
"Boleh kok kalau cuma memakai jilbab doang Annete."
"Tapi itu sama aja bohongin orang tua nya Erlan kan? Panji dosa kan kalau kita bohong?"
"Kebohongan demi kebaikan itu nggak apa - apa kok Annete kamu ikutin aja apa kata Jihan."
"Iya Annete, kamu mau bantu aku dan Jihan kan?" Sahut Erlan yang membuat Annete lebih percaya diri.
"Oke deh jadi aku harus di make over dan di ubah nih penampilan nya?"
"Iya Annete aku bakalan bantuin kamu kok, sekarang kamu ikut aku iya kita sulap Annette jadi wanita muslimah yang cantik"
"Iya Jihan kamu make over secantik dan serapi mungkin iya Annete nya" sahut Panji yang menyuruh Jihan untuk mengubah penampilan dari Annete.
"Jihan tapi aku takut kalau misal nya ketahuan sama Abi dan Umi nya Erlan"
"Percaya sama aku Annete kamu nggak akan ketahuan oke"
"Oke deh Jihan"
Sementara Jihan mengubah penampilan dari Annete. Panji dan Erlan mengobrol dan membahas rencana mereka selanjutnya.
"Bagaimana kalau rencana kita nggak berhasil Panji? Dan bagaimana kalau orang tua aku nyuruh Annete buat ngaji atau shalat?"
"Itu nggak akan terjadi lagian juga aku sama Jihan juga nanti bakalan ngomong yang sejujurnya kalau kita berdua pacaran beda agama ke orang tua kamu Erlan."
"Terus kalau orang tua Jihan tetap kekeh buat jodohin aku sama Jihan gimana?"
"Erlan, kamu nggak jatuh cinta kan sama Jihan?"
"Jujur dari lubuk hati aku yang paling dalam sebenarnya aku jatuh cinta sama Jihan. Tapi menurut aku Panji cinta yang sesungguhnya adalah melepaskan kepergian nya dan membuat cinta itu bahagia walaupun tidak bersama. Aku lihat Jihan bahagia kalau lagi sama kamu dan ada di dekat kamu jadi percuma aku mencintai orang yang tidak pernah cinta sama aku."
"Tenang aja Erlan ada Annete dan aku yakin kok Annete kalau di tuntun bakalan mau masuk ajaran agama kamu."
"Lah kamu sendiri bagaimana Panji? Apa bakalan terus berjalan berbeda dengan Jihan? Kamu bakalan bertahan dengan agama kamu?"
"Itu urusan aku sama tuhan ku Erlan jadi kamu nggak usah ikut campur. Selama Jihan nggak nuntut dan dia ngerasa baik - baik aja aku bakalan terusin hubungan ini."
"Panji, kamu nggak pernah ngerasa kalau Jihan itu sedih dan nggak baik - baik aja dia selalu mikirin gimana caranya agar Allah nggak murka sama dia yang udah jatuh cinta sama hamba Allah yang berbeda jalur sama dia. Lebih baik kamu pikirin lagi Panji buat terus melanjutkan hubungan kamu sama Jihan."
"Makasih semua nasihat nya bro dan thanks udah mau jujur sama aku soal perasaan kamu ke Jihan dan juga memperhatikan kisah kasih diantara aku sama Jihan. Tapi tetap aja itu urusan aku sama Jihan"
"Oke deh"
"Yaudah kita tinggal nunggu Annete sama Jihan selesai terus kita langsung kerumah kamu."
Jihan pun telah selesai merubah penampilan Annete dan betapa terkejutnya Annete mengetahui penampilan nya yang berubah 180 derajat.
"Jihan, ini beneran aku?"
"Iya Annete kamu cantik banget pakai baju aku dan juga jilbab aku"
"Jihan, kamu sering bawa baju ganti dan jilbab iya?"
"Hal itu wajib Annete kalau aku nggak pulang dan mampir kerumah teman ataupun ada acara lain yang nggak mengharuskan aku buat pulang kerumah ,aku udah bawa pakaian sama jilbab ini di dalam tas dan selalu ada di dalam tas aku"
"Aku keliatan beda banget iya Jihan"
"Kamu cantik banget Annete aku yakin umi sama abi pasti bakalan suka sama kamu"
"Makasih banyak iya Jihan"
Annete pun memberikan pelukan hangat kepada Jihan
"Jihan tolong iya bantuin aku buat dekat sama Erlan"
"Kamu tenang aja aku bakalan bantuin kamu buat dekat sama Erlan dan ambil hati nya umi sama abi"
"Jihan tapi gimana kalau misalnya aku disuruh ngaji sama orang tua nya Erlan?"
"Kamu tenang aja nggak usah takut pertemuan pertama orang tua Erlan ke kamu nggak akan sampe nyuruh ngaji atau shalat kok"
"Tapi Jihan tau nggak aku pakai baju sama jilbab kayak gini tuh rasanya buat diri aku pengen belajar agama Islam lebih jauh dan lebih dalam"
"Kamu serius Annete?"
"Iya serius Jihan, kamu bantuin aku iya buat belajar agama Islam"
"Bukan karena Erlan kan kamu mau tau dan belajar tentang Islam gini"
"Bukan kok Jihan"
"Yang bener nih? Serius nih"
"Iya Jihan udah ah jangan ngeledek aku terus yaudah yuk kita temuin Panji sama Erlan"
"Oke deh ayo"
Jihan dan Annete pun berjalan menuju ke arah Panji dan Erlan dan betapa terpesona nya Panji beserta Erlan yang melihat perubahan Annete.
"Annete itu beneran kamu?" Tanya Erlan kepada Annete yang sudah berapa di depan nya
"Kamu cantik banget Annete" sahut Panji
"Terimakasih Panji, iya ini aku Erlan."
"Annete kamu cantik banget" Erlan pun memberikan pujian itu yang membuat Annete merasa salah tingkah dan malu - malu
"Makasih banyak iya sayang karena kamu Annete jadi semakin cantik dan juga keliatan nya Erlan mulai jatuh cinta nih sama Annete"
"Ini semua juga kan karena ide dari kamu"
"Iya sayang kamu berhasil make over Annete"
Panji terus memuji Jihan dan membuat Jihan tersipu malu dan tersenyum manis ke arah nya.
"Yaudah kalau begitu kita berangkat kerumah umi sama abi. Ayo Annete kamu naik mobil aku"
"Makasih banyak iya Erlan"
Erlan dan Annete pun berjalan lebih dulu untuk masuk ke dalam mobil, sementara Jihan dan Panji masih berdiri ditempat dan sedikit berbincang
"Jihan"
"Iya ada apa panji"
"Jujur sama aku sebenarnya kamu nyaman nggak sih jalanin hubungan ini?"
"Tumben banget kamu tanya soal kayak gini ke aku?"
"Aku penasaran dan pengen tau Jihan. Tolong jangan bohongin perasaan kamu"
"Panji, sebenarnya hubungan kita ini buat aku pengen berhenti"
"Jihan kenapa kamu bilang kayak gitu?"
"Karena menurut aku berjalan salah dan berhenti pun nggak mudah Panji. Aku ngerasa kita benar - benar beda."
"Tapi Jihan kenapa kamu nggak mau menikah sama Erlan?"
"Aku nggak cinta sama Erlan. Walaupun dia satu agama dengan aku tapi aku nggak punya perasaan apapun. Sedangkan sama kamu aku ngerasa nyaman Ji"
"Aku tau Jihan tapi bagaimana pun tolong bertahan dan kita perjuangin cinta kita walaupun nggak mudah"
Panji meraih tangan Jihan dan menggenggam tangan Jihan dengan erat
"Aku nggak mau kita pisah dan aku nggak mau liat kamu bersanding sama orang lain. Tolong tunggu sebentar kita bakalan ketemu sama takdir cinta yang sesungguhnya dan sebenarnya Jihan. Percaya sama aku. Karena aku juga cinta sama kamu dan aku nggak bisa jatuh cinta sama wanita manapun lagi yang aku mau cuma kamu Jihan"
"Iya Panji aku akan bertahan dan aku bakalan nunggu takdir cinta yang ditunjukan semesta buat kisah kita"
Jihan pun menangis dan meneteskan air mata nya lagi yang membuat Panji reflek memeluk Jihan.
Jihan dan Panji pun terhanyut dalam haru suasana mereka berdua pun dikejutkan dengan suara klakson mobil Erlan dan Annete.
"Ayo berangkat malah pelukan lagi kalian berdua ini" kata Erlan yang membuat Panji dan Jihan melepaskan pelukan nya dan menuju ke dalam mobil.
Panji pun membuka kan pintu mobil untuk Jihan dan dengan senyuman manis yang terlintas di wajah Jihan membuat Jihan masuk ke dalam mobil.
2 mobil pun melaju meninggalkan wihara dan segera bergegas menuju kerumah orang tua Erlan.

My Love FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang