3. Goodnight

11.4K 1.2K 194
                                    

Vote ya readers yadong.

***

Setelah dalam waktu dua jam menunggu, akhirnya dokter memberitahu jika operasi mereka berjalan lancar.

Jennie dan Deb sangat senang, karena operasi pertama untuk pengangkatan Sel Kanker yang berada di lengan kiri ibu Jennie akhirnya selesai, meski ibu Jennie harus melewati dua tahap lagi karena Sel Kanker itu sudah menjalar di sebagian tulang dalam tubuhnya, seperti panggul dan tulang tungkai.

Namun, Jennie dan Deb tetap bersyukur, terlebih lagi Jennie yang amat sangat senang mendengar kabar bahagia ini, dia masih sangat berharap dan percaya, bahwa suatu saat nanti, ibu nya akan segera sembuh dan bahagia bersama nya lagi.

Kini, ibu Jennie sudah kembali di pindahkan ke ruang ICU, Jennie di perbolehkan melihat keadaan ibu nya, dia sudah memakai pakaian hijau steril yang sudah di sediakan oleh pihak rumah sakit.

Jennie duduk di kursi di samping ibu nya yang masih dalam keadaan koma.

Jennie menitihkan airmata nya menatap sang ibu yang sudah 2 tahun tidak berdaya, Jennie merasa sangat terpukul, bahkan awal nya, dia selalu menyalahkan diri sendiri atas kejadian ini, karena menurutnya, dia seorang putri yang gagal untuk sang ibu karena dia tidak dapat mengumpulkan biaya untuk menangani penyakit ibu nya, untung saja dia bertemu dengan Lisa dan Lisa lah yang membantu nya.

Bibir nya melengkung tipis, Jennie menghapus cepat airmatanya, dia tidak ingin menangis saat berada di samping ibu nya, karena dia yakin, ibu nya pasti masih mendengar Jennie sekarang.

"Eomma, tahu kah eomma jika sekarang aku sangat senang? Karena operasi pertama eomma berjalan dengan lancar.."

"Dan dokter Jung mengatakan bahwa operasi kedua eomma akan di lakukan sekitar 2 sampai 3 minggu lagi, aku yakin kau akan cepat sembuh, eomma.."

"Eomma adalah eomma yang paling hebat dan kuat, bertahan lah sebentar lagi, aku berjanji, jika eomma sudah sembuh, aku akan menuruti semua keinginan eomma dan kita akan pergi berlibur ke suatu tempat yang indah.."

"Dan eomma.. tidak perlu berpikir aku mendapatkan uang darimana untuk biaya operasi, eomma.. seseorang memberikan ku, dia orang yang sangat baik, aku akan membalas budi padanya, seperti yang pernah eomma katakan pada ku 'jangan pernah melupakan seseorang yang sudah bersikap baik pada mu.' Aku tidak akan melupakan orang itu karena berkat nya, eomma bisa di tangani sekarang, cepat sembuh, eomma.. aku akan mengenalkan orang itu pada mu setelah eomma sadar kembali, saranghae, eomma." Jennie terus bicara, dia selalu menarik napasnya di tengah-tengah ucapannya karena dada nya semakin sesak, dia tidak ingin menangis di depan ibu nya, sekuat tenaga dia bertahan, menggigit bibir dan menarik napas panjang, kedua matanya sudah sangat berkaca-kaca, suara pun sudah terdengar bergetar.

Dia mencium dahi ibunya dengan lembut, lalu segera keluar dari ruang ICU karena memang dia tida memiliki waktu yang lama untuk berada di dalam.

Setelah melepaskan pakaian steril nya, Jennie keluar dan menutup kembali pintu ICU, dia langsung mengeluarkan airmata nya yang dia tahan sejak tadi.

Dia terisak di depan pintu membuat Deb yang sedang duduk bersigap beranjak dari kursi nya, Deb menghampiri Jennie.

"Why, J?" Gumam Deb yang langsung merangkul tubuh Jennie lalu membawanya ke dalam pelukan, dia mengelus lembut punggung Jennie.

Jennie masih terisak di dada Deb. "Tidak apa, selain aku sedih melihat keadaan eomma sekarang, namun, aku juga terharu bahwa eomma bisa melakukan operasi, aku yakin eomma pasti bisa melewati ini semua." Gumam Jennie dengan suara serak.

Deb mengangguk dan meremas lembut lengan Jennie, dia masih memeluk Jennie dengan erat. "Kamu benar, eomma pasti sangat kuat." Gumamnya.

Setelah merasa tenang, Jennie menarik dirinya dan pelukan terlepas begitu saja.

THE SINNER (JENLISA) GXG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang