16. Rainbow after rain

8K 901 87
                                    

VOTE

&

KOMEN SESUAI ISI CERITA!

***

"Aku sudah melakukan apa yang kau mau Diana, sekarang, biarkan aku bertemu dengan Queen, dia putri ku." Ucap Lisa pada Diana, tangannya menjulur memberikan ponsel pada Diana sebagai bukti bahwa Lisa memang telah melakukan apa yang Diana inginkan.

Dua hari yang lalu, saat Lisa tiba di Thailand bermaksud untuk menemui putrinya, namun ternyata Queen tidak ingin bertemu dengan nya, Diana telah mendoktrin pikiran Queen, Diana mengatakan bahwa daddynya menyakiti mommy nya, daddy nya telah selingkuh bersama wanita lain yang bernama Jennie Kim, yang dimana Queen mengenalnya sebagai Aunty Jennie wanita yang baik hati dan bersikap lembut, ternyata itu adalah selingkuhan daddy nya, hal itu membuat Queen marah besar pada Lisa, gadis kecil itu terus merengek menangis bahkan tidak ingin makan apapun yang berakibat gadis kecil itu akhirnya terkena demam tinggi hingga kejang dan di larikan kerumah sakit.

Pertengkaran besar antara Lisa dan Diana akhirnya terjadi, Lisa tidak terima, seharusnya, Diana tidak melakukan itu karena itu hanya merusak mental Queen, namun, Lisa membelakangi amarahnya karena kondisi putrinya sekarang yang harus lebih di perhatikan.

Sudah dua hari ini Queen berada di rumah sakit, Diana mengatakan jika ingin bertemu dengan Queen, Lisa harus menjauhkan serta meninggalkan Jennie.

Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Lisa menurutinya karena memang hanya Queen yang berada di pikirannya saat ini.

"Masuklah, tapi jangan membicarakan apapun padanya." Ucap Diana tersenyum penuh kemenangan.

Lisa tidak mendengarkan ucapan Diana, dia memasuki ruang rawat inap Queen begitu saja.

***

Lisa POV

Aku menutup perlahan pintu kamar inap putri ku, hati ku terenyuh saat melihat putri kecil ku berbaring lemas dengan tangan yang di infus, perlahan aku melangkah berjalan mendekati putri ku, aku menatap wajahnya, dia sedang tertidur, wajahnya sungguh terlihat pucat.

Aku menarik napas ku, tangan ku perlahan menyentuh dahinya, suhu tubuhnya bahkan masih cukup panas, aku mengelus dahinya dengan lembut sambil menatap wajahnya, airmata ku menitih begitu saja.

Aku benar-benar merasa bersalah, ini semua memang salah ku, seharusnya aku lebih memikirkan putri ku saat aku melakukan apapun.

Kepalanya mulai bergerak, kedua matanya perlahan terbuka, kedua matanya menatap ku, wajahnya menyeringit, setelah itu, putri ku memalingkan wajahnya.

"Dimana mommy? Aku mau mommy." Gumam putri ku menggunakan suara seraknya.

"Baby, masih marah dengan daddy? Daddy minta maaf, oke? Cepat sembuh, kau bilang, kau mau jalan-jalan." Ucap ku selembut mungkin.

Dia masih memalingkan wajahnya tidak ingin menatap ku sama sekali, hal ini membuat perasaan ku berkecamuk merasa bersalah di dalamnya.

"Aku tidak ingin jalan-jalan dengan daddy! Apalagi dengan aunty Jennie! Dia telah merebut daddy dari ku! Itu sebabnya daddy tidak berkunjung ke Thailand minggu lalu, daddy sudah tidak peduli dengan ku dan mommy!" Dia teriak dengan histeris, seharusnya Diana tidak melakukan ini, anak seusia nya seharusnya tidak tahu menahu tentang hal yang rumit seperti ini, ini akan merusak mentalnya, namun, tidak ada yang bisa kulakukan, jika aku menyalahkan Diana dan menyudutinya, dia akan terus melakukan hal yang lebih lagi dari ini, karena aku tahu, Diana tidak benar-benar menyayangi putri ku.

THE SINNER (JENLISA) GXG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang