02

378 41 3
                                    

Ibuku gitaris yang gahar!
.

Sore itu Bimbim dan saudarinya yaitu Nike tampak sedang bermain kelereng di samping warung milik sang Ibunda tercinta yaitu Inosuke.

" Kak, pernah dengar band yang namanya Slipknot nggak?" Tanya Nike kepada Bimbim.

" Belum tuh, emangnya kenapa Nik?"

" Ibu punya albumnya, kemarin aku pengen nyetel tapi katanya ibu nggak boleh karena aku masih kecil,"

" Lah kok gitu?" Tanya Bimbim yang merasa ketidakadilan terhadap sikap sang ibunda kepada adik perempuannya.

" Aku nggak tau kak."

Setelah acara pengaduan itu, Bimbim bersama jiwa rebel dan peduli yang tinggi kemudian masuk ke dalam warung dan menghampiri sang ibu yang sedang bermain gitar, guna mempertanyakan hal yang dialami oleh si adik.

Berdiri penuh rasa berani di depan sang ibu ia langsung menghentakkan kakinya kuat-kuat guna menggambarkan bagaimana perasaannya kali ini. Inosuke yang sedari tadi tengah mengulik chord lagu reggae, kini harus teralihkan perhatiannya kepada anak laki-lakinya.

Dilihatnya anak berusia lima tahun itu dengan rasa heran yang teramat sangat, dan karena tak ingin menciptakan suasana kacau Inosuke lalu bertanya dengan lembut.

" Ada apa Bim?"

Bimbim lalu menjawab keras.

" Kok adek Nike nggak boleh dengerin lagunya band Slipknot mah!"

Ibu berkaos oblong bergambar Band Nirvana itu tersentak kaget, darimana anak ini tahu akan masalah itu? Dan darimana pula kalau dia menyimpan album band Slipknot?

" Ya, karena kalian masih kecil nak," jawabnya mencoba mengalihkan isu.

Bimbim makin berang, kini ia mendekati sang ibu dan mulai menjawab.

" Tapi kenapa! Toh kita udah boleh dengerin lagu-lagunya Om Freddie Mercury sama Om AXL Rose, kok album ini nggak boleh?!" Tanya Bimbim makin tegas.

Wajah panik menghantam Inosuke, bagaimana pun juga, Slipknot itu adalah band metal keras yang tentu belum tentu cocok buat anak-anak seperti Nike dan Bimbim.

Apa jadinya nanti, jika ibunya dan ayahnya melihat kedua cucunya yang berpenampilan dan berbicara layaknya berandal bukan pada waktunya. Sudah pasti hancur image Inosuke sebagai seorang ibu, apalagi orang tua tunggal.

" Pokoknya nggak boleh Bimbim kecil." Jawab sang ibu muda sekali lagi.

" Tapi kan, kami punya hak!"

Di tengah perdebatan kecil itu, datanglah seorang asing yang berdiri di warung milik Inosuke.

Dia berperawakan kecil, berambut panjang hitam terikat, raut wajahnya datar dengan netra matanya yang berwarna hijau mint.

Inosuke yang melihat sang pelanggan misterius langsung mengenalinya, ia bangkit dari tempat duduknya dan langsung memberikan salam akrab bagaikan sahabat yang terpisah sekian lama.

" Dah lama kita enggak ketemu, Muichiro,"

" Kamu juga, mantannya bang Sanemi." Jawab Muichiro, dengan nada mengejek.

Tiga Ibu Tangguh ( Kimetsu No Yaiba Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang