14 - balas dendam

33 2 0
                                    

Selamat Membaca

Sesuai janji yang ia berikan kepada Rey, Senja menunggu Rey didepan puntu gerbang parkiran SMA Garuda Bangsa. Sambil menunggu, ia memasangkan earphone bluetooth yang ia bawa ke telinganya. Setelah menyetel musik kesukaannya ia pun mulai bersenandung sambil melihat-lihat sekitar.

Di tengah ia menikmati alunan musik, tiba-tiba ada yang menyenggol bahunya dari samping. Senja pun melepas earphonenya dan melihat cewek itu. Stella yang mengetahui cewek yang ia tidak sengaja senggol adalah Senja pun tidak jadi meminta maaf dan malah berniat untuk menjahilinya.

"Eh lo ternyata" mendengar itu Senja memutar bola matanya dan kembali memasangkan earphone yang ia sempat lepas tadi.

"Lagi nungguin angkutan umum? Atau nungguin ojol?" Lanjut Stella disertai gelak tawa kedua temannya.

"Miskin sih... Makanya naik angkutan umum yang engap dan bau keringet" Salsa pun menambahinya.

"Bener banget... Sesuai sama kehidupannya yang miskin. Hahaa..." Ketiganya pun tertawa terbahak-bahak tetapi Senja tetap menghiraukannya. Ia bisa mendengar apa yang mereka katakan tetapi ia memilih diam dan terus mengabaikannya.

"Gue tau lo bisa denger apa yang kita omongin. Ya kan? Ups sorry ya kalo nyakitin hati lo... Miskin" ucapan Stella kini benar-benar membuat Senja kesal. Ia pun menutup matanya sekilas lalu menatap tajang kepada mereka berdua.

Saat Senja ingin membalas ucapan mereka, Rey tiba-tiba datang dan berhenti di samping Stella dengan mengendarai motornya. Semuanya kompak menoleh kepada ketua osis tersebut.

"Eh Rey... Mau balik?" Stella yang memang satu kelas dengan Rey pun berlagak sok kenal didepan murid-murid lain yang tengah berlalu lalang di sekitar mereka.

Rey hanya mengangguk lalu melihat Senja yang sedikit tertutupi keberadaannya oleh Stella. "Ayo, Nja!"

Ketiga cewek yang tadinya mengolok-olok Senja pun melongo saat Rey mengatakan kalimat ajakan itu kepada Senja. Mereka dan juga murid-murid yang lain hanya bisa diam saat Senja naik pada boncengan motor Rey yang lumayan tinggi itu. Stella membuka mulutnya tanpa berkedip pasalnya ini adalah kali pertamanya ia melihat cowok itu membonceng cewek secara langsung di depan matanya. Ia memang pernah melihat Senja dibonceng Rey di foto tetapi kini? Senja bahkan sudah pernah melakukannya untuk yang kedua kalinya sedangkan dia?


"Mau tau nggak cewek murahan di sekolahan kita?" Teriak Nova sambil menyandarkan punggungnya pada kursi guru di depan sana. Keadaan kelas cukup ricuh saat ini karena jam kosong.

Teman-teman satu komplot dengan Nova tampak antusias dalam apa yang mereka kini bicarakan. "Siapa, Va?"

"Siapa lagi kalau bukan cewek paling pinter di sekolahan ini. Cewek yang dapet juara pertama selama 3 tahun berturut-turut dalam rangking paralel angkatan kita" suasana kelas semakin tidak bisa terkendali saat Nova memberikan ciri-ciri perempuan yang dia maksud.

Semua mata mengarah kepada siapa lagi kalau bukan Senja. Tuduhan itu Nova sengaja umumkan lantaran sakit hati akan perubahan sikap Satria kepadanya. Akhir-akhir ini Satria tidak memperdulikannya. Bahkan ia merasa seperti dibuang oleh Satria. Dan Nova menyimpulkan semua ini karena Senja menyuruh Satria untuk membuang dirinya.

Rahasia Senja [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang