Hai gimana hari ini?
Baik kan?
have a nice day❤️Selamat membaca
°.°Senja melihat ruangan bimbingan konseling dari kejauhan. Ia berdiri di samping pohon mangga dekat lapangan futsal yang tertutup oleh jaring. Di depan ruangan itu ada Nadila. Pacar kembaran Mahesa yang juga menjabat sebagai wakil ketua osis. Ia tampak duduk sambil membawa sebuah kotak P3K di pangkuannya. Setahu Senja, Nadila memang anak PMR dan kemungkinan hal itulah yang menjadi alasan mengapa anak itu ada disana.
Pintu ruangan itu terbuka dan membuat Senja spontan menoleh ke belakang dan secara bersamaan Rey tiba-tiba datang dan meniup wajah Senja. Senja pun terkejut dan sempat berteriak kecil karena hal itu. Dan tanpa disadari oleh Senja, Satria melihat kejadian itu dan hanya bisa memandang dalam diam.
Keduanya tampak cek-cok kecil lalu tidak lama kemudian Rey meraih kuncir rambut Senja dan membuat rambut Senja terurai. Rey berlari lalu Senja mengejarnya layaknya anak TK yang sedang bermain dengan temannya.
Satria terus melihat kedua siswa yang terus berlari-larian mengelilingi lapangan futsal itu hingga tiba-tiba Nadila menyadarkannya. "Satria?"
Satria pun mengalihkan pandangannya kepada gadis itu lalu beralih lagi ke kotak P3K yang ia bawa.
"Gue disuruh Bu Wina buat ngobatin luka lo" ucap Nadila kemudian.
"Nggak perlu" Satria hendak melangkahkan kakinya tetapi Nadila keburu mencegahnya
"Ini perintah dari Bu Wina, Satria" lelaki itu bukannya merespon Nadila tetapi malah memandangi Senja dan Rey yang masih bermain kejar-kejaran.
Nadila yang sedikit kesal pun langsung menarik Satria untuk duduk di kursi. Satria tahu tetapi ia pasrah agar ia juga memiliki alasan untuk terus memantau keduanya di depan sana.
"Shhh" ringis Satria saat Nadila mengoleskan betadin ke luka yang ada di sudut bibir Satria. Keduanya sempat bertatapan beberapa detik tetapi dengan cepat saling mengalihkan pandangan. Nadila melanjutkannya sedangkan Satria terus fokus kepada Senja dan Rey.
"Jadi gini rasanya jatuh cinta yang sebenarnya?" Tanpa sadar mulut Satria berucap membuat Nadila menghentikan aktivitasnya. Ia memandangi wajah Satria dengan sangat dekat. Ia benar-benar terpesona dengan ketampanan seorang Satria.
Sedangkan disisi lain Senja terus mengejar Rey karena ikat rambutnya masih dibawa oleh lelaki itu. Ia tidak memedulikan berapa banyak siswa yang kini menonton dan memotretnya. "Rey balikin atau gue laporin Bu Yuna!"
Rey yang mendengar nama guru bimbingan konseling itu pun langsung berhenti dan berbalik badan. Senja yang kurang persiapan pun menubruk dada Rey dan sedikit terpental. Tetapi dengan sigap tangan Rey meraih punggung belakang Senja dan segera menariknya dalam pelukannya.
Satria yang melihat kejadian itu pun langsung berdiri dan melongo atas apa yang dilakukan Rey.
Rey yang mendengar nama guru bimbingan konseling itu pun langsung berhenti dan berbalik badan. Senja yang kurang persiapan pun menubruk dada Rey dan sedikit terpental. Tetapi dengan sigap tangan Rey meraih punggung belakang Senja dan segera menariknya dalam pelukannya. Satria yang melihat kejadian itu pun langsung berdiri dan melongo atas apa yang dilakukan Rey kepada Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Senja [On Going]
Teen FictionSenjani Puspa Permata adalah seorang murid paling pintar di SMA Garuda Bangsa. Dia selalu mendapatkan peringkat pertama dalam rangking paralel di sekolahannya. Secara diam-diam Senja berteman dekat dengan Satria Pradipta Maheswara, laki-laki paling...