Follow Instagram @ntyfitrii_
Happy reading :)
"Huftt. Jadi Lea mau yang mana, nih?" tanya Bian sembari membuang nafas gusar kepada Alea yang sedang berdiri disampingnya yang masih setia untuk memilih boneka yang akan dibelinya.
Saat ini Bian dan Alea sedang berada di salah satu Mall yang ada di Jakarta, tentunya untuk menemani Alea membeli mainan. Seperti janjinya waktu itu, Bian memang menepatinya untuk membelikan Alea mainan. Sejak pulang dari sekolah Bian langsung bergegas menuju Rumah Al untuk menjemput Alea dan membelikan mainan.
Sudah 1 Jam lebih Bian menemani Alea berkeliling di Mall tersebut. Bahkan saat ini mereka sedang berada disalah satu tempat boneka yang berbeda di Mall. Karena di saat mau pulang, bocil itu sempat merengek untuk meminta dibelikan boneka. Walaupun sudah ada 6 paper bag yang berada di Tangan Bian dan itu semua berisikan mainan Alea.
Tapi Bian akan membelikan apapun yang ponakannya itu mau. Yang pentingkan bukan seperti Rumah mobil dan lain sebagainya karena Bian tidak mempunyai uang yang banyak karena uangnya saja saat ini adalah uang transferan dari sang Bunda yang bekerja di salah satu Rumah sakit sebagai dokter bedah.
Cukup lama Alea memilihnya, sampe-sampe membuat Bian merasa bosan sendiri dan harus menyiapkan kesabaran ekstra untuk keponakan satu-satunya ini.
"Yang itu aja, ka!" pekik Alea sembari mengangkat Tangannya lalu menunjuk jari telunjuknya kesalah satu boneka.
Bian mengikuti arah tunjuk Alea kepada salah satu boneka yang berjejer rapi di tempat tersebut. Lalu setelah itu Bian menaruh paper bag di atas lantai lalu berjalan menuju boneka yang di pilih Alea tersebut.
"Ini?" tanya Bian kepada Alea sembari memegang boneka Teddy bear bewarna Putih dengan ukuran sedang. Dan Alea hanya menjawabnya dengan mengangguk lucu.
"Okeh. Bentar, yah." kata Bian dan lagi lagi Alea hanya mengangguk.
"Mba!" panggil Bian kepada penjual boneka ditempat tersebut.
"Iya Mas. Ada yang bisa saya bantu?" tanya perempuan itu kepada Bian.
Bian mengangguk. "Tolong bungkusin boneka yang ini, yah!" pinta Bian sembari menunjuk boneka tersebut.
"Baik mas, tunggu sebentar! Saya akan membungkusnya dulu." pinta orang itu lalu mengambil boneka tersebut untuk membungkus nya menggunakan paper bag.
Bian berjalan menghampiri Alea lalu dirinya berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan tubuh Alea yang sedang berdiri "Tungguin sebentar, yah! Soalnya lagi di bungkus, sama penjualnya." kata Bian kepada Alea dan Alea mengangguk sembari tersenyum manis.
"Okeh!" pekik Alea lalu mengacungkan jempolnya sembari tersenyum dan menampilkan deretan Gigi kelincinya itu.
Bian yang melihat kegemasan ponakannya itu, dia hanya tersenyum. Namun seketika senyumnya itu luntur saat melihat seorang laki-laki yang sangat ia kenal sedang berada ditempat baju sembari bermesraan dengan seorang perempuan. Dan Bian sangat yakin kalo laki-laki itu adalah sahabatnya.
"Loh itu kan?" batin Bian sembari melototkan Matanya menatap 2 sejoli dan terlihat jika Sahabatnya itu rangkul sedang merangkul pundak perempuan itu dengan mesra.
Namun ia sangat yakin perempuan itu bukan pacar dari Sahabatnya. Melainkan orang lain. Tapi mereka juga keliatan sangat mesra yang terlihat seperti sepasang kekasih.
Bian cukup susah untuk mengenali perempuan tersebut karena posisi perempuan itu ialah membelakangi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO AKSARION
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 📍Tidak menerima plagiat❗ 📍Vote dan komen di setiap part. Ini tentang Alvaro Aksarion, kapten basket yang populer karena dingin dan irit bicara, tetapi sangat tampan membuat para kaum hawa ingin memilikinya. Alvaro juga...