ALVARO AKSARION

15. PERKARA NOVEL

Follow Instagram @ntyfitrii_

Happy reading :)

"Cantik." satu kata keluar dari Mulut laki-laki yang sedang memandangi sebuah foto seseorang di ponsel miliknya. Sudut Bibirnya yang terangkat saat memandangi foto tersebut. Senyuman yang terukir di Bibirnya walaupun tidak terlalu jelas. Tapi percayalah dia sedang senyum.

Laki-laki tersebut adalah Alvaro atau lebih sering disapa Al. Kira-kira siapa yah, yang ada di dalam foto tersebut? Kenapa Al memandanginya begitu lekat? bahkan ia hampir tidak kedip.

Saat ini posisi Al sedang berbaring di atas Kasurnya. Dengan ponsel yang berada di Tangannya. Foto tersebut adalah foto Gina saat masih remaja, atau tepatnya saat masih SMP. Foto yang ia curi eh lebih tepatnya ia ambil dari Instagram perempuan itu.

Entah kenapa jika laki-laki itu melihat foto Gina hatinya begitu tenang. Padahal kan itu hanya foto biasa?
Banyak foto gadis itu yang tersimpan di galari nya. Tentunya ia ambil dari postingan gadis tersebut.

"Susah yah Gin, dapetin hati kamu." gumam Al yang mengeluarkan lima kata lagi dari Mulutnya.

"Al," panggil wanita itu yang baru memasuki kamar Al dan membuat
Al kaget.

"Eh," Al yang di panggil pun terkejut. Dengan cepat ia menyembunyikan HP-nya di belakang Tubuhnya.

Al sangat kaget saat mendapati seseorang yang tiba-tiba memasuki kamarnya. Al menatap wanita berjilbab itu yang sudah berumur yaitu sekisaran umur 52 tahun. Namun kecantikan wanita tersebut tak pernah memudar atau lebih tepatnya, Awet Muda.

"Maaf yah, Bunda udah buat kamu kaget," pinta Airin kepada Al. Yah benar sekali, yang memasuki kamar Al adalah Airin lebih tepatnya adalah sang Bunda.

"Gpp, Bun." jawab Al dengan posisi yang sudah berganti yang sebelumnya
Berbaring sekarang menjadi duduk di atas kasurnya.

Airin menghampiri sang anak yang sedang duduk di kasur. Dia juga ikut mendudukkan dirinya di samping anaknya. "Sebenernya tadi Bunda udah ketok pintunya berkali-kali. Tapi gak ada jawaban. Yaudah Bunda masuk aja. Takutnya kamu kenapa-napa," lanjutnya. Memang dari tadi Airin sudah berkali-kali mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.

Akhirnya dia memutuskan untuk langsung masuk ke kamar Al. Saat ia baru masuk. Ia malah mendapati anaknya yang sedang memandangi HP-nya dengan tersenyum. Entah apa yang ada di Hp-nya itu.

"Maaf, Al gak denger." ucapnya. Al memang tidak mendengarkan suara ketukan pintu.

"Yaudah, gpp."

"Emang kenapa Bun?" tanya Al kepada Bundanya.

"Bunda mau minta tolong sama kamu. Boleh gak?" tanya Airin kepada sang putra.

"Minta tolong apa?"

"Bunda kan tadi Sore habis bikin kue sama Lea. Dan Bunda bikinya juga, lumayan banyak Al. Niatnya Bunda mau minta tolong sama kamu. Buat anterin kue itu ke Rumah Tante Tiara.
Gimana? Kamu mau?" tanya Airin.

Memang tadi Sore, Airin membuat kue dengan di bantu oleh sang cucu yaitu Alea. Sebetulnya dia sengaja membuat kue itu banyak.
Dan setelah itu, dia menyuruh Al untuk mengantarkannya ke Rumah tunangannya itu. Karena sudah lumayan lama juga Al tidak mengunjungi Rumah tunangannya itu. Alasannya karena Al gak mau buat Gina risih. Kalian taulah!

"Tapikan, ini udah malam, Bun." kata Al dengan menatap sang Bunda. Mengingat hari juga sudah mulai malam yaitu pukul 19:45 Malam.

"Iya Bunda tau. Soalnya tadi Bunda lupa bilang sama kamu. Bunda aja baru inget pas tadi ngeliat Kakak kamu lagi makan kue. Dan lupa kalo Bunda mau nyuruh kamu buat nganterin kue ke Rumah Gina." jelas Airin kepada anaknya itu. Tapi dia memang benar-benar lupa. Maklum lah sudah banyak umur.