Follow Instagram @ntyfitrii_
Happy reading :)
Alvaro menaruh Motornya didalam bagasi. Setelah itu diapun berjalan cepat memasuki pintu Rumahnya.
Sesampainya didalam, diapun melihat sang Bunda yang tengah duduk bersama Kakaknya sekaligus Alea. Sepertinya mereka sedang bercanda gurau dengan Alea. Alvaro pun berjalan menghampiri mereka."Assalamualaikum," ucap Alvaro saat memasuki Rumahnya.
"Waalaikum'salam," jawab sang Bunda dengan Kakaknya bersamaan.
"Yeeyyy, Ka Al udah pulang!" pekik Alea dengan senyum kegirangan.
Alvaro tak merespon Alea. Cowok itu hanya fokus untuk menyalimi tangan Bundanya dan Lisa.
"Al, kamu__" ucap Airin terpotong. Awalnya Airin ingin menanyakan sesuatu kepada anaknya itu. Tetapi Alvaro malah melengos pergi begitu saja dari hadapannya, tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Alvaro berjalan dengan sedikit cepat menaiki anak tangga yang menuju kamarnya. Bukanya tidak sopan atau apa. Tapi untuk saat ini, dia butuh waktu untuk sendiri dulu dan tidak ingin diganggu oleh siapapun. Alvaro ingin memenangkan hati dan pikirannya yang sedang sangat kacau.
"AL," panggil sang Bunda sembari menatap punggung anaknya yang tengah menaiki tangga. Airin merasa aneh dengan sikap anak bungsunya itu. Tidak biasanya dia memotong ucapannya bahkan sampai tidur merespon ucapan dirinya itu.
Alvaro hanya diam saja, dia tidak menyauti panggilan dari Bundanya dan mengacuhkannya. Cowok itu tetap saja melanjutkan jalannya menuju kamarnya tanpa berhenti terlebih dahulu.
"AL__"
"Udah Bun! Mungkin dia lagi ada masalah," kata Lisa menenangkan Bundanya. Ia sangat tau apa yang
sedang Bundanya dipikiran saat ini.Sebenarnya Lisa juga bingung dengan sikap adiknya tadi. Bahkan Alvaro sampai mengacuhkan Alea termasuk Bundanya. Tapi Lisa paham, mungkin saja Adiknya itu sedang ada masalah.
"Iya Lis, Bunda tau. Tapi walaupun lagi ada masalah, Al gak pernah sampe kaya tadi." kata Airin dengan raut wajah khawatir.
"Iya Lisa paham. Tapi__"
"Pokoknya Bunda harus samperin," ucapnya yang hendak beranjak dari tempat duduknya, namun Lisa malah mencegahnya.
"Jangan dulu Bun! Biarin dia tenangin pikirannya dulu, yah?" ujar Lisa berusaha agar sang Bunda mengerti.
"Tapi Lis, Bunda itu khawatir!" ucap Airin. Bagaimana dia tidak khawatir coba? Sudah hampir 19 tahun dirinya bersama Alvaro. Tapi Alvaro tidak pernah bersikap seperti tadi.
"Iya Bun, Lisa paham. Tapi untuk saat ini dia lagi butuh waktu sendiri. Nanti kalo udah mulai membaik, Bunda boleh samperin dan tanyain baik-baik sama dianya," kata Lisa lagi kepada Bundanya tersebut. Dia mengelus lembut punggung sang Bunda, agar bisa lebih tenang. Airin pun akhirnya mengangguk pelan.
"Mah, ko Ka Al nyuekin Alea?" tanya Alea dengan raut Wajah yang sedih, dengan Bibirnya saja ia lengkungkan kebawah. Sepertinya akan menangis. Saat ini, posisi bocah tersebut tengah berada dipangkuan Lisa.
"Gak sayang. Kak Al gak nyuekin Lea," ujar Lisa dengan lembut, seraya mengelus kepala Alea.
"Tapi buktinya tadi Kak Al, diemin Lea?" cicitnya dengan Mata yang berkaca-kaca.
"Kak enggak diemin Lea. Cuman, Kak Al lagi cape aja. Mangkanya langsung pergi." ujar Lisa seraya mengelus kepala Alea dengan lembut. Lisa pun terpaksa dengan bohong agar Alea tidak sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO AKSARION
JugendliteraturFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 📍Tidak menerima plagiat❗ 📍Vote dan komen di setiap part. Ini tentang Alvaro Aksarion, kapten basket yang populer karena dingin dan irit bicara, tetapi sangat tampan membuat para kaum hawa ingin memilikinya. Alvaro juga...