21. JUJUR

171 17 5
                                    

Follow Instagram @ntyfitrii_


Happy reading :)

Malam ini Alvaro tengah duduk
disofa yang terletak di Balkon kamarnya. Kini cowok itu hanya memakai baju santainya sembari menikmati hembusan angin malam yang menerpa halus kulit Tubuhnya.

Saat ini Alvaro tengah melamun. Dia terus menerus memikirkan kejadian tadi Sore. Arah pandangnya hanya lurus kedepan dengan tatapan yang kosong. Sudah hampir 1 jam lebih dia duduk dibalkon. Sebetulnya suasana malam ini sangatlah dingin, namun Alvaro tidak memperdulikan itu.

Tok! tok! tok!

Suara ketukan yang berasal dari pintu kaca itupun, berhasil membuyarkan lamunannya. Setelah tersadar, diapun segera mengusap Wajahnya dengan kasar menggunakan kedua Tangan.

Cowok itu lalu memejamkan kedua Matanya agar sedikit rileks, seraya mengambil nafasnya  dalam-dalam dan membuangnya dengan gusar.

Alvaro menoleh kesamping, tepatnya kearah sumber suara dari ketukan tersebut. Dia dapat melihat dengan jelas, disana ada seorang Wanita paruh baya yang tengah berdiri disamping pintu kaca Balkon, sembari menatap kearahnya. Wanita itu, tak lain adalah Airin, Bundanya sendiri.

"Bunda," Alvaro sempat terkejut dengan keberadaan sang Bunda
yang berdiri disana. Diapun sedikit membenarkan posisi duduknya.

Airin menatap Anaknya itu dengan tersenyum manis. Wanita itupun lalu berjalan menghampiri Alvaro yang tengah duduk sendirian di sofa itu. "Bunda boleh duduk?" tanya Airin setelah dia berdiri dihadapan Alvaro.

Wanita itu tengah meminta izin kepada Alvaro untuk duduk. Padahal tanpa meminta izin, boleh-boleh saja.

Alvaro menatap Bundanya sejenak.

"Boleh ko, Bun." balas Alvaro lalu sedikit menggeser posisi duduknya agar Bundanya itu bisa duduk disebelahnya. Karena Sofa tersebut memang hanya ada satu, tapi untuk ukurannya lumayan panjang dan
bisa ditempati untuk 1-3 orang.

Airin pun mendudukkan dirinya disebelah Alvaro. "Bunda cariin dikamar gak ada. Ternyata kamu disini." kata Airin sembari tersenyum.

"Maaf yah, Al. Sebenarnya tadi Bunda udah ketok pintu kamar kamu, tapi gak ada jawaban. Jadi Bunda masuk aja deh." sambung Airin menjelaskan. Karena memang dari tadi dirinya sudah sempat mengetok pintu kamar Anaknya itu berkali-kali. Namun merasa tidak ada jawaban, diapun memutuskan untuk langsung masuk.

"Gapapa, Bun." jawab cowok itu dengan tersenyum tipis.

Setelah itu, keduanya pun sama-sama terdiam. Airin yang melihat Anaknya itu hanya diam sembari memandangi kearah Langit, akhirnya diapun  kembali membuka suara untuk memecahkan keheningan tersebut.

"Al," panggil Airin sembri menatap tubuh Anaknya dari samping.

Alvaro menoleh. "Kenapa?"

"Bunda mau nanya, boleh?"

Cowok itu mengernyitkan keningnya bingung. "Nanya apa?" tanyanya.

"Kamu, lagi ada masalah?" tanya
Airin pelan yang sangat menunggu jawaban dari Anaknya ini.

Tadi saat mereka tengah menjalani makan malam, Alvaro masih tetap bersikap sama seperti tadi Sore. Cowok itu berbicara saja karena
Airin yang menanyakan beberapa
hal. Dan setelah menyelesaikan makannya, diapun langsung pergi untuk kembali ke kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALVARO AKSARION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang