Chapter keadaan terbalik masih 5 part lagi, cerita ini ending di part 30 keknya, gatau juga deh, tergantung mood saia.
200 vote dan 80 komen.
Kayra-Erkan
"Lo nyebelin banget,"
"Ya maaf, aku sibuk."
"Tugas lo lebih penting ya dari gue?"
Kayra mengangguk, 3 hari setelah hari kerkom, Erkan mengajak Kayra pergi makan malam bersama dan disinilah mereka.
Di salah satu Cafe dekat taman kota.
Erkan bercerita banyak hal, dia menceritakan dimana Jane adalah orang pertama yang mengambil keperjakaannya kemarin malam.
Dan dengan bahagianya Erkan bercerita.
Kayra menanggapinya dengan tenang walau dadanya sakit, sejujurnya perasaan Kayra pada Erkan sudah memudar sedikit demi sedikit.
Itu semua karena dia sekarang sadar, kalau Erkan hanya menjadikannya sebagai rumah singgah disaat Erkan lagi bermasalah dengan para dominannya.
Kayra juga sudah tak terlalu terpesona lagi pada senyum Erkan, walau bulan lalu dia pernah meminta pria itu untuk tersenyum padanya.
"Ya tugasku penting, dan kamu juga penting."
Tatapan mata Kayra begitu dalam, sehinggal bola mata sebiru lautan itu membuat Erkan tenggelam dalam pesona dan kehangatannya.
"Kay..gue gak bakal hamil kan?"
Kayra hampir tersedak milkshake yang dia minum, menatap Erkan dengan pandangan aneh.
"Hamil gimana? Kan kamu laki-laki."
"Soalnya kata Mami, kalau udah gak perjaka bakal bisa hamil."
Kayra gatau, Erkan ini tolol atau bloon.
"Yang pasti hamil ya perempuannya, perempuan yang kamu masuki."
"Aaa, Jane gak bakal hamil, soalnya dia mandul."
"Oh gitu."
"Heem, oh ya Kay, besok temenin gue yuk."
"Mau kemana?"
"Mau ketemu sama Irana."
Alis Kayra naik sebelah, siapa lagi Irana.
"Siapa lagi itu?"
Erkan tersenyum malu "Temen gue,"
"Temen apa temen di kasur?"
"Dih, lo kira gue apaan?"
"Gigolo kali, kan kamu sering main sama dominan kamu."
Erkan diam, dia menatap Kayra dengan tatapan sedih, kok Kayra ngomongnya gitu sih, walau Erkan akui dia memang selalu main sama dominannya.
"Kok lo ngomongnya gitu sih?"
"Kan fakta, jangan keseringan, takutnya kena Hiv."
Erkan berdecak kesal "Kena juga kan bukan urusan lo."
Kayra hanya tersenyum, ya memang bukan tapi Kayra kasian kalau sampai itu benar-benar terjadi, menyedihkan sekali nanti hidup Erkan kalau itu terjadi.
"Setelah ini kamu mau kemana?"
"Ke apartemen Jane, dia mau main lagi."
"Kamu udah kaya gigolo panggilan yah." ujar Kayra santai, tapi Erkan tau itu merupakan sebuah sindirian keras.
Erkan hanya menggerutu kesal tanpa membalas, entah kenapa dia merasa sedih dikatai gigolo, padahal nyatanya enggak kaya gitu.
"Kaya lo enggak aja."
"Aku? Kenapa bisa kamu pikir gitu?"
Erkan mengedikan bahunya pelan, dan mereka diam sampai makan malam selesai.
Jujur Erkan takut saat Kayra menatapnya dalam, membuat tubuhnya panas dan gelisah secara bersamaan.
Tapi dia segera menepis hal itu, mana mungkin efek Kayra padanya seperti itu.
Baru 5 bulan Erkan dekat dengan Kayra, gadis itu juga tampak lembut dan hangat padanya.
Walau sesekali sifatnya menjadi sulit ditebak, kadang lembut kadang dingin, tergantung mood gadis itu.
Erkan senang bisa dekat dengan Kayra, dikala Erkan bermasalah dia selalu datang pada gadis itu, dan Kayra membukakan pintu padanya lalu memeluknya lembut.
Pelukan kesukaan Erkan.
Walau Kayra ini miskin dan bodoh, tapi Erkan akui Kayra adalah sosok gadis dan dominan idaman.
Dan..Erkan mulai berpikir untuk tidak melepaskan Kayra dari sisinya.
🌸Bersambung🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Erkan [End]
RomancePenyesalan terbesar Erkan adalah, terus mendorong Kayra agar berhenti mengejarnya dengan cara bersikap brengsek didepan gadis baik itu. Dan setelah Kayra benar-benar berhenti mengejarnya, Erkan merasa semuanya salah, dia merasakan kehilangan yang be...