🌸ErRa-16🌸

7K 791 164
                                    

Cepat penuhin komen ya, aku mau boom up Erkan Kayra sksksks.

200 vote dan 75 komen.

Erkan-Kayra

Kayra merasa tenang karena 2 bulan ini Erkan tak muncul dihadapannya, dan malam ini dia lagi nonton tv berdua sama Kevin.

Di ruang santai rumah Kayra lah pastinya.

"Kevin, cincinnya bagus yah."

Kevin mengangguk, Kevin sendiri bersandar dibahu Kayra seraya mendusel diceruk leher gadis itu, sesekali mencium pipi gadisnya lembut.

"Aaaa."

"Kenapa?"

Kevin menegakan tubuhnya lalu menggerakan tangannya untuk mengatakan sesuatu.

"Nanti, kamu ambil jurusan apa di kampus?"

"Apa ya, kayanya ambil Bisnis Manajemen deh."

"Bagus tuh, aku nanti ambil itu juga ya."

"Loh? Kenapa gitu?"

"Mau bareng kamu terus."

Kayra gemas, dia mencium pipi gembul Kevin berulang kali sampai cowok manis itu tertawa kuat.

Sampai suara ketukan pintu membuat kegiatan mereka berhenti, Kayra menyudahi acara mereka kemudian berdiri, sementara Kevin hanya duduk menatap pergerakan Kayra.

Cklek.

"Siapa—"

BUAGH!

Kayra jatuh kebelakang setelah kepalanya dihantam menggunakan pemukul baseball besi, kepala mengalir dikepala gadis itu.

Belum sempat Kayra bereaksi, pelaku tadi berlari kearah Kevin kemudian memukul kepalanya berulang kali.

"KEVIN—"

Kepala Kayra kembali dipukul berulang kali, gadis itu tak bisa bergerak karena kepalanya sakit, darah membasahi lantai putih rumahnya.

Tatapan mata Kayra beradu dengan Kevin, Kayra bisa melihat bibir laki-laki itu bergetar menahan ringis kesakitan.

"K-kevin.."

Kevin duluan tak sadarkan diri, baru kemudian Kayra ikut tak sadarkan diri.

"Nyonya, mereka sudah tak sadarkan diri."

"Bagus, bawa yang perempuan ke rumah saya lalu yang laki-laki bawa ke rumah sakit. Setelah ini, Erkan pasti bahagia karena gadis itu menjadi miliknya."

Yah, setelah ini, semuanya tak akan pernah sama seperti sebelumnya.

....

Erkan duduk disebelah ranjang dimana Kayra terlelap damai, pria itu mengelus pelan rambut pirang pucat sang gadis.

Perban terlihat melilit didahi Kayra, melihat itu Erkan justru tersenyum senang.

"Setelah ini, hanya Erkan saja ya, tidak ada Kevin, hanya Erkan saja." bisiknya lembut.

Rencana Erkan berhasil, dia meminta pada Mommy nya untuk mengambil Kayra dari Kevin, dan inilah caranya.

Memisahkan keduanya lalu menjadikan Kayra sebagai miliknya, pergi jauh dari Indonesia agar Kayra tak bertemu dengan Kevin.

"Ugh.."

Erkan menegakan tubuhnya, dia segera menekan tombol diatas kasur dan memegang tangan Kayra hangat, menatap gadis itu dengan sorot mata cemas.

"Kayra, mana yang sakit?"

Kayra membuka matanya pelan, menatap langit-langit putih diatasnya lalu menatap pria berambut pink pucat disebelahnya.

"S..iapa?" lirih Kayra.

Erkan menahan senyumnya, dia mengelus rambut Kayra lembut "Aku tunangan kamu, lihat ini cincin pertunangan kita, kamu kecelakaan sayang."

Kayra menatap cincin ditangan Erkan dan ditangannya, sama, cincin emas berbalut berlian murni.

"Aku mau minum.."

"Sini sayangku."

Erkan segera membantu Kayra duduk dan memberikannya air putih dengan lembut, lalu setelah selesai dia meletakan kembali gelas itu.

"Mana yang sakit?"

"Enggak ada, aku lapar."

"Tunggu ya, Dokter bentar lagi datang."

Kayra mengangguk, dia merasa kosong dan ingatannya juga berantakan.

Dia ingat soal orang tuanya yang bercerai tapi dia gak ingat soal pria ini sedikitpun.

"Gausah dipikirin Kay, kamu bakal baik-baik aja sama aku."

"Eum, yah..Erkan.."

Erkan senang, akhirnya Kayra berujar lembut dan memanggil namanya dengan baik, betapa senangnya dia.

Setelah ini Kayra akan kuliah di kampus yang sama dengan Erkan, agar mereka bisa bersama terus, dan menikah!

Ya, Erkan akan menikahi Kayra, gadis ini akan menjadi miliknya!

Di Indonesia, Kevin pun sudah tersadar.

Tapi sayang, dia mengalami kebutaan akibat benturan kuat dikepalanya, membuatnya tak lebih dari orang cacat yang tak bisa melakukan apapun.

"Hiks..huhuu.."

"Kevin, Kayra kayanya diculik, soalnya dia gak ada dimanapun di rumahnya ada genangan darah juga, berarti dia gak ninggalin kamu, dia diculik."

Kevin menggeleng pelan, dia tak masalah Kayra pergi, Kevin sudah cacat seperti ini, mana pantas untuk Kayra.

"Hiks..huhuuu.."

"Nanti kita cari pendonor mata ya, biar kamu bisa ngeliat lagi."

Kevin teringat sesuatu, Erkan.

Bajingan, pasti ini semua rencana si jalang itu! Bangsat, liat aja lo Erkan, gue bakal rebut Kayra yang udah lo ambil paksa dari gue!

Si jalang itu memang licik, maka dari itu Kevin bisa lebih licik darinya.

🌸Bersambung🌸

Naughty Erkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang