VOTENYA WOYYY BUANGKEEEE AKHHHHHHHH. Part 10 jimplang banget huhuu sedih diriku.
Ayo vote dan jebolkan komen akhhh, btw 3 part lagi Zahian sama Alira cerai loh, jadi ayo penuhi chapter 24 disana.
200 vote dan 75 komen kuy.
Erkan-Kayra
Kayra gak masuk kerja, dan Erkan sadar ini pasti ada hubungan sama ucapannya semalam, tapi Erkan gak perduli sih.
Bukan urusan dia, kan yang Erkan bilang itu kenyataan semua, Kayra miskin, rumahnya bahkan gak lebih besar dari dapur di rumah Erkan.
Kayra juga jelek, dia cuma menang mata nya aja yang bagus, selebihnya jelek.
"Kak, ini surat pengunduran diri saya dan Kayra." Relian meletakan dua surat di meja tempat Erkan duduk, biasa di pojok Cafe.
Erkan menaikan sebelah alisnya, unduran diri? Apa-apaan ini.
"Taruh aja disitu, ini uang gaji terakhir lo sama Kayra, gue juga gak masalah kalau lo berdua keluar, gak guna juga."
Relian menggeram pelan, dasar, orang kaya sombong!
Dengan kasar Relian mengambil 2 amplop berisi uang 4 juta sebagai gaji terakhir sekalian bonus akhir bulan Relian dan Kayra.
"Gue juga enek kerja sama lo, bos arogan, gue sumpahin cafe lo bangkrut sialan." desis Relian tajam kemudian berjalan pergi.
Erkan mendengus malas, bangkrut juga gak masalah, uang Erkan gak akan habis kalau Cafe ini bangkrut.
"Apa banget." umpat Relian kesal, dia berjalan menuju motor vario hitamnya, dia mau mampir ke rumah Kayra.
Gadis itu lagi di rumah, katanya dia lagi malas keluar rumah dan juga lagi buat kue, mana tau Relian bisa pdkt an sama Kayra, jadi lumayan deh.
Kayra tuh, dimata Relian, dia adalah gadis kuat, tangguh dan mandiri, Relian kenal sama Kayra saat gadis itu jadi anak baru di Cafe Bang Zavi.
Kayra kerja di Cafe bang Zavi dari umurnya 15 tahun dan sekarang udah 18 tahun, berarti 3 tahun.
Kayra cerita kalau dia harus kerja untuk kebutuhannya sendiri, dia juga ngumpulin uang dari hasil olimpiade.
Orang tua Kayra mah, udah gak perduli lagi soal Kayra, jadi Relian tau sekeras apa hidup Kayra ini.
....
"Vio anjir, bantuin gue dulu! Jangan dipecahin telornya, satu telor 2 ribu ya sekarang, mahal!"
"Gue bisa beliin lo 2 papan telor, bentar biar gue beli."
Revio berlari keluar rumah Kayra sebelum diamuk gadis itu, sementara Kevin lagi sibuk memandangi kuenya yang mengembang dalam oven.
Ting.
Senyum lebar terlihat diwajah Kevin, dia menarik apron Kayra dengan riang.
"Aaa!" panggilnya pada Kayra.
Kayra menunduk, menatap Kevin dengan tatapan bertanya.
"Kenapa?"
"Kue buatan aku udah ngembang!"
"Ya udah keluarin."
Kevin menggeleng pelan "Bisa diulang lagi gak? Pengen ngeliat bolunya ngembang lagi."
"Lo ngarang, udah keluarin kue nya biar dihias."
Kevin mengerucutkan bibirnya kesal, tapi tak ayal dia menuruti perkataan Kayra lalu mengeluarkan kue nya.
"Kay! Ini gaji terkahir lo."
Kayra menoleh penuh semangat, uang!
Relian melepas sepatunya di teras rumah Kayra lalu masuk ke dalam, meletakan bungkusan cemilan di meja kayu lalu berguling ria di karpet berbulu.
"Thanks Lian, lo mau disini dulu atau pulang?"
"Sini aja deh, diluar panas, gila rumah lo adem banget."
"Ya karena barangnya gak banyak."
"Jadi pengen tinggal disini." gumam Relian.
Kayra tak dengar, dia sibuk menghitung uangnya lalu menyimpannya di kantung celana.
Untung Kayra beli rumah ini kontan, dia mengumpulkan uang dari hasil gaji di bar serta di Cafe.
Gaji di Bar sebulan itu 5 juta, kalau di Cafe cuma 2 juta.
Ya sebulan uang Kayra ada 7 juta, 6 juta ditabung sementara 1 juta untuk keperluan selama sebulan.
Kayra kerja di Bar dan Cafe udah 3 tahun lamanya, jadi 6 juta x 12 bulan sama dengan 72 juta.
Berarti selama 3 tahun Kayra sudah mengumpulkan 216 juta dari pekerjaannya di Bar dan Cafe.
Uang segitu dia pakai untuk beli rumah ini, rumah ini hanya 80 juta saat Kayra beli.
Berarti dia masih ada sisa uang 136 juta ditabungan.
Dan hasil lomba, dia tabung di tabungan lain.
Sekarang Kayra tinggal melanjutkan pekerjaannya di Bar sampai dia lulus lalu mencari kuliah yang bagus lalu membuka usaha sendiri.
Kayra harus jadi perempuan kaya raya! Agar dia bisa membeli apapun yang dia mau dan mendapatkan apapun yang dia suka.
Dari hasil jerih payahnya sendiri.
🌸Bersambung🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Erkan [End]
RomantikPenyesalan terbesar Erkan adalah, terus mendorong Kayra agar berhenti mengejarnya dengan cara bersikap brengsek didepan gadis baik itu. Dan setelah Kayra benar-benar berhenti mengejarnya, Erkan merasa semuanya salah, dia merasakan kehilangan yang be...