H-3

406 30 0
                                    

Tentu inilah masa tersibuk sebelum H-1, peserta di wajibkan mengikuti gladi kotor.

Tentu para member Trupe itu memulai salah aksinya. Mereka di wajibkan untuk menampilkan salah satu scane dari manuskripnya di atas panggung. Dan mereka telah memilih untuk menampilkan scane antara Nene dan Rui yang sedang menampilkan sebuah keajaiban.

Di back stage, Emu sibuk mengurusi Nene atau mungkin sedikit menganggunya. Sedangkan Tsukasa... Tsukasa sebagai pencipta manuskrip sibuk untuk mengarahkan apa yang lebih baik Rui dan Nene lakukan.

Setelah cukup di arahkan, Rui kembali duduk sambil menatap dirinya di cermin.

Tsukasa mendekati Rui sambil sedikit merapihkan kostum Rui.

"Pokonya kau harus rapih! Ingat kau bintangnya kali ini!" Peringatan Tsukasa.

Rui hanya terkekeh melihat Tsukasa yang merapihkan dirinya. Mulai dari kostum kerah rambut semua Tsukasa rapihkan.

Rui memegang tangan Tsukasa.

"Tidak pada dasarnya kau tetap bintangnya... iyakan pak sutradara?" Tanya Rui sambil menyeringai.

Seketika Tsukasa blushing.

"Kalau di lihat-lihat pak sutradara cukup imut juga..." lirih Rui beralih pada pipi Tsukasa.

"Eh?!" Tsukasa kaget.

Rui mengelus rambut Tsukasa.

"Rui... UDAH HEH! INGET GLADINYA!" Bentak Tsukasa mendorong Rui menjauh.

Rui hanya tertawa tanpa dosa.

Gladi mereka mendapat respon yang sangat baik, bahkan kakak Emu sendiri menyampaikan apresiasinya pada member wonderlands x showtime. Banyak pihak mengatakan mereka bisa dapat juara satu.

Sebagai awal penghargaan kakak Emu mengajak para wonderlands x showtime untuk makan bersama di sebuah restoran.

Tsukasa membaca ulang manuskripnya selama menunggu makanan.

"Yap! Ini sudah bagus! Kita pasti juara satu!" Teriak Tsukasa bangga.

"Uh... wondahoi!!!" Sahut Emu.

"Eh tapi aku ada masalah nih sama beberapa cetak biru ku." Ujar Rui.

Kakak Emu melirik.

"Bisa saya bantu?" Tanya kakak Emu.

Rui menggeleng.

"Ngak kok... cuman kemarin pas aku cek ada salah satu robot yang harus aku perbaiki lagi... sama kayaknya udah ini aku harus beli persedian batre... kalau aku hitung itu sekitar tujuh puluh batre..." jelas Rui.

Kakak Emu mengangguk

"Sebentar saya keluar, Emu bisa kirim alamat rumah Rui?"

"Bisa!!!"

Seketika kakak Emu mengotak-atik ponselnya.

"Okay Rui, udah saya belikan 2 kardus batre, isinya satu kardus itu 100 jadi kamu pakai yang benar ya." Titip kakak Emu.

Mulut Rui langsung menganga lebar.

"Eh? Ehm! Maksud saya, terimakasih atas batrenya. Saya akan mencoba memakainya sebaik mungkin." Rui menundukan kepalanya.

Kakak Emu hanya mengangguk.

Setelah selesai makan, semuanya bersiap pulang. Sedangkan Emu tentu ikut sang kakak.

"Tsukasa... bisa bantuin aku ngak?" Tanya Rui.

Tsukasa melirik.

"Kenapa?'

Mistake (RuiKasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang