Makin Memburuk

400 27 17
                                    

Setelah pemakaman Tsukasa, semua warga sekolah mulai membuly Rui.

Mereka benar-benar berfikir bahwa Ruilah pihak yang harus mereka salahkan.

Hari pertama sekolah, rak sepatu Rui penuh dengan paku payung serta lem. Lokernya di siram air hingga semua peralatan Rui rusak parah tak lupa di coret-coret dengan kata-kata mengejek Rui. Di kelasnya meja Rui di coret berbagai macam komentar netizen serta bangku yang sengaja di basahi.

Hari kedua, sama dengan hari pertama. Tetapi kali ini beberapa siswa mulai melempari Rui dengan kertas bertuliskan "pembunuh", mereka hanya tertawa keras setelahnya.

Seminggu kemudian, buly semakin parah. Guru tutup mata akan pembulyan Rui. Rui mulai di serang secara fisik, tak jarang tendangan dan pukulan tiba-tiba ia terima, itu bukan perorangan tetapi kelompok. Terkadang ia akan di hajar habis-habisan oleh segerombolan siswa dan ia tak bisa melawan. Bahkan sekarang kursi duduknya di lempar keluar, sedangkan guru tetap tak peduli.

Semakin lama bulyan yang Rui terima makin parah, tetapi tak ada yang peduli.

Emu masih belum sekolah karna mengalami shock yang cukup berat. Panggung yang penuh impian harus di tutup akibat kematian Tsukasa. Begitu pula dengan Nene ia masih merasa agak tak berguna dalam hidupya. Ia lah pihak yang benar-benar melihat Tsukasa tertimpa langit-langit stage.

Seperti hari biasanya Rui berjalan menuju kelasnya.

Seseorang hendak melempar Rui tetapi ada yang menangkapnya sebelum terkena Rui.

"Najis aku lihatnya, ngebuly ajak temen."

"Di banding bunuh temen sendiri!"

"Asal lo tahu ya! Rui itu ngak salah! Media yang isinya hoax semua!"

"Kenapa lo belaain si pembunuh? Patner of crime nya? Hahaha lihat ada cewe sableng."

"Emang gua cewek? Sorry gue gender netral. Dan inget ya gua itu patner Rooftopnya Rui. Misi kalian!"

Ternyata yang membela Rui adalah Mizuki, ia langsung membawa Rui ke rooftop.

Setelah sampai ke rooftop Mizuki langsung duduk di sana.

"Rui... aku dengar kabarmu..."

"Mizuki... ngak apa kamu ngak belain aku, aku memang salah..."

Mizuki langsung menampar Rui.

"RUI! KAMU SAMA AJA NYIKSA DIRI SENDIRI! AKU TAHU SELAMA INI KAMU SUKA TSUKASA! TAPI STOP DEH RUI! TSUKASA UDAH NGAK ADA! KAMU KAYAK GINI PUN CUMAN MEMPERBURUK KEADAAN!" Teriak Mizuki di muka Rui.

Rui terisak.

"Maaf..."

"Ngak perlu... inget Rui hidupmu harus terus berlanjut..." lirih Mizuki.

Setelahnya Mizuki hanya duduk di samping Rui yang termenung.

Esoknya, keadaan Rui makin memburuk. Bahkan Rui tak memiliki keinginan untuk pergi sekolah.

"Tsukasa..." lirih Rui.

"Nak..temen mu ada yang datang..." ketuk ibu Rui.

Rui merapihkan dirinya sendiri.

"Suruh masuk aja bu..." lirih Rui kecil.

Setelah itu tampaklah kedua temannya yang sudah tidak asing lagi, Emu dan Nene. Mereka sama-sama tertunduk agak sedih.

"Kita belum ngobrol setelah show..." lirih Nene.

Emu masih terdiam.

"Iya..." jawab Rui.

Mistake (RuiKasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang