Malam pun telah tiba kini di kediaman rumah chika dan ara terlihat sangat sepi. Dikarenakan ayah dan bundanya yang belum juga datang hingga saat ini.
Dan kini chika dan ara sedang menonton film di TV bersama di ruang keluarga.
"Kak katanya ayah sama bunda pulang sekarang"ucap ara kepada chika yang fokus menonton film.
"Tunggu aja, bentar lagi juga pulang"balas chika dan hanya di jawab deheman oleh ara.
"Shhh"ringis ara karena badannya masih terasa nyeri.
"Kenapa?"tanya chika.
"Badan ara masih sakit kak"jawab ara.
"Badan lo gaakan sakit kalo lo ga nakal"ucap chika.
"Maaf kak"balas ara sambil menunduk.
"Ambil kotak p3k sana biar luka lo gue obatin lagi"suruh chika.
"Iyaa"balas ara lalu pergi mengambil kotak p3k yang berada di kamar chika dan dirinya.
Setelah beberapa menit akhirnya ara pun kembali ke ruang keluarga dan memberikan kotak p3k itu pada chika.
"Keatasin baju lo"suruh chika agar lebih mudah untuk mengobati luka ara. Dan ara pun langsung menurutinya tetapi ia ragu ragu karena merasa malu.
Setelah itu chika pun langsung mengobati tubuh ara yang terdapat luka dengan perlahan lahan.
"Shhh s-sakit kak udah aja"ringis ara ketika tubuhnya di obati oleh chika.
"Bentar lagi beres, dah tuh jangan nangis cengeng lo"ucap chika yang sudah mengobati ara dan melihat mata ara yang sudah berkaca kaca.
"Sana balikin lagi kotak p3knya"lanjut chika menyuruh ara agar mengembalikan kotak p3knya.
"Iya" Lagi lagi ara hanya pasrah mengikuti perintah dari kakaknya itu.
Ketika chika sedang asik menonton film di TV tiba tiba ada yang meneriakan namanya dan juga ara dari arah pintu masuk.
"Chika, ara"teriak seseorang itu.
Chika sudah mengetahui yang berteriak itu pasti ayahnya yang baru saja pulang bersama bundanya.
Dan ternyata benar ia melihat ayah dan bundanya baru saja memasuki ruang keluarga.
"Loh kak adiknya mana?"tanya bundanya karena tidak melihat keberadaan ara.
"Dikamar"balas chika.
Mendengar balasan chika, ayah dan bundanya pun hanya berohria saja. Dan kemudian mereka pun duduk di sofa bersama chika.
"Loh ayah bunda"ucap ara yang baru saja datang ke ruang keluarga dan dikejutkan oleh keberadaan ayah dan bundanya.
Ara pun langsung berlari ke arah bundanya dan langsung memeluk erat gracia.
"Bunda sama ayah dari mana?"tanya ara yang masih dalam dekapan gracia.
"Maaf yah sayang tadi ayah sama bunda ada urusan bisnis sebentar"ucap gracia.
"Oh iya bunda mau tanya sama kalian, kalian tadi gak sekolah?"tanya gracia yang membuat ara melepaskan dekapannya.
"Tadi ara sakit makannya ngga sekolah chika juga ga sekolah soalnya ngejagain ara"jawab chika memotong ara yang ingin berbicara.
"Loh kamu sakit ra?"tanya bundanya sambil menyentuh kening ara untuk memeriksa anaknya.
"U-udah mendingan bun"balas ara dengan gugup karena chika terus menatapnya tajam.
"Syukurlah kalau begitu"ucap bundanya.
"Yaudah yuk mending sekarang kita makan malam"ajak ayahnya.
Setelah itu mereka pun bersama sama pergi ke ruang makan. Dan sesampainya disana mereka langsung makan makanan yang sudah disajikan oleh asisten mereka di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
sister?
General Fictiontentang zahra Nur tamara.seorang adik yang mempunyai seorang kakak yang bernama yessica tamara.yang sangat posesif dan overprotective terhadapnya. Tapi apakah ara akan bertahan dengan sikap chika yang super duper posesif dan protektif terhadapnya?. ...