Kini ara dan mang ujang masih dalam perjalanan menuju rumah kakek dan nenek ara.
Selama di perjalanan ara terus melamun sambil menatap keluar jendela, sedangkan mang ujang fokus menyetir.
"Non kayanya ada yang ngikutin kita Non"ucap mang ujang yang membuyarkan lamunan ara.
"Hah, siapa yang ngikutin mang?"tanya ara lalu menoleh ke arah belakang.
"Itu Non mobil yang warna item, tadinya saya pikir emang tujuannya searah, tapi dari tadi mobil itu kayanya memang ngikutin kita Non"jelas mang ujang.
"Coba berhentiin dulu mobilnya mang"suruh ara dan dituruti oleh mang ujang.
Setelah mang ujang memberhentikan mobilnya ara pun melihat mobil yang 'katanya' mengikuti mereka.
Dan ternyata benar, saat mobil ara berhenti mobil yang dibelakang ara pun berhenti. Tanpa menunggu waktu lama ara pun menyuruh mang ujang untuk melajukan mobilnya kembali.
"Mang majuin aja lagi mobilnya tapi agak cepet yah mang jalaninnya"
"Oh iya Non"
Setelah itu mang ujang pun kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan cepat, sesuai kata ara.
Dan ara pun sedari tadi terus melihat kebelakang untuk melihat mobil hitam itu masih mengikuti mereka atau tidak.
"Loh mang kenapa berhenti?"tanya ara karena mang ujang berhenti di tengah jalan yang cukup sepi.
"Maaf Non sepertinya saya salah jalan"ucap mang ujang.
"Terus gimana mang?" Tanya ara.
"Lebih baik Non ara kabur terlebih dahulu, nanti saya hubungi tuan shani agar bodyguard yang lain menjemput Non ara."saran mang ujang.
"Terus nanti mang ujang gimana?"tanya ara kembali.
"Saya gapapa Non, yang terpenting Non aman terlebih dahulu"jawab mang ujang.
Brak
Namun sepertinya sudah terlambat, saat ara akan keluar dari mobil, orang orang yang berbadan kekar malah menghampiri mobil mereka.
"Woi keluar woi"ucap salah satu orang yang badan kekar itu.
"Non sepertinya saya harus keluar, Non disini saja tolong hubungi tuan shani Non bisakan?"
"Gausah mang biar ara aja yang keluar" Ucap ara.
"Gabisa Non diluar bahaya"balas mang ujang.
"Itu kak chika mang"ucap ara sembari menunjuk chika yang sedang menyilangkan tangannya di depan mobil berwarna hitam.
"Kak chika urusan ara, dia pasti ngikutin kita karena masih ada urusan sama ara"lanjut ara.
"Tapi Non"
Belum sempat mang ujang membalas ucapan ara, ara lebih dulu keluar dari mobilnya tanpa mendengarkan perkataan mang ujang.
Karena tidak mau ara kenapa napa mang ujang pun mengikuti ara keluar mobil, Namun baru saja mang ujang keluar dari mobil dirinya sudah ditahan terlebih dahulu oleh bodyguard chika.
"Mang ujang"gumam ara yang melihat mang ujang dibawa oleh bodyguard chika, dan ara pun hendak mengejarnya namun tangannya ditahan oleh chika.
"Mang ujang bakal aman kalo lo nurut sama gue"ucap chika.
"sebenernya kakak tuh maunya apa sih"balas ara sambil menatap jengah kearah chika.
"Lo harusnya udah tau kalo gue cuman mau lo, lo doang only you ra"ucap chika.
"Tapi aku gamau kak, aku gamau"
"Dan gue gapeduli tentang lo mau atau ngga, mau gimanapun itu lo bakal tetep jadi milik gue" Tekan chika.
"Kakak egois"
"Gue emang egois"
"Kakak jahat"
"Gue emang jahat"
"Kakak ga sayang ara"
"Gue sayang sama lo"
"Terus kenapa ngelakuin ini semua sama ara kak?"tanya ara.
"Gue cinta sama lo ra, lo tau itu"balas chika.
"Tapi kakak gak berhak suka sama ara, kita adek kakak"balas ara.
"Gue berhak ra gue juga punya hati gue bisa suka sama siapa aja termasuk sama lo"ucap chika.
"Ngga, kakak bukan suka sama ara tapi kakak terobsesi sama ara"
"GUE SUKA SAMA LO RA, GUE CINTA SAMA LO"bentak chika karena sudah tidak bisa mengontrol emosinya yang sedari tadi ditahannya.
"Ra lo cuman milik gue, milik yessica tamara"lanjut chika lalu membius ara dengan kain bercampur racun, yang sedari tadi kain itu sudah berada di genggamannya.
Setelah membius ara chika pun menggendong ara ke kursi penumpang mobilnya dan chika pun duduk di sebelah ara.
"Jalan" Suruh chika terhadap sopirnya untuk menjalankan mobil.
Di perjalanan chika terus memperhatikan wajah ara yang tertidur akibat obat biusnya.
"Maafin gue ra, gue emang kakak terburuk di dunia ini, tapi gue janji ra gue bakal bikin hidup lo bahagia selama sama gue, cuman sama gue"gumam chika yang masih memperhatikan ara.
"Maaf nona kita sudah sampai"ucap supir kepada chika.
Dan disinilah mereka berada, di sebuah rumah yang sangat luas, namun disekitarnya hanya di penuhi oleh pepohonan yang menjulang tinggi.
Dan sepertinya rumah ini berada di tengah tengah hutan karena disekelilingnya tidak ada rumah lagi selain pepohonan yang tertanam di sekitar rumah itu.
"Pastikan tidak ada satupun orang yang mengetahui saya berada disini"suruh chika.
"Baik nona"balas sang supir.
Mendengar balasan dari supirnya chika pun langsung menggendong ara untuk keluar dari mobilnya, lalu ia pun berjalan masuk ke arah rumah itu.
Setelahnya chika pun berjalan ke salah satu kamar yang berada dirumah itu, dan sesampainya di kamar,chika pun menidurkan ara dengan perlahan ke atas ranjang yang tersedia disana.
Cup
Chika dengan tiba tiba mengecup ujung bibir ara setelah itu ia menatap ara dengan lirih.
"Kamu udah sama kakak ra, dan akan terus sama kakak selamanya"gumam chika.
Tbc
happy new year guys, walaupun masih beberapa jam lagi hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
sister?
General Fictiontentang zahra Nur tamara.seorang adik yang mempunyai seorang kakak yang bernama yessica tamara.yang sangat posesif dan overprotective terhadapnya. Tapi apakah ara akan bertahan dengan sikap chika yang super duper posesif dan protektif terhadapnya?. ...