11

3.5K 436 67
                                    

"Eh sorry sorry gue ga sengaja maaf yah"ucap ara kepada lelaki yang ditabrak nya itu, Setelah ia tersadar sudah bertatapan terlalu lama.

"O-oh iya ra gakpapa"ucap lelaki itu kepada ara.

"Yaudah gue duluan yah sekali lagi sorry"ucap ara lalu pergi meninggalkan laki laki itu untuk pergi kemeja teman temannya kembali.

Namun ketika setengah jalan lagi ara sampai di meja teman temannya, ia sempat menatap seseorang yang menatapnya dengan tajam.

Chika. Tentu saja orang itu yang menatap ara dengan tatapan tajam, namun ara seolah tak peduli dengan tatapan itu dan melanjutkan jalannya.

"Ra lu ngapain anjrit?, lo cari mati?" Tanya mira, ketika ara sudah di meja mereka.

"Kaga"jawab ara singkat lalu duduk di kursi panjang sebelah olla.

"Bego, terus lu tadi ngapain segala tatap tatapan mau jadi pemain film India lo hah?" Ucap olla.

"Serah gue lah kok lo pada yang ribut"balas ara.

"Terserah lu deh ra yang penting gue ga mau ikut ikutan"ucap mira.

"Gue juga"

"Gue juga"

"Gue juga"Ucap adel, olla, zee secara berturut turut.

"Ga ada yang mau ngajak lo pada, geer"balas ara sambil memutar bola mata malas.

"Songong bet lu anjir, awas aja kalo ada apa apa jangan ngadu ke kita"ucap mira.

"Iye iye maaf"balas ara.

"Lagian nih ya ra lu ngapain sih begitu?, udah tau lu udah berpawang"tanya adel yang keheranan dengan tingkah ara.

"Ya abisnya gue kesel gara gara tadi pagi, yaudah gue buat aja dia cemburu jadi singa jadi singa tuh si chika bodo amat. Dan gue gapunya pawang dia cuman kakak gue ga lebih"jawab ara dengan nada kesalnya.

"Iya deh iya si paling kakak"balas adel.

kring kring kring

Tidak terasa bell masuk kelas sudah berbunyi kembali.ara cs dan warga kantin yang mendengar bell pun langsung terburu buru pergi ke kelas mereka masing masing.

Setelah itu mereka pun melakukan kegiatan belajar seperti biasanya, dan kini di kelas ara para siswa sedang terlihat lemah letih gemulay, karena jam pelajaran kali ini adalah matematika.

Apalagi yang mengajarnya guru berkepala botak licin dengan kumis tebal, dan terkenal dengan kegarangannya.

Namun kali ini di kelas ara sudah belajar dengan tertib, dan beberapa jam kemudian bell yang menandakan pulang sekolah pun berbunyi.

Kring kring kring

"Akhirnya pulang juga"ucap mira.

"Kenapa lo buru buru ra?"tanya zee keheranan karena ara yang terlihat buru buru memasukan alat tulisnya.

"Gue ga mau pulang bareng sama kak chika, udah yah gue duluan"balas ara lalu lari keluar kelas.

"RA INGET LUSA KITA TANDING BASKET"ucap olla sembari berteriak agar terdengar oleh ara.

"IYA"balas ara.

"Btw kalau si ara kagak balik sama kak chika, trus tu bocah pulang naik apaan?" Tanya mira, pada olla, zee, adel.

"Tau, palingan ngesot tuh bocah"balas olla.

"Gue serius somplak"ucap mira.

"Ya gue kagak tau anjir"balas kembali olla.

"Udahlah, Palingan si ara naik taxi atau bis"ucap zee.

"Ya iya juga sih"ucap mira.

Setelah percakapan itu mereka pun memutuskan untuk pergi dari kelas, dan menuju gerbang bersama sama.

Sesampainya di gerbang kemudian merekapun menaiki motor mereka masing masing. Dan pergi ke arah rumah mereka masing masing.

Disisi lain ara kini sedang berada dalam mobil putih bersama seseorang yang sedang menyetir.

"Eum ce fio kita beneran gapapa pulang bareng?"tanya ara pada orang itu.

Fiony. Ternyata orang yang sedang menyitir itu fiony. Ara dan fiony memang sedang akrab dalam beberapa waktu ini, dan tentu saja tanpa sepengetahuan dari chika.

"Ya gapapa, emangnya kenapa?" Tanya balik fiony.

"Ngga, gapapa"jawab ara.

"Kamu takut sama kak chika ra?"tanya fiony lagi.

"Tenang aja ra kamu aman kok, kak chika gak bakalan tau kita deket"lanjut fiony.

Perihal hubungan ara dan chika, fiony memang sudah mengetahuinya. Tidak, bukan ara yang memberi tahunya. Melainkan fiony sendiri yang mencari tahu.

"Hm iya ce"balas ara sambil tersenyum.

"Gue ga salahkan kalau gue suka sama fiony?"batin ara pada dirinya sendiri.

"Udah sampaii"ucap fiony.

"Yaudah makasih yah ce, hati hati dijalan"ucap ara lalu keluar dari mobil fiony.

"Bye"ucap fiony sambil melambaikan tangannya kearah ara, lalu melajukan mobilnya.

Melihat mobil fiony yang sudah mulai menjauh ara pun segara masuk kedalam rumahnya.

"Loh ra ga bareng sama kak chika?"tanya gracia yang melihat anak keduanya pulang seorang diri.

"N-nggak bun katanya kak chika ada kegiatan OSIS"jawab ara dengan gugup.

Bagaimana tidak gugup, ara adalah tipikal orang yang sangat tidak bisa berbohong pada bundanya.

Dan kini ara baru saja berbohong tentang chika yang tidak bisa mengantarkan ara pulang. Padahal sudah jelas bahwa aralah yang kabur dari chika.

"Ohh yaudah kalau gitu kamu ke kamar gih bersih bersih dulu"suruh bundanya.

"Iya bun"ucap ara lalu pergi ke kamarnya.

Sesampainya di kamar ara tidak langsung bersih bersih melainkan ia langsung merebahkan dirinya sembari bermain hpnya.

BRAK

Ara yang sedang asik rebahan terlonjak kaget ketika tiba tiba ada yang mendobrak pintu kamarnya.

"Bangsat"umpat orang itu.

Chika. Tentu saja orang itu adalah chika. Orang yang kini membuat ara merinding ketakutan.

Chika yang melihat ara sedang berada di ranjang pun segera mendekatinya. Dan tanpa ba bi bu chika langsung mencium kasar bibir ara.

Cup

Ciuman yang kasar membuat ara hanya bisa pasrah atas yang dilakukan chika. Ara pun kin bisa meyakini bibirnya akan menyebabkan luka karena ciuman itu.

"Emmhh kakhh stoph nanthihh adahh yang masukhh"ucap ara di sela sela ciumannya.

BRAK

kini bukan hanya ara saja yang terkejut melainkan chika pun ikut terkejut setelah mendengar dobrakan pintu tersebut, dan refleks merekapun melepaskan ciuman mereka.

"B-bunda"gugup ara.

"Chika ara"ucap bunda mereka lirih sembari menatap mereka dengan mata berkaca-kaca.

TBC

Makin kesini ceritanya makin gajelas😭, maaf yah guys atas kekurangan nya🙏.

Follow IG: @__12yuy


unpublish or lanjut?

sister? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang