Kini jam sudah menunjukan pukul 7 malam, di kediaman shani dan juga gracia terlihat sangat ricuh, disebabkan karena shani sedang memarah marahi bawahannya karena tidak kunjung menemukan ara yang telah dibawa oleh chika.
"Percuma saya kasih kalian gaji besar jika Menemukan dua orang gadis saja tidak becus"marah shani kepada bawahannya.
"Maaf tuan, namun kedua putri anda menghilang tanpa jejak sedikitpun, itu yang membuat kami kesulitan, sekali lagi maaf tuan"jelas bawahan shani sembari menunduk.
"Arghh pokoknya saya tidak mau tau, cari kedua putri saya sampai dapat, jika tidak nyawa kalian taruhannya"balas shani lalu pergi dari sana menuju kamarnya untuk menemui gracia.
"Shan gimana ara sama chika udah ketemu?"tanya gracia ketika shani masuk kedalam kamar.
"Sabar yah ge, aku yakin chika sama ara akan segera ketemu"balas shani.
"Aku takut ara di apa apain sama chika shan"ucap gracia lalu memeluk shani, dan sedikit demi sedikit air mata gracia pun keluar dengan tidak disengaja.
"Ssttt aku yakin ara gabakalan kenapa napa, udah jangan nangis nanti cantiknya ilang loh"ucap shani yang berusaha menenangkan gracia sembari mengusap usap punggung belakang gracia.
"Hiks hiks tapi aku takut shan"
"Udah udah ara bakalan gapapa kok kamu tenang aja"
Disisilain
"Eungghh shhh ini dimana"lenguh ara ketika terbangun dari tidurnya namun sudah berada di kamar yang dirinya tidak ketahui.
Ceklek
"Kak chika"ucap ara ketika melihat chika yang baru saja membuka pintu kamar itu.
"Kak ara mau pulang"lanjut ara ketika chika sudah berada di hadapannya.
"Makan dulu"balas chika.
"Ara gak mau makan, ara mau pulang"tolak ara.
"Setelah makan lo boleh pulang"ucap chika yang membuat ara sangat senang.
"Bener kak?"tanya ara untuk meyakinkan.
"Hm"balas deheman chika.
Entah memang ara yang polos atau memang ara otaknya agak sedikit melenceng, jadi dirinya hanya percaya percaya saja dengan ucapan chika.
Sehingga kini chika dan ara sudah berada di meja makan untuk melakukan makan malam.
Namun disini yang makan hanya ara saja. Chika sedari tadi hanya memperhatikan ara yang sedang makan dengan hikmat.
"Udah"ucap ara ketika menyelesaikan makannya.
"yaudah cepet minum"balas chika. Dan langsung dituruti ara.
"Kakak ga makan?"tanya ara ketika ia baru menyadari yang sedari tadi makan hanya dirinya.
"Gue belum laper"jawab chika.
"Kakak maksa aku makan tapi kakak sendiri gak makan"ucap ara.
"Iya nanti gue makan, makan lo"balas chika dan ara yang mendengar hal itu langsung mematung.
"Bercanda"lanjut chika.
"Bercandaan kakak jelek"ucap ara.
"Yang penting muka gue cantik"balas chika.
"Pede"
"Itu fakta"
"Terserah kakak aja, ara mau pulang"
"Lo ga akan bisa keluar dari sini"
"Maksud kakak?"tanya ara karena tidak mengerti dengan ucapan chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
sister?
General Fictiontentang zahra Nur tamara.seorang adik yang mempunyai seorang kakak yang bernama yessica tamara.yang sangat posesif dan overprotective terhadapnya. Tapi apakah ara akan bertahan dengan sikap chika yang super duper posesif dan protektif terhadapnya?. ...