7

1K 196 26
                                    

Happy reading

***

"Apa agendaku setelah ini?"

"Setelah ini anda tidak memiliki agenda apapun. Namun, malamnya anda harus menghadiri makan malam dengan direktur Kang hye mi, sekaligus membahas pembangunan proyek di distrik A." Haikuan menerangkan dengan lugas.

Wang yibo mengangguk, "kunci mobilku!" Pria itu memintanya dari sang asisten, keduanya baru saja selesai meeting dengan salah seorang klien, dimana Haikuanlah yg tadi mengemudikan mobil miliknya.

"Tuan, anda mau pergi kemana? Lebih baik saya yg mengemudikan untuk anda." Haikuan menawarkan diri.

"Tidak perlu. Aku hanya ingin pergi seorang diri ke suatu tempat. Kau pulanglah ke rumahmu. Kita bertemu lagi nanti malam." Wang yibo meraih kunci kendaraannya dan pergi. Haikuan menatap punggung lebar sang atasan yg kini pergi menjauh darinya. Sekejap kemudian ia pun menghela nafas setelah sang atasan benar-benar menghilang dari pandangannya. Haikuan, bertemu dengan pria yg kini menjadi atasannya itu 6 tahun yg lalu. Saat itu ia ingat betul bagaimana kejadian yg mempertemukannya dengan Wang yibo. Menjadi pintar dengan segudang prestasi tidak lantas bisa memudahkan jalanmu untuk meraih sebuah kesuksesan. Dan itu yg dialami oleh Haikuan, terlahir dari keluarga kurang mampu, pria itu harus mengandalkan beasiswa yg diraihnya untuk bisa terus melanjutkan pendidikannya, sekolah sambil bekerja paruh waktu pun pernah ia lakoni, bahkan disaat yg lainnya disibukkan dengan bimbel saat menghadapi ujian akhir, dirinya justru melayani para pelanggan ditoserba dengan senyum yg tak pernah pudar dari bibirnya. Bekerja sambil belajar itulah yg ia jalani, hingga menghantarkannya menjadi lulusan terbaik di kampusnya.

Tetapi, semua itu tidak menjadikannya bisa dengan mudah apa yg ingin diraihnya. Kemampuan serta semua nilai tingginya tidak dibutuhkan oleh para perusahaan yg ia datangi untuk mengajukan lamaran pekerjaan. Padahal dari segi apapun seharusnya ia mampu mendapat pekerjaan tersebut. Namun, pengalaman dan prestasimu semasih dibangku kuliah akan kalah dengan yg namanya orang dalam, dan itulah yg ia alami. Semua perusahaan tersebut menolaknya dengan alasan yg sama 'maaf anda kurang beruntung, posisi tersebut sudah terisi' dan yg mengisinya adalah orang-orang yg menurutnya tidak sebading dengannya, tapi dengan mudah mereka bisa memuluskan jalannya hanya karna mereka memiliki backingan yg mampu menyokong keinginan mereka, ironis.

Haikuan yg putus asa, sementara ibunya butuh biaya untuk operasi sungguh tertekan, hingga ide bodoh pun pernah timbul dibenaknya. Dunia seolah tidak adil memperlakukan dirinya. Tidak ada jalan yg mudah untuk ia lalui kedepannya, semuanya hanya jalanan berbatu yg terjal, dan ia tidak mungkin bisa melewatinya. Lelah dengan semua pikirannya, pria itu pun memikirkan cara terakhir yg mampu membuat semua tekanannya menghilang, yaitu meninggalkan dunia yg kejam ini.

Langit gelap dengan air hujan yg mulai jatuh semakin deras membasahi badannya, Haikuan melihat kebawah dengan tatapan teguh, memandang sungai dibawahnya dengan tenang, membayangkan jika ia jatuh kedalamnya, apakah sekarat yg dideritanya akan lama ato tidak. Haikuan memajukan langkahnya, suasana sepi memudah niatnya, apa yg dilakuakannya ini tidak akan diketahui siapapun, dan dia bisa menghilang dari dunia yg tidak membutuhkan dirinya.

Haikuan memantapkan hatinya, menaiki pembatas dan bersiap menjatuhkan dirinya ke air. Tapi, tanpa diduga sebuah tangan meraihnya, menariknya hingga punggung belakangnya menghantam tanah dengan keras, dan sebuah pukulan mendarat tepat diwajahnya dengan sangat keras.

"Bodoh! Apa yg kau lakukan?! Kau pikir mati bisa menyelesaikan segalanya?! Kau pikir dengan begini semua masalahmu akan lenyap!" Wang yibo meneriakinya dengan marah. Haikua dibuat tercengang dengan kejadian tersebut, dari mana munculnya orang ini, dan kenapa ia bertindak seperti itu padanya, seolah anak ini sangat dekat dengan dirinya.

selamanya cinta (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang