10

1.1K 196 50
                                    

Happy reading

***





"Paman, aku ingin beli banyak. Kurangi harganya." Xiao zhan sedang melakukan tawar menawar dengan seorang pedagang.

"Ini sudah harga yg paling murah, coba kau cek saja toko sebelah, disana pasti harganya pasti lebih mahal dari tokoku."

"Aku kan ingin beli di disini, buat apa aku tanya harga disebelah. Pokoknya kurangi harganya." Xiao zhan sangat memaksa, membuat si pedagang kewalahan.

"Baiklah, karna ini masih pagi, dan kau pembeliku yg pertama, aku akan sedikit mengurangi harganya.

"Begitu donk. Senang berbisnis dengan paman." Xiao zhan sumringah.

Dari satu toko, lalu pergi ke toko lainnya, inilah aktivitas yg dilakukan Xiao zhan setiap minggu pagi. Berburu dunia perdapuran dengan harga semurah mungkin.

Xiao zhan sudah selesai berkeliling pasar, kedua tangannya sudah menenteng 2 plastik besar berisi barang belanjaannya. Senyum puas terukir jelas diwajahnya. Ternyata, tidak perlu cara khusus untuk menyenangkan hati seorang Xiao zhan, dengan cara berbelanja kebutuhan dapur seperti ini saja, sudah cukup membuat seorang Xiao zhan bahagia, sederhana sekali.

Kini Xiao zhan duduk di halte menunggu bus datang, plastik belanjaannya ia letakkan disamping, lalu pemuda itu membuka plastik yg lebih kecil, plastik tersebut berisi 3 kue mantou, Xiao zhan mengeluarkannya dari plastik, kemudian memakan mantou tersebut sambil menunggu bus.

Bus yg ditunggu pun datang, dengan mulut penuh yg masih mengunyah, Xiao zhan terpaksa memasukkan sisa mantou ditangannya kemudian menenteng barang belanjaannya dengan terburu-buru untuk memasuki bus. Tapi sayang, penumpang yg turun dan masuk tampak tidak sabaran, dan membuat mereka saling berdesak-desakkan untuk masuk. Tubuh kurus Xiao zhan terombang ambing diantara ramainya calon penumpang yg ingin masuk.

"Aish, sialnya aku." Gerutunya kesal ketika ia gagal menaiki bus tersebut.

"Seandainya, sepedaku tidak rusak. Aku pasti tidak akan seperti ini." Gumamnya lagi. Kini ia harus kembali menunggu kedatangan bus kedua.

Tin... tiiin...
Suara kencang klakson membuatnya sangat terkejut. Xiao zhan mendongak melihat ke arah asal suara.

"Butuh tumpangan?" Pria tampan itu sengaja menawarkan tumpangan untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Butuh tumpangan?" Pria tampan itu sengaja menawarkan tumpangan untuknya.

"Tidak butuh." Xiao zhan melengos. "Menyebalkan! Kenapa aku harus selalu bertemu dengannya." Batinnya. Xiao zhan berniat pergi meninggalkannya, tapi tangan pria itu sudah lebih dulu mengambil plastik belanjaannya dan memasukkannya ke dalam mobil.

selamanya cinta (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang