Happy reading
***
Kaki Shiying melangkah mantap kearah balkon, menatap keramaian dibawahnya dengan raut getir.
Ayah, ibu, maafkan aku. Aku tidak bisa menjadi anak yg berbakti pada kalian. Aku terlalu mencintainya dan aku tidak bisa mengkhianatinya. Aku tidak bisa memilih salah satu diatara kalian. Aku,... liquid bening itu kembali luruh. Shiying dihadapkan pada pilihan yg sulit, yg tak mampu untuk ia lakukan.
Mungkin ini yg terbaik untuk kalian. Ayah, ibu, maafkan aku. Ge, kuharap kau bisa mengerti. Hiduplah dengan baik, aku mencintaimu. Shiying memejamkan matanya ketika kakinya melangkah mantap melewati pembatas balkon.
Aaaaa.....
Seorang wanita berteriak histeris ketika menatap tubuh bergaun merah itu jatuh didepannya. Cairan pekat merah berbau anyir mulai muncul dan menggenangi tubuh gadis cantik tersebut. Seketika, kemeriahan dikediaman Shi berubah mencekam setelah sosok putri sang tuan tanah memutuskan mengakhiri hidupnya tepat dihari pernikahannya.Tuan dan nyonya Shi terpekur menatap tubuh sang anak yg paling mereka sayangi kini tergeletak tak bernyawa. Putrinya, Shiying memilih kematiannya dengan cara yg tragis, menyisakan sebuah kesedihan yg mendalam dihati keluarganya.
.
.
.Rumah sederhana dipinggiran Yunmeng, menjadi tempat tinggal untuk kakak beradik Xie, semenjak sang kakak menasehatinya begitu, Xieyun tidak ada pilihan lain selain menuruti nasehat pria itu. Meski jiwa dan raganya kini hancur karena merindukan kekasih yg tak mampu ia miliki, namun pria itu mencoba tetap untuk bertahan hidup demi orang yg dicintainya.
Hari ini adalah hari pernikahan Shiying, pria itu mengetahui kabar tersebut dari beberapa orang dipasar yg menyebarkan berita bahagia tersebut. Air mata Xieyun kembali jatuh berlinang, "shiying, kau pasti akan sangat cantik saat mengenakan balutan gaun merah itu," gumamnya lirih saat membayangkan wajah sang terkasih.
Seperti ditaburi garam pada luka yg belum kering, hati Xieyun begitu perih ketika dirinya dipaksa untuk merelakan orang yg sangat dicintainya.
Cinta itu tidak harus memiliki, relakanlah dia selagi ia bisa bahagia, ini adalah yg terbaik untuk kalian berdua.
Xiechen terus menasehatinya seperti itu, dan Xieyun hanya bisa terdiam membisu saat mendengarnya. Bicara itu mudah, tapi untuk mempraktekkan itu sulit. Ikhlas, rela, dan pasrah bisa ia melakukan itu semua?
"Xieyun, buka pintunya, kau harus tetap makan!" Teriak Xiechen dari luar, namun diabaikan olehnya. Pria itu tidak merasa lapar atopun haus, satu-satunya yg ia rasakan kali ini adalah sesak didadanya mengingat bagaimana gadis pujaannya akan bersanding dengan orang lain.
Dewa, kenapa kau berikan aku hidup seperti ini. Kenapa kau jadikan kasta dan harta sebagai penghalang dari cinta kami? Xieyun menenggelamkan wajahnya dilengan, menangis tersedu-sedu seperti anak kecil, bahkan suara tangisannya itu bisa didengar oleh sang kakak yg berdiri dibalik pintu.
Cinta oh cinta, kenapa aku harus mengenalmu jika kau memberi sakit sepedih ini untukku...
.
.
."Apa kau dengar tragedi yg menimpa kediaman Shi?" Seorang wanita pemilik kedai sembako mulai berbisik-bisik.
"Hem, aku mendengarnya. Kasihan sekali ya, dia masih muda dan cantik, tapi memilih mati bunuh diri, sungguh menyedihkan sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
selamanya cinta (End In Pdf)
FanficDipisahkan oleh takdir, dipersatukan oleh cinta. Kisah sepasang kekasih yg terlahir kembali. Wang yibo adalah reinkarnasi Xieyun, yg mencari sosok Shiying kekasihnya. Tapi, setelah dipertemukan kembali, pria itu justru terkejut karena reinkarnasi Sh...