11

1.2K 190 22
                                    

Happy reading

***





"Zhan, pangeranmu datang lagi tuh!" Beri tahu Xuanlu pada Xiao zhan yg sedang mencuci piring kotor didapur.

Wang yibo, sosok tersebut kini begitu familiar bagi perempuan itu. Bagaimana tidak? Selama lebih dari 2 bulan ini, Wang yibo si tuan muda selalu rajin mendatangi kedai milik Xuanlu demi bisa menemui si pujaan hatinya, Xiao zhan. Awalnya, Xuanlu tidak mengerti maksud kedatangan pria tersebut, tapi lambat laun, ia pun paham. Ternyata, pria itu menyukai Xiao zhan dan dalam tahap menakhlukkan hati pemuda tsundere itu.

"Bos, jangan meledekku seperti itu!" Pipinya mengembung lucu dengan bibir yg mulai mengerucut. Xuanlu yg gemas pun mencubit bibirnya, membuat bawahan laknatnya itu misu-misu tak jelas.

"Aku heran. Apa sih yg dia sukai dari dirimu? Selain mulut bawelmu, kau tidak mempunyai kelebihan lainnya. Tampangmu pas-pasan, wajahmu juga tidak terlalu tampan, tinggimu juga dibawah rata-rata. Lalu, apa yg menarik darimu, kenapa dia begitu gigih mengejarmu?" Xuanlu memasang pose berpikir sambil mengamati penampilan pemuda dihadapannya dari bawah sampai atas.

Xiao zhan memelototinya dengan sengit, "bos, saja yg tidak bisa melihat pesonaku." Ujarnya penuh percaya diri. Xiao zhan pun pergi meninggalkannya dengan menghentakkan kaki. Xiao zhan ngambek.

"Hai?" Sapa Wang yibo ketika Xiao zhan menghampirinya, pria itu juga membawakan bunga untuknya.

"Untukku?"

"Mn."

"Hey, tuan muda. Aku ini laki-laki. Untuk apa kau memberikan ini padaku? Memangnya aku gadis apa?!" Ucapnya ketus, dan Wang yibo sudah biasa mendengarnya kata-kata ketus seperti itu keluar dari mulut mungil Xiao zhan. Sakit hati? Tidak, justru ia senang bisa mendengar omelan merdu dari mulut pemuda itu.

"Maaf. Lain kali aku tidak akan membawakan mu bunga." Wang yibo berjalam keluar dengan membawa bunga tersebut.

"Hey, kau mau kemanakan bunganya?"

"Dibuang. Kau kan tidak menyukainya."

"Jangan dibuang! Kemarikan!" Xiao zhan mengambil alih bunga tersebut dari tangan Wang yibo. Meletakkan bunga tersebut didalam vas yg berada disamping mesin kasir.

"Dasar orang kaya aneh! Hobinya selalu saja menghambur-hamburkan uang. Lain kali, kalo kau datang kemari tidak perlu bawa apa-apa." Xiao zhan mengomelinya lagi. Dan Wang yibo menanggapinya dengan senyuman.

"Ku perhatikan kedaimu sedang sepi. Bagaimana kalo kau ikut aku pergi?"

"Tidak. Aku sedang kerja, dan kedai masih belum tutup-"

"Sudah ikut saja dengannya. Urusan kedai biar aku yg tangani." Xuanlu memotong kalimat Xiao zhan, membuat pemuda itu meliriknya dengan sinis.

"Sudah kau ajak saja dia pergi. Dia memang begitu, bilangnya tidak mau, padahal aslinya dia mau tuh! Cuma sok jual mahal aja," Xuanlu berbisik ditelinga Wang yibo. Membuat pria itu ingin tertawa saat mendengar. Kejadian ini sekilas mengingatkannya pada pertemuan keduanya dengan Shiying, gadis itu sangat pemalu, bahkan sebelum Xieyun mengatakan sepatah kata pun, wajahnya sudah dipenuhi rona kemerahan. Alhasil, yanli lah yg sering menjadi penghubung obrolan diantara keduanya. Rupanya, semuanya tetap tidak jauh berbeda, jika dulu Shiying memiliki Yanli, maka sekarang Xiao zhan memiliki Xuanlu, perempuan itulah yg akan menjembatani hubungan mereka nantinya.

selamanya cinta (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang