Chapter 4🥀

59 10 122
                                    

بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Happy Reading

~~~

"Allahuakbar"

"Allahuakbar"

Suara adzan ashar telah berkumandang, membuat semua orang yang sudah selesai wudhu berlari masuk kedalam masjid. Dalam hitungan detik semua sudah rapi dan akan melaksanakan sholat ashar berjamaah.

Para ustadz/ustadzah dan para anggota OSIS maupun keamanan berpencar mengecek para santri. Setelah dirasa semua mengikuti sholat ashar berjamaah, mereka kembali ke masjid.

Tapi satu ustadz masih berada di tempat wudhu, ia mengecek satu persatu takutnya ada santri yang belum masuk ke dalam masjid.

"Huaaa ini air nya kenapa gak mau sih"

Ustadz itu mencari asal suara yang tak asing baginya, ia mencari dan menemukan satu santriwati yang belum masuk.

"Kenapa masih di sini? Yang lain udah mau mulai" ucap ustadz itu (padahal mah Gus tapi ya gitu lah) dengan nada suara yang agak mengerikan.

"Air nya abis" ucap santriwati itu lalu membalik kan badannya.

"Ustadz Arsy"

Ya itu adalah ustadz Arsy, Arsy membuka keran dan keran itu mengeluarkan air.

"Ini apa? Tanah?" Ucap Arsy menatap dingin Sucy, sedangkan yang di tatap hanya mendengus kesal.

"Tadi gak mau," ucap Sucy.

"Cepat wudhu nanti ketinggalan," ucap Arsy.

"Saya tungguin, cepat" ucap Arsy lalu membelakangi Sucy agar ia tidak dapat melihat Sucy. Sucy dengan cepat langsung mengambil wudhu saat sudah selesai Sucy meninggalkan Arsy.

"Ustadz gak mau sholat" ucap Sucy yang mulai menjauh dari Arsy. Arsy membalikkan badan nya dan menatap Sucy yang mulai menghilang dari balik pintu besar itu.

Arsy berjalan dengan senyuman nya dan gelengan kepalanya.

"Sucy Sucy"

~~~

Saat setelah selesai sholat ashar, mereka kembali kekamar dan beristirahat sebentar.

"Kak cy, temenin Amel beli sabun mandi dong" ucap Amel.

"Mager Mel" ucap Sucy yang rebahan dengan Al-Qur'an kecil di tangannya.

"Nanti kalo gw keluar terus gak sengaja natap santri putra kan gawat, bisa bisa nih hafalan hilang" ucap Sucy lagi.

"Ama gw aja, Mel" ucap cahaya yang juga ingin kewarung.

"Soalnya gw juga mau beli cemilan buat nanti malam" ucap cahaya lagi.

"Ikut" ucap Hamidah, Zahra, Maisa secara bersamaan.

"Ya udah ayo" ucap cahaya, lalu mereka berlima pergi.

~~~

"Ma sya Allah, ganteng banget" ucap Hamidah yang tak sengaja menatap santri putra.

"Heh mata nya, ingat nanti malam kita setoran Surah" ucap Maisa menutup mata Hamidah dengan kedua tangannya.

"Isss, kok gw gak pernah liat tuh santri ya" ucap Hamidah, selama 3 tahun ia mondok. Hamidah tak pernah melihat santri putra itu.

"Maybe santri baru kalo gak santri pindahan" ucap Amel dengan pandangan menunduk, ya walaupun kadang kadang khilaf.

Ustadz Atau Gus?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang