bab 10

54 3 0
                                    


Suana TPU saat ini sangat ramai, karna berpulang nya salah satu ustadz.

Semua orang yang menghadiri pemakaman ustadz Rayan menangis. Setelah selesai satu persatu dari mereka pulang.

"Yan, kami pulang ya" ucap Asrsy mewakili mereka semua.

Mereka pulang kerumah masing masing terkecuali untuk para santri.

Setelah kepulangan mereka, TPU terlihat sepi tidak ada yang menetap.

"Saya datang, tuan. Maaf saya terlambat."

"Tuan, kenangan nya kita simpan bersama ya. Kalo cuma saya yang nyimpan nanti saya sakit, nanti saya berlarut dalam kesedihan jadi kita simpan berdua ya."

"Hehe, cincin kokah nya masih saya simpan. Kata kamu cincin nya di simpan sampai kamu datang menemui orang tua aku kembali."

"Sampai kapan saya akan menyimpan nya? Jika anda sendiri tidak akan mungkin untuk datang kembali kerumah saya"

_"Persahabatan di antara lelaki dan wanita, mustahil jika tak tumbuh cinta_
_Dulu, aku berharap kita bersahabat dengan baik tanpa ada kata *Cinta*_
_Persahabatan 5 tahun ini, kita akhiri saja!_
_Aku menimbulkan rasa kepada dirimu dan dirimu juga sama_
_Kita menjauh untuk saling menjaga"_

"Kata kata mu selalu ku ingat, bahkan kita sudah berpisah sejak itu tapi takdir menemukan kita kembali di salah satu pondok pesantren, kau sebagai ustadz dan saya sebagai santriwati"

_"Ku pikir kisah cinta kita akan berakhir seperti kisah Ali dan Fatimah yang berakhir bahagia, ternyata aku salah kisah cinta kita berakhir di pemakaman."_

_"saya pulang dulu ya, Minggu depan saya akan menemui mu kembali"_

***

Saat ini Sucy dan Aisyah berada dikamar, ibu dan anak ini sedang maskeran bersama. Dengan tawa yang memenuhi kamar.

"Sttt, gak boleh keras keras ketawanya. Nanti di marahin Abi" ucap Sucy dengan kekehan ringan nya.

"Iya umi" ucap Aisyah tertawa kecil.

"Assalamualaikum zaujati, Aisyah" ucap Arsy sambil membuka pintu kamar.

"Waalaikumsalam" ucap Sucy dan Aisyah pelan takut masker retak. Mereka berdua membelakangi pintu kamar.

Arsy berjalan mendekat kearah mereka, Aisyah dan Sucy segera berbalik membuat Arsy kaget.

"Allahuakbar" kaget Arsy ketika melihat wajah kedua perempuan nya itu. Sucy dan Aisyah terkekeh kecil.

"Abi Abi, Ais maskeran Ama umi" ucap Aisyah.

Bayangin aja kek mana orang maskeran ngomong.

"Biar apa sayang maskeran gitu, hmm" ucap Arsy mengangkat alis nya sebelah.

Aisyah dan Sucy menjawab secara bersamaan. "Biar cantik Abi" ucap mereka berdua.

"Masya Allah, tapi cantik nya untuk Abi aja ya sayang" ucap Arsy mengecup pucuk kepala Sucy lalu Aisyah.

"Siap Abi"

"Abi juga mau dong" ucap Arsy mendekat kan wajah nya kemereka berdua.

Ustadz Atau Gus?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang