Chapter 6🥀

64 9 17
                                    

بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ.

~~~

Sucy dkk saat ini sedang melakukan piket, mereka sibuk dengan tugas masing-masing.

Sucy menyapu bagian depan Ndalem bersama beberapa temannya dan sisanya di bagian samping dan sekitarnya.

"Zahrooo," panggil Sucy. Zahra menatap Sucy dan mengangkat sebelas alisnya.

"Udah selesai?" Tanya Sucy.

"Udah" ucap Zahra apa adanya.

"Balik, udah selesai" ucap Zahra kepada mereka semua. Zahra berjalan terlebih dahulu dengan disusul yang lainnya tapi tidak dengan Sucy. Ia masih duduk di teras Ndalem sambil melihat santri santri yang berlalu lalang.

"Udah piket nya?" Tanya lelaki yang berada di belakang Sucy.

Sucy melihat kearah belakang. "Udah, Gus" ucap Sucy kepada Arco.

"Oh"

"Calon kakak ipar, ngapain masih disini?" Ucap arco. Sucy menyerngit heran akan kalimat awal arco 'Calon kakak ipar' apa maksudnya?.

"Hah, kakak ipar? Maksudnya?" Tanya Sucy bingung sambil menatap arco.

"Iya mak----" Arsy yang baru saja keluar dan sempat mendengar perkataan arco tadi langsung menutup mulut arco.

"Udah selesai kan? Pulang, suruh teman kamu buat bantuin santri santri nyiapin persiapan buat lusa" ucap Arsy, Sucy mengangguk pelan lalu pergi. Walaupun ia masih bingung.

"Bismillah, jual Adek kali aja ada yang minat" ucap Arsy.

"Heh, gw Adek lu, ya. enak aja main jual jual" ucap arco.

"Siapa yang ngajarin kamu arco ngomong kaya gitu ke kakak kamu?" Ucap kyai Syakir yang baru datang, arco memutar balikan tubuh nya menghadap sang Abi lalu menunjuk Arsy.

"Abang yang ngajarin" ucap arco menunjuk Arsy. Arsy yang ditunjuk tidak terima langsung menjitak kepala arco.

Tak...

"Sakit" ucap arco dengan mata berkaca kaca.

"UMIIIII" teriak arco.

"Uuu kang ngadu" ucap Arsy mengejek arco, kyai Syakir hanya geleng geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.

"Apa arco" ucap umi Haura Syaffani Jasmine yang berlari dari arah dapur dengan membawa centong nya.

"Hiks... Abang jahat" ucap arco berjalan kearah sang umi lalu memeluknya.

Author: uuu arco bocil.

"Ya Allah Arsy kamu apa in Adek kamu hah" ucap Haura dengan centong naik keatas.

"Enggak di apa apa in kok umi, emang dasar cengeng nya aja tuh bocah" ucap Arsy.

"G---" ucapan arco terhenti kala kyai Syakir berucap.

"Diam, kalian udah besar jangan kaya anak kecil" ucap kyai Syakir lalu pergi dengan menarik tangan sang istri. Saat kepergian Syakir dan Haura, Arsy mengejek arco lagi.

"Uuuuu cengeng uuu, bocil bocil kang ngadu" ucap Arsy mengejek.

"Hahahaha"

~~~

"Ngakak, tolong perut saya sakit" ucap Farhan yang tertawa terbahak bahak.

"Jadi gini kalo Adek kakak lagi ngelawak" ucap Farhan lagi.

"Uuu arco cengeng," ucap Abi.

"Diam" ucap arco yang malu.

"Utututu arco bocil" ucap Rayan yang ikut ikutan.

Ustadz Atau Gus?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang