.
.
.
Perjodohan? Satu kata macam apa itu yang di lontarkan oleh kedua orang tuanya?
Heol! Lisa itu bukan anak kecil lagi, di umurnya yang masih muda ini 25 tahun umur yang belum terlalu tua kan?
"Mom ayolah, aku itu masih ingin menikmati waktuku sendiri"
"Lisa mommy tau, tapi kami kan sudah tua kami juga ingin melihat kau menggunakan gaun pengantin yang cantik"
"Oh mommy ingin melihatku memakai gaun? Okey akan aku beli. Sepertinya di Paris bagus. Brand yang baru saja aku beli minggu lalu"
"Tau di Swiss? Karya mereka juga unik"
"Lisa lisa bukan itu maksud mommy mu" lisa mengeriyit heran kearah ayahnya
"Lalu dad?"
Ayah tau lisa ini sudah memiliki segalanya, karir yang menjulang tinggi serta kemewahan yang lisa dapatkan dengan caranya sendiri.
"Daddy tau kau belum siap nikah, daddy dan mommy ingin melihat kau memakai gaun dengan mempelai pria"
Lisa menghela nafas lelah "apa semua wanita itu wajib menikah ya?! Dad mon aku punya segalanya aku bisa hidup tanpa adanya pria"
Kedua orang tua lisa memejamkan matanya dan menatap lisa sendu.
"Lisa lupakan masa lalumu"
"..."
"Untuk kali ini turuti lah permintaan kami, hanya itu yang kami mau"
Lisa berdecak malas dan bangkit dari ruang tamu. Lebih baik dia pergi sebelum kepalanya pecah.
.
Pria itu sejak tadi tidak bisa menghentikan hentakan kakinya, akibat terlalu gugup ya seperti ini.
Di hadapan nya terdapat kursi yang masih kosong dan di sebelah nya ada kedua orangtuanya serta orang tua gadis itu.
"Maaf ya, anak kami mungkin terlambat"
"Hahaha tidak apa juyeon-ah, kami paham"
"Maaf aku terlambat" pria itu berkedip pelan, di hadapannya ada gadis cantik berambut pendek dengan pakaian formal namun aneh? Tapi entah kenapa cocok sekali.
"Aigoo tak apa lisa, kami paham. Kau pasti sibuk"
Lisa tersenyum tipis "ya, ada masalah dengan cabang ku di Tokyo" bibir pria itu terkatup.
Dirinya berbeda sekali, seperti langit dan bumi. Dia hanya orang biasa sementara lisa? Pengusaha, pembisnis, Disaigner terkenal.
Lisa menatap pria di hadapannya dengan datar, "jadi kau"
Ucapan singkat lisa yang terasa dingin membuat satu meja bungkam
"Oke, mom dad aku angkat tangan. Aku setuju"
Perkataan lisa membuat para orang tua senang.
"Dia sangat anggun..." gumamnya sambil melihat lisa memakan steak, bahkan lisa tidak menatap dirinya lagi.
Apa ia bisa menggapainya?
Lisa terlalu sulit...