.
.
.
"Nuna aku mencintaimu aku sungguh-sungguh mencintaimu"
Lisa menutup wajahnya yang memerah, dia malu banget. Masa di tembak sama adik kelasnya di lapangan. Mana di liatin satu sekolah.
"Nuna mau jadi pacarku?" lisa mengangguk cepat
"Nde!!"
"Aaaa gumawo!!" lisa di peluk erat oleh pacar barunya itu.
"Aku janji aku ga bakal buat nuna nangis"
BOHONG!
ITU SEMUA BOHONG!!!
SEKARANG SI BREN- AH BERONDONG NYA ITU BUAT LISA NANGIS!!!
"Jaemin kamu yakin kita gapapa kaya gini?"
"Gapapa"
"Umm pacar kamu ga marah?"
"Engga, dia sibuk kuliah juga"
Lisa mengepalkan kedua tangannya dan langsung menghampiri jaemin.
"Brengsek!"
'Bugh!' lisa menendang tulang kering jaemin hingga jaemin meringis kesakitan.
"Yak nuna!!! Oh?! Nuna!"
Nafas lisa sudah memburu "kita berakhir!" setelah itu lisa pergi dari sana
.
Lisa keluar dari ruangan karoke dengan perasaan kesal, marah, dan sedih. Dia ga nyangka aja gitu jaemin kok bisa selingkuh...
"Bagaimana kejutannya?" lisa melirik pria di sebelahnya, dia sedang bersandar di tembok dan menatap lisa lekat
"Buruk"
"Eyyyy, kan saya udah bilang. Jaemin itu ga sebaik yang kamu kira"
"Ga usah sok tau" ketus lisa
Pria itu terkekeh dan meraih pinggul lisa, dia mendekatkan wajahnya di sela-sela perpotongan leher lisa.
"Saya kan ayahnya, tentu saya tau kelakuan anak saya. Dan sifatnya juga"
"Kamu manis, saya suka chup"
"Ingat kata-kata saya, ya saya 11/12 sama jaemin kok"
Lisa hanya terdiam menatap ayah jaemin pergi menjauh.
"WOAHHH DASAR GILA!!!!" lis aga habis pikir, umurnya aja sama kaya ayah lisa. Bisa-bisanya om om duda itu suka sama lisa?! Heoll!