10. I Wanna Tell You

465 22 0
                                    

"Aw!" Ringis Jaemin, memegang kakinya yang tiba-tiba kesemutan setelah dirinya selesai menonton cinema.

Iya! Setelah selesai menunjukkan hasil foto Mark, serta makan malam di rumah Mark. Mark dan Jaemin langsung pergi ke mall terbesar di kota Seoul, sesuai perjanjian yang mereka buat di sekolah.

"Kau kenapa?" Tanya Mark, yang menatap Jaemin bingung.

"Kaki-ku kesemutan. Tunggu sebentar ya-- yak! Kau gila--aw Mark! Jangan di senggol!" Ringis Jaemin kepada Mark, yang sengaja menyenggol kakinya yang tengah kesemutan.

Mark sepertinya tidak memperdulikan permintaan Jaemin. Ia terus menepuk kaki Jaemin yang kesemutan.

"Yak! Sudah selesai!" Ucap Jaemin, yang langsung berdiri dari duduknya.

Mark tertawa dengan sangat senang. Tawa Mark, membuat Jaemin kesal setengah mati. Tapi begitu melihat senyumannya? Rasa kesal Jaemin hilang begitu saja.

'Senyumannya sangat berbahaya.' Batin Jaemin, menatap Mark yang tengah tersenyum.

"Kajja! Mau makan dulu atau main timezone dulu?" Tanya Mark disepanjang jalan keluar cinema.

"Eum, kayaknya main dulu deh. Aku belum lapar, kalau kamu gimana? Udah lapar belum?" Tanya Jaemin.

Mark menggelengkan kepalanya. "Belum juga. Jadi mau main dulu?" Tanya Mark sekali lagi.

Jaemin mengangguk antusias, dan mulai menarik Mark layaknya anak berusia 5 tahun. 

Mark tersenyum, mengikuti langkah Jaemin menuju timezone. Namun, ketika dirinya melewati di toko Channel,  Jaemin berhenti sejenak. Memandang baju yang terpajang.

"Kau mau?" Tanya Mark, yang langsung digelengi kepala oleh Jaemin.

Jaemin langsung menarik Mark menjauh dari tempat Channel. Namun, baru satu langkah Jaemin menarik Mark, dirinya malah ditarik kembali oleh Mark menuju toko Channel.

Pas masuk, Mark dan Jaemin langsung di sambut oleh pelayan. "Selamat sore Noona dan Oppa. Silahkan masuk, toko kami sedang mengeluarkan produk baru. Apa kalian tertarik untuk melihat produk baru kami?" Ujar sang pelayan, menggiring Mark dan Jaemin, untuk melihat produk baru keluaran mereka.

"Jaemin, mau yang mana?" Tanya Mark.

"Mark ish! Gak usah!" Bisik Jaemin, yang tidak dihiraukan Mark.

"Kalau kau tidak mau pilih? Aku akan membeli semua baju yang ada disini!" Ancam Mark.

Jaemin terkekeh, seakan tak percaya omongan Mark. Sedangkan Mark, ia mendengus kasar.

"Noona, tolong bungkuskan semua pakaian wanita yang ada disini ,dan bawa kekasir." Ujar Mark, yang sukses membuat Jaemin membelalakan matanya.

"Ah aniya! Aku mau yang dipajang di depan saja." Tolak Jaemin, dengan wajah dan tingkah panik.

Girls! Seluruh baju yang ada disini? Bisa habis berapa milliyaran Mark ini, hanya karena membelikan baju untuk Jaemin.

"Hanya itu?" Tanya Mark memastikan.

Jaemin menganggukkan kepalanya. "Ne, hanya itu." Jawab Jaemin.

Mark mengangguk mengerti. "Noona, tolong bawakan apa yang di pinta teman saya." Ujar Mark kepada pelayan.

"Ukuran pacar anda, berapa?" Tanya sang pelayan.

"Small." Jawab Jaemin dengan cepat.

"Baiklah. Saya akan mengambilkan sesuai yang anda minta. Barang akan saya langsung bawa ke kasir." Ujar sang pelayan, lalu pergi dari hadapan Jaemin dan Mark.

NA JAEMIN - NOMINMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang