2. Freak Person

717 31 0
                                    

*brak* Jay terjatuh karena dorongan tiba-tiba oleh seseorang.

Setelah terjatuh, orang ini langsung memukuli Jay secara brutal.

"Jeno udah!" Teriak Jaemin kepada Jeno yang tengah memukuli Jay.

Jaemin yang sudah kesal karena Jeno tidak melepaskan Jay, akhirnya Jaemin menyentak Jeno dan mendorong Jeno agar tidak memukuli Jay lagi. Kasian kan! Bukan salah Jay!

"Dia milikku! Jangan pernah sekali-kali kau menyentuhnya!" Peringat Jeno kepada Jay. Setelah itu menarik Jaemin untuk keluar dari bar ini.

Jaemin yang kesadarannya hanya setengah, meringis karena merasakan pusing di kepalanya. Mungkin efek soju sudah berkerja.

"Jen pelan-pelan!" Pinta Jaemin kepada Jeno.

Bagaimana tidak minta pelan-pelan, Kalau Jeno mencengkram tangannya sangat kuat dan menariknya dengan sangat cepat. Bagaikan sedang di kejar seseorang.

"Jeno pelan-pelan!" Pinta Jaemin sekali lagi, namun lagi-lagi tidak di gubris Jeno.

Jadmin kesal. Tangannya sudah sangat sakit karena cengkraman Jeno. Alhasil Ia segera menyentakan tangannya agar terlepas dari Jeno.

"Gue bilang pelan-pelan! Ya pelan-pelan! Sakit tau tangan gue! Gue--"

*cup* protesan Jaemin terpotong, karena Jeno yang menciumnya secara tiba-tiba.

Bukan hanya mencium, Jeno bahkan melumat bibirnya hingga memasuki rongga mulutnya.

Jaemin yang memang sudah mabuk pun membalas ciuman Jeno. Otaknya sudah tidak bisa menangkap pergerakan Jeno. Alhasil dia cuma mengikuti permainan Jeno.

Setelah ciuman terlepas, Jeno langsung mengangkat wajah Jaemin. Menatap netra Jaemin di tempat gelap seperti ini.

"Dengarkan aku. Aku tidak suka kau di sentuh oleh orang lain. Jadi, jangan melakukan hal ini lagi. Mengerti?" Tanya Jeno, yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Jaemin.

Jeno tersenyum melihat jawaban Jaemin. Ia segera menggendong Jaemin ala birdal style, dan membawa Jaemin untuk pergi dari tempat ini. Membawanya pulang ke rumah Jaemin.

***

"Ssshhh" ringisan yang pertama kali keluar dari mulut Jaemin, ketika dirinya membuka matanya.

Jaemin beranjak dari tidurnya. Netranya menelusuri setiap ruangan yang ada di sisinya. "Kamarku?" Gumam Jaemin, mencoba mengingat kejadian apa yang telah ia lewatkan.

"Ah." Ucapnya setelah mengingat kejadian semalam.

Setelah mengumpulkan nyawanya, Jaemin langsung beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi kamarnya guna membersihkan tubuhnya.

Berkutat selama kurang lebih 15 menit, Jaemin akhirnya menyelesaikan aktivitas mandinya. Jaemin bahkan sudah memakai seragamnya ketika keluar dari kamar mandi.

Memakai atribut sekolahnya, menyisir rambutnya, dan bahkan memoles sedikit wajahnya.

"Cha! Waktunya ke sekolah!" Gumam Jaemin. Mengambil tas serta kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan kamarnya.

Jaemin berjalan menuruni anak tangga, melewati ruang keluarga, dan hendak pergi ke ruang makan.

Rencana Jaemin ingin sarapan pun ia urungkan karena melihat Appanya tengah sarapan di meja makan. Alhasil Jaemin memilih untuk tidak sarapan.

"Sarapan dulu Na Jaemin!" Titah Yuta.

"Maaf. Aku sedang terburu-buru." Ujar Jaemin, lalu pergi meninggalkan ruang makan, tanpa memperdulikan panggilan Yuta.

NA JAEMIN - NOMINMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang