4

324 77 4
                                    

AKU SIBUK berganti pakaian di kamar. Aliyah ingin mandi-mandi ke sungai bersama anak-anak lainnya yang sebenarnya adalah murid-muridku di pondok. Bu Jannah memintaku untuk menemaninya sebentar, sementara ia sedang memasak untuk makan siang. Tawaran itu tentu kusambut dengan senang hati, karena aku juga sangat ingin jalan-jalan ke sungai. Aliyah merengek ingin ke sungai sejak kunjungan ke sawah waktu itu, tapi ayah dan bundanya melarang. Sekarang karena ada aku, jadi setidaknya ada yang mengawasinya. Jarak sungai juga tidak begitu jauh. Ada di dekat lorong perkampungan di dalam hutan. Anak-anak biasanya mandi-mandi di sana setiap sore sambil bermain-main. Mereka akan jadi penunjuk jalan. Alex dan yang lainnya baru akan pulang dari kebun, sehingga tidak mungkin meminta mereka untuk mengantar ke sana. Lagipula, ini salah satu hal yang bisa kulakukan, menjaga Aliyah.

Author's POV

"Where are the girls?" Oliver menyapa Bundanya yang sedang sibuk memasak. Tak beberapa lama Robert dan Alex ikut muncul dan melepas lelah dengan meneguk air

"Eliza and Aliyah went to the river." jawab Bundanya singkat.

Oliver terkejut hingga air yang sedang diteguknya hampir keluar dari hidung. Alex terlihat sama terkejutnya.

"It is dangerous, Mom. She is new," Robert menimpali seperti sudah siap menyusul.

Bundanya tersenyum menenangkan, "There are a lot of kids with them, don't worry, I told them to comeback home as soon as they finished."

Masih tersisa kekhawatiran di benak ketiga pemuda itu, akan tetapi mereka harus mempercayai Bundanya. Eliza dan Aliyah juga tidak pergi berdua, ada banyak anak kampung yang ikut serta dan Alex tahu mereka semua sudah terbiasa dengan keadaan sungai serta mahir berenang. Bunda menjelaskan bahwa Aliyah terus merengek ingin dibawa ke sungai dan mereka belum pulang, kebetulan ada sekumpulan murid Eliza yang ingin ke sungai, jadi Eliza menawarkan untuk mengajak Aliyah dan dia berjanji akan menjaganya.

~End of POV

Aliyah dan anak-anak lainnya terlihat asyik bermain air, meski gadis kecil itu hanya bermain di sekitar pinggiran sungai yang lebih dangkal bersamaku yang terus menemaninya. Aku tidak ikut mandi meski sebenarnya sangat ingin melakukannya, tapi kupikir tidak untuk saat ini. Aku memiliki tanggung jawab untuk menjaga Aliyah.

Anak-anak lainnya meloncat dari atas batu besar ke dalam air yang lebih dalam. Sungai ini sangat jernih, warnanya biru cerah dan dipenuhi bebatuan kecil juga pasir yang lembut.

"Ayo Aliyah, kemarilah! Kita bermain." seru beberapa anak pada Aliyah yang diikuti anggukan kemudian berjalan menghampiri mereka.

Aku menggandeng tangannya erat tidak ingin dia lepas dari pengawasanku. Kami duduk di atas batu besar sambil memperhatikan anak-anak lainnya berenang dengan lincahnya. Anak-anak ini biasanya ke sungai setiap sore setelah membantu orang tua mereka bekerja di sawah atau di kebun. Tentu saja tidak setiap hari karena mereka sangat sibuk meski masih kecil. Hanya sesekali setiap ada waktu luang seperti sekarang. Padi baru saja ditanam jadi kesibukan sedikit berkurang: hanya berkutat pada mengurus kebun dan ternak saja.

Aku merendam kakiku ke dalam air dan merasakan sejuknya air sungai yang membuat perasaanku lebih rileks. Saat beberapa anak-anak menaiki batu besar untuk meloncat dari atasnya, tidak sengaja salah satunya menyenggol punggung Aliyah karena batu ini mulai basah oleh tetesan air yang berasal dari pakaian anak-anak ini. Aliyah kehilangan keseimbangan, tidak bisa menahan tubuhnya dan terpeleset kemudian terjatuh ke dalam air yang dalam.

"AAAH!"

Aku terkesiap melihat Aliyah yang tiba-tiba terjatuh ke dalam air. Dengan gerak cepat, aku melompat ke dalam air dan meraih Aliyah yang hanya bisa terus menggerakkan tangannya berusaha berenang dan berteriak ketakutan. Kuraih tubuh mungilnya dan menggendongnya di pundakku. Anak-anak lainnya ikut terkejut dan berhenti berenang. Aliyah mengatur napasnya buru-buru dan terlihat jelas ketakutan di wajahnya. Aku pun mengangkat tubuh mungil Aliyah dan mendudukkannya di atas sebuah batu besar di pinggir sungai dan anak-anak lainnya ikut membantu untuk membawanya menjauh dari sungai.

ALEX SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang