Truth

414 61 12
                                    

Hari mengerutkan keningnya heran saat melihat sekelilingnya dipenuhi hamparan bunga. Ini dimana? Dan sejak kapan ia ada disini?

"Halo! Senang akhirnya bisa bertemu denganmu. "

Tunggu, mungkinkah itu--

"Iya benar, aku Shin Hari, ibu Minjoon dan Minseo."

Perempuan dihadapannya ini benar-benar serupa dengannya. Hari seolah melihat sosok dirinya yang lain.

"Kalau begitu bagaimana cara agar semuanya kembali seperti semula?" Ujar Hari penasaran.

"Sepertinya tak akan ada cara. Lagipula tubuhmu sudah dimakamkan sejak lama."

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Aku memang seharusnya sudah mati, tapi kau punya keluargamu, Minseo dan Minjoon membutuhkan ibu mereka." Sahut Hari cepat.

Dilihat dari segi manapun, ini semua memang terasa tidak adil. Kenapa kehidupannya yang hancur harus ditukar dengan kehidupan indah milik perempuan ini?

"Sudahlah, kuanggap ini sebagai takdir. Lagipula kita berdua  tak ada bedanya."

"Apa maksudmu?"

"Sama sepertimu, aku juga mencoba membunuh diriku sendiri hari itu." Jelasnya, "Aku memang terlalu egois, akibat depresi dan tak bisa lagi berpikir jernih, aku menyerah tentang banyak hal termasuk anak-anakku. Minseo dan Minjoon, aku jelas bukan ibu yang baik untuk mereka. "

"Tapi bagaimana dengan Kang Tae— maksudku suamimu? Dia tampaknya sangat mencintaimu."

Perempuan itu terkekeh, "Cinta? Aku tidak tahu soal itu, sejak awal, tidak satupun dari kami mencoba memperbaiki hubungan ini. Aku tidak pernah benar-benar bahagia. Kau tahu kan aku berencana untuk mengajukan perceraian? Itu karena aku memang sudah menyerah dengan pernikahan ini sejak lama." Tuturnya, "Sekarang mungkin dia justru jatuh cinta padamu dan bukan aku."

Hari bisa melihat kalau perempuan dihadapannya ini benar-benar putus asa. Matanya menerawang jauh sebelum kembali bercerita.

"Satu hal yang pasti, Kang Taemoo adalah ayah yang hebat untuk Minseo dan Minjoon, akan lebih baik kalau mereka dibesarkan olehnya daripada seorang ibu yang egois sepertiku."

Selama ini, Hari selalu berpikir kalau kehidupan 'Shin Hari' telah begitu sempurna.

Tapi Hari salah, Ia lupa kalau di dunia ini tak ada yang sempurna. Karena bahkan sosok yang selalu Ia lihat tanpa celah ini pun, menyimpan banyak penderitaan hingga memutuskan untuk mengakhiri segalanya. Persis seperti dia.

Wanita dihadapan Hari kini meraih kedua tangannya untuk digenggam, tatapan sosok itu penuh harap. "Dengar, sekarang aku merasa lebih tenang karena kau ada bersamanya, ini permintaan yang berat, tapi tolong berjanjilah untuk menjaga Minjoon dan Minseo untukku, ya? Hidup dengan baik dan berbahagialah, Hari-ssi."

Hari tentu tak keberatan jika harus merawat mereka, tapi itu adalah sebuah tanggung jawab besar. Apa Ia yang tidak pernah merasakan kasih sayang sang ibu layak untuk menjadi salah satunya?

Banyak keraguan serta sebersit rasa takut di dalam dirinya, tapi pada akhirnya perempuan itu mengangguk pelan. Dua wajah polos Minjoon dan Minseo tergambar dipikirannya.

Hari akan membesarkan mereka dengan baik.

"Aku janji."

Suara gemericik air hujan serta kilatan petir yang saling bersautan dari balik tirai membangunkan Hari dari tidurnya. Wajah Taemoo adalah hal pertama yang Ia lihat saat itu.

Unreal | Shin Hari & Kang TaemooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang