03. pamit

34 39 25
                                    

Acara pernikahan baru saja selesai, saat ini Anya dan Deka berada di dalam kamar hotel yang sudah di siapkan sebagai tempat peristirahatan. Tidak hanya mereka saja tapi kedua keluarga juga menginap di dalam hotel.

Tenang saja hotel ini merupakan salah satu hotel yang dimiliki oleh keluarga Adjimadya yang dipegang kendali oleh putra keluarga tersebut. Siapa lagi kalau bukan Dekara Putra Adjimadya.

Saat ini Anya sedang membongkar isi dari koper yang sudah disiapkan oleh ibunya.

"Yang bener aja, ini baju gak ada bahan malah dimasukkan." Anya masih membongkar-bongkar koper tersebut bahkan semua yang ada di dalamnya di keluarkan semua.

"Butuh bantuan?" Deka baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggosok rambutnya yang basah dan duduk di kursi sambil melihat-lihat handphone.

"Ehm... Bisa aku pinjam bajumu?" Pertanyaan itu membuat Deka menoleh dan menaikkan alisnya.

"Why? Ada yang salah dengan kopermu?" Anya menggeleng.

"Hanya saja bajunya sedikit kurang bahan." Deka mengangguk paham, ia berdiri dan berjalan mendekati lemari dan mengambil kaos dan bawahan.

"Makasih," Anya segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Waktu terus berjalan, tidak terasa Anya keluar dari kamar mandi dengan baju yang di beri Deka dan rambut yang di gulung oleh handuk.

Anya dapat melihat Deka yang saat ini sedang duduk menyenderkan tubuhnya di kasur dan fokus dengan laptop yang berada di depannya. Anya berjalan ke arah meja rias, untuk mencari hair dryer.

"Besok kita pindah ke rumah yang sudah ku siapkan," setelah mendengar itu Anya membalikkan badannya. Secepat itu??

"Apa harus besok?"

"Kamu capek? Jika iya kita bisa pindah lusa."

"Tidak, hanya saja aku merasa ini terlalu cepat," Deka menutup laptopnya, kali ini pandangannya hanya tertuju pada Anya.

"Sini."

Anya berdiri dari kursi rias dan berjalan mendekat ke arah kasur. Saat sudah dekat Deka segera menarik tangan Anya ke kasur, tidak memberikan jarak antara mereka.

Deka menarik selimut dan memeluk Anya. Dapat dilihat Anya yang saat ini sangat terkejut dengan perilaku Deka yang sangat tiba-tiba. Mereka saling bertatapan tanpa mengeluarkan suara.

Tidak ada suara yang keluar pada malam itu. Mereka tidur dengan kesunyian malam dan kenyamanan yang saling memberikan kehangatan.

•••

Anya membuka matanya dan dapat melihat laki-laki yang kemarin baru saja menyematkan cincin di jarinya. Ia melihat suaminya itu dengan tatapan dalam, terlihat wajah Deka yang polos.

Tanpa sadar Anya mengangkat tangannya dan menyentuh hidung Deka dengan jari telunjuk, sampai turun ke bibir yang berwarna merah muda.

Gerakan tangannya terhenti saat Deka membuka matanya.

"Terpesona hm?" Suara berat itu keluar dari bibir itu.

Anya segera bangun dari posisi tidurnya, ia berdehem untuk menghilangkan rasa canggung yang tiba-tiba muncul. Ia bergerak untuk turun dari kasur.

"Mau kemana?" Suara berat itu keluar lagi.

"Em...mau bersih-bersih terus turun kita sarapan." Sebelum Deka bertanya lagi Anya dengan cepat menyelinap ke dalam kamar mandi.

•••

Anya menyelesaikan acara mandinya dengan cepat, saat melihat ke arah gantungan, handuk yang harusnya ada di situ tidak ada!

"Ini keluarnya gimana??"

"Gak mungkin kan, keluar gak pakai apa-apa."

Anya sampai mondar mandir beberapa kali di dalam kamar mandi, mau membuka pintu ia malu kalau Deka tidak sengaja melihatnya.

Ah ini memang kecerobohannya yang tidak ingin menunggu Deka selesai bicara dan cepat-cepat pergi sampai tidak memperhatikan.

"Minta tolong ambil-in aja kali ya? tapi maluuu...." dengan tekat dan mental yang sudah disiapkan.

Anya membuka pintu bersamaan dengan itu Deka berdiri di depan pintu kamar mandi dengan tangan diangkat untuk mengetuk pintu.

"AAAAA......."

BRAK

Deka segera mengalihkan pandangan dan Anya yang langsung menutup pintu kamar mandi dengan keras.

"Maaf, ini handuknya ketinggalan." Deka meminta maaf, ia mengetuk pintu kamar mandi. Anya hanya mengeluarkan tangan saja untuk mengambil handuk itu.

Dengan cepat Anya mengambil dan menutup lagi pintu kamar mandi, wah ia sangat malu jika keluar sekarang. Mau ditaruh di mana mukanya??

"Kalau sudah selesai segera keluar, kamu nanti kedinginan!" Itu suara Deka, ia masih stay di depan pintu.

"Iya sebentar!!" Anya mengeraskan sedikit suaranya.

"Ini gimana!!! keluar aja langsung lari? ok ok."

Anya membuka pintu perlahan, dapat di lihat Deka yang ada di samping pintu. Ia membuka pintu dengan cepat dan berlari menuju walk in closet tanpa memedulikan Deka yang sedikit terkejut.

Deka hanya menggelengkan kepala, melihat tingkah Anya. Ia pergi masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

•••

Sekarang disinilah mereka berdua, berada di antara dua keluarga yang sedang breakfast di hotel tempat kemarin mereka mengadakan pernikahan. Tidak ada kata yang keluar satu pun pada pagi ini.

Deka dan Anya menyelesaikan makanan lebih dulu dan menunggu semuanya untuk menyelesaikan sarapan pagi. Anya menautkan tangannya yang sedikit dingin karna ia gugup.

Tanpa sadar gerak-gerik Anya diawasi oleh Deka, tangan yang awalnya berada di atas meja dengan memegang garpu sekarang sedang menggenggam tangan kecil Anya. Anya menoleh dan melihat bibir Deka yang bergerak pelan.

"It's ok." Anya mengangguk. Ia sudah siap, kerena ini adalah keputusan mereka untuk pamit dan pindah ke lingkungan yang baru.

Terlihat semuanya sudah menyelesaikan sarapan pagi.

"Bisa luangkan waktu sebentar? ada yang akan kita sampaikan!" Semua mata sudah tertuju pada kedua pasangan itu.

"Hari ini kita akan memulai lembaran baru, saya izin untuk pamit dari keluarga saya begitu juga dari keluarga Pradipta untuk membawa Anya tinggal bersama saya."

"Kapan kalian akan pergi?"

"Hari ini."

"Baiklah, tapi kamu harus janji untuk selalu menjaga Anya!"

"Pasti," Deka menjawab dengan mantap.

Hallo hallo

Terima kasih sudah baca cerita ini:)

Up buat menemani malam Minggu kalian bagi yang jomblo hihi (bercanda✌️)

Ga berasa aja udah nikah ini pasangan!! Kalian siap melihat kehidupan baru mereka??

Jangan lupa ditunggu ya next chapter

See you guys❤️

DEKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang