17:18
"Forgive me i'm trying to find," nyanyi gue dengan lantang.
"My calling, i'm calling at night," sambung Jaemin.
"I don't mean to be a bother but—"
"HAVE YOU SEEN THIS GIRL?" Jaemin ikut bernyanyi bareng gue.
Meski suara gue kebanting sama suaranya, tapi gue selalu suka saat gue karaoke kecil-kecilan sama Jaemin.
At least, kalo gue ga pernah bisa tau rasanya dinyanyiin sama Jaemin, gue pernah ngerasain nyanyi bareng Jaemin.
"Laper ga, Win?"
"Lumayan."
"Nanti drive-thru aja ya."
Gue menoleh padanya bingung. "Kenapa?"
"Anggep aja, we don't belong to anywhere else except this car. Kita ga boleh turun. Sama sekali."
"Lah nanti kalo gue mau pipis?"
"Tuh botol aqua," kata Jaemin sambil menunjuk botol aqua kosong di kolong jok gue.
"Yang bener aja jing."
"Nanti turunlah. Gampang," jawab Jaemin sambil ketawa.
"Jaemin, kenapa ya kadang orang-orang yang kita sayang suka out of reach?"
Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir gue. Gue melihat air muka Jaemin berubah."Kenapa tiba-tiba nanya kayak gitu?"
"Ngga out of reach sih. Deket, tapi rasanya ngga mungkin. Out of league berarti."
"Lo ga jawab pertanyaan gue," ujar Jaemin. "Ada beberapa orang yang emang ngga ditakdirin buat kita. Segimana keras lo berjuang, kalo emang bukan the one, lo ga bisa dapetin dia."
"Emang menurut lo, konsep the one itu gimana?"
"The one itu satu."
"No shit," cibir gue.
Jaemin menggeleng. "Beneran. The one itu cuma satu. Ngga ada dua, ngga ada tiga. Best companion like no other."
"Setuju sih."
"Emang siapa yang out of reach?" tanya Jaemin penasaran.LU, MONYET.
"Lo ga perlu tau."
"Halah lu jing." Dia noyor pipi gue di sela-sela mengemudi. "Ga asik."
Gue hanya membalas toyorannya, lalu kembali dalam hening. Dia kembali fokus dengan jalanan, gue kembali menggumamkan lagu Rembering Sunday.Mau sampe kapan, Jaemin, ngga peka kayak gini?
—
KAMU SEDANG MEMBACA
far away • jaemin x winter
Short StoryGue tau dia ga akan pernah jadi milik gue.