Prolog

165 25 4
                                    


"Berjanjilah, jika aku kembali, kau harus memberikanku pelukan hangat seperti ini."

Kata Jungkook di sela sela pelukan kami, pelukan Jungkook begitu hangat dan erat sekali, aku tidak menjawab apapun, hanya memejamkan mata dan menyandarkan kepalaku di bahu lebarnya.

Perlahan, Jungkook melonggarkan pelukan ini dan tersenyum menatapku. "Hey, kenapa menangis?" Tanya-nya yang diakhiri dengan kekehan

Aku hanya menggeleng pelan guna memberi isyarat bahwa aku baik baik saja, padahal tidak dengan faktanya.

"Taehyung, aku tidak suka melihatmu menangis."

"Dan aku tidak suka jika kau tidak di sampingku, Jungkook. Kau baru saja pulang, kenapa harus pergi lagi? Bahkan aku tidak tahu kemana kau akan pergi."

Selama aku berbicara, yang Jungkook lakukan hanya memandangku dengan senyum manisnya. Suami-ku itu menangkup pipi ku lalu menarik nya perlahan dan memberi kecupan lembut di bibirku

Aku menikmati itu,

Namun setelah itu, tautan terlepas, Jungkook tersenyum menatapku. "Aku berjanji, ini terakhir kalinya aku pergi meninggalkan mu. Setelah ini, kita saling melepas rindu dan habiskan waktu lebih sering ya?"

●●●

Kita yang dipertemukan dalam kasih sayang semesta

Kita yang dipersatukan oleh indahnya harapan

Aku dan kau yang tak pernah mampu berselisih

Walau hanya untuk hitungan detik

Goresan segala pengertian

Yang selalu kau lukiskan

Kau yang tak pernah sedikitpun terlelah

Olehku yang banyak memiliki lubang ketidak sempurnaan

Aku yang dulu layu tak bergairah

Berubah menjadi bunga yang merekah

Aku yang dulu gersang

Hidup tanpa arah

Kau datang dengan tiada rencana

Menuntunku mencari gelora

Aku yang kau bangkitkan

Dari mati suri yang berkepanjangan

Hadirmu tak pernah ku bayangkan

Namun hilangmu tak akan pernah mau kurencanakan.

I Love You, 24 Hours. [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang