10. See you in another life.

70 15 42
                                    

  Jungkook merasa bodoh karena ia telah memberi tahu segala penyakitnya kepada Taehyung hingga membuat kondisi Taehyung menjadi semakin drop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Jungkook merasa bodoh karena ia telah memberi tahu segala penyakitnya kepada Taehyung hingga membuat kondisi Taehyung menjadi semakin drop.

Tentu saja hal tersebut sangat mengejutkan bagi Taehyung, pria cantik berlensa kecoklatan itu menatap sang dambaan hati yang duduk dihadapannya dengan kursi roda yang ia duduki pula, ia tersenyum sejenak. "Aku merindukan mu, Jungkook." Ucapnya

Jungkook mengangguk seraya tersenyum. "Aku tahu, aku tahu itu, maafkan aku."

Helaan nafas berat itu Taehyung keluarkan tatkala mendengar ucapan Jungkook. "Tapi aku tahu, kau yang lebih menderita, kau melawan penyakitmu sendiri, serta menahan rindu untukku selama berbulan-bulan, itu adalah hal menyakitkan, bukan?"

Mendengar ucapan sang suami, Jungkook hanya tertawa pelan seraya menggeleng, lengannya perlahan bergerak untuk mengusap pipi Taehyung. Rindu sekali rasanya, sangat sulit dipercaya jika Jungkook bisa menyentuh pipi ini lagi setelah hampir setengah tahun berlalu, rasanya masih sama, lembut dan sangat halus, namun detik berikutnya, tiba-tiba Taehyung tertunduk lesu seraya meringis

Jungkook melotot kaget. "Tae?"

"Jungkook, perutku sakit, sakit sekali..."

Jungkook tau, ia tau betul bahwa Taehyung sedang dalam masa kambuhnya. Infeksi ginjal itu datang dan menyerang Taehyung lagi di saat seperti ini

Dengan gerak yang kesusahan, Jungkook pun beranjak dari kursi rodanya untuk naik keatas kasur tempat dimana Taehyung mendudukan diri. Sesampainya disana, Jungkook turut duduk di sebelah Taehyung dan menyandarkan kepala Taehyung ke pundaknya

Taehyung terus merintis kesakitan yang membuat Jungkook terus mengusap perutnya lembut. "Sebelah mana? Sini ya?"

Tanya Jungkook yang diberi anggukan oleh Taehyung.

"Penyakit nakal, pergilah dari dalam tubuh ini, jangan biarkan dia sakit." Ucap Jungkook di sela-sela kegiatan nya

Ditengah rasa sakitnya, Taehyung tersenyum tipis melihat tingkah Jungkook. Namun entah kenapa kali ini terasa lebih sendu. Taehyung seperti ingin menangis.

"Jungkook, terimakasih... telah menepati janjimu, bahwa kau... akan kembali kepadaku..."

"Hey, terimakasih juga karena telah sabar menunggu-ku ya? Terimakasih telah berjuang melewati segala rintangan ini dengan sabar. Aku akan terus habiskan waktu bersamamu disini, baik senang atau sedih, baik sehat atau sakit seperti sekarang, aku akan terus bersamamu, seterusnya."

Taehyung tersenyum lalu mendongak menatap Jungkook yang juga sedang menatapnya. "Terimakasih telah meluangkan waktu selama 24 jam untuk mencintaiku, dan 14 tahun hidup bersamaku."

Jungkook mengecup puncuk kepala Taehyung lembut setelah mendengar ucapan itu, ia mengusap tangan Taehyung yang sedang di denggamnya. "Taehyung, aku bersumpah untuk sangat mencintaimu dalam segala bentukmu, sekarang dan selamanya, aku berjanji lagi untuk tidak pernah melupakan bahwa kau adalah cinta sekali, dalam seumur hidupku."

Taehyung terkekeh mendengar perkataan manis itu, yang selalu membuatnya terhanyut didalamnya. Hanya sampai situ yang Taehyung dengar, karena selebihnya hanya rasa sakit di tubuhnya yang ia rasakan, rasa sakit ini terasa lebih sakit daripada biasanya. Perut yang sakit bak ditonjok puluhan tangan, kepala yang pusing, dan pandangan Taehyung yang tampak kabur entah karena apa.

Taehyung menggenggam tangan Jungkook erat, erat sekali, tangan itu begitu hangat dan menenangkan. Ia juga terus menyandarkan kapalanya pada pundak Jungkook. "Itu adalah kata termanis yang pernah aku dengar selama hidupku..." ucapnya yang terdengar sangat lemas namun tetap bisa terdengar oleh Jungkook.

Hening,

Selama menit per menit berganti, keduanya tidak ada yang membuka obrolan, hingga akhirnya Jungkook menyadari sesuatu bahwa lengan Taehyung yang ada digenggamannya terasa sangat lemah seakan tidak berdaya.

Jungkook melihat wajah Taehyung, matanya tertutup rapat, bibirnya yang terlihat lebih pucat dari biasanya, dan hembusan nafas yang sudah tidak terasa lagi

Jungkook tahu, ia tahu betul dengan apa yang sedang terjadi sekarang, Taehyung-nya telah tertidur lelap meninggalkan penyakitnya untuk kurun waktu yang lama, selamanya. 

Dengan gerakan pelan, Jungkook menidurkan Taehyung dari tempat semulanya yaitu pundaknya.

"Tolong katakan kepada Tuhan jika kamu kesepian disana, agar Tuhan mengirimku untukmu sekali lagi, untuk selamanya. Selamat jalan, kasihku." Ucapnya dengan air mata yang perlahan keluar. Dikecupnya dahi sang pujaan hati untuk terakhir kalinya.

Jika kehidupan kedua itu benar adanya, Jungkook hanya ingin mencintai Taehyung selama 24 jam setiap hari lagi, dan ingin saling mencintai lagi dengan tubuh yang sehat.

Kisah Jungkook dan Taehyung akan selalu terkenang dalam hati, selamanya.

Author note ;

First of all, i wanna say thank you for read this story till the end. Especially for my lover, who always give this story full of coment, its our story, babe.

Ini bakal menjadi titik awal buat gue, semoga kedepan nya bisa jadi penulis yang lebih profesional, stay tune and see u in the epilogue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You, 24 Hours. [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang