Minggu demi minggu terus berganti, namun seperti biasa, sosok Jungkook yang sangat aku rindukan tidak ada disampingku selama itu. Aku telah mencarinya kemanapun hingga aku lelah dan hampir putus asa.
Perutku sakit sekali, hingga rasanya untuk bergerak dan bernafas-pun sangat sulit. Tidak ada lagi Jungkook yang mengelap tubuhku, tidak ada lagi Jungkook yang membersihkan semua kotoran-ku, tapi aku masih beruntung karena mempunyai teman sebaik Lee Taeyong yang dengan sukarela melakukan semua itu
Dan ada Kim Jisoo yang dengan telaten selalu mengompres kepalaku ketika suhu tubuh-ku naik, dan ada Kim Minji yang siap sedia menyuapi ku makan. Aku masih dikelilingi oleh banyak orang baik, namun aku tidak munafik jika aku masih membutuhkan sosok Jeon Jungkook, kemana dirinya pergi...
"Tidurlah, Tae."
Aku memutar bola mataku malas mendengar ucapan Jisoo. "Apa kau lupa bahwa aku baru saja terbangun? Berhentilah menyuruhku tidur, itu melelahkan."
Kulihat Jisoo dan Taeyong saling memandang satu sama lain lalu tertawa. "Baru kali ini aku mendengar seseorang mengeluh karena lelah tertidur." Ucap Taeyong yang diiringi tawa Jisoo
"Mungkin Taehyung bermimpi lari maraton dalam tidurnya, oleh sebab itu ia lelah." Timpal Jisoo, lalu tatapan gadis itu beralih melihat kearahku. "Hey, apakah kau juara?" Tanyanya serawa tertawa renyah, begitu pun Taeyong.
Aku hanya tersenyum seraya menggeleng. "Kalian ini..."
Terkadang, kehadiran mereka membuatku lupa akan kesedihan karena terus merindukan Jungkook, Tuhan sangat baik karena telah mengirimkan sahabat seperti Jisoo dan Taeyong.
Omong-omong, mereka adalah sahabatku dari sejak SMP, tidak terasa bahwa kami akan tetap bersama sampai setengah abad ini.
Aku tersenyum menatap mereka bergantian, ah aku melupakan sesuatu bahwa...
"Bukankah sebentar lagi ulang tahun-mu, Kim Jisoo?" Tanya ku yang diberi anggukan cepat oleh sang empu. "Heem"
"Aku ingin kita merayakan nya lagi seperti dulu."
Mendengar itu, Taeyong tersenyum seraya menepuk pundakku lembut, "Oleh karena itu, kau harus pulih seperti sedia kala."
Jisoo mengangguk menyetujui ucapan Taeyong. "Benar, aku ingin kau ikut merayakan ulang tahunku dengan badan yang sehat seperti tahun tahun sebelumnya dan aku..."
"Taehyung?"
Aku tidak lagi fokus dengan perkataan yang sedang Jisoo ucapkan. Namun, suara itu, aku kembali mendengar suara itu, ia memanggilku, segera aku menggeleng cepat. "Tidak, Jungkook tidak ada disini, berhentilah berhalusinasi."
"Kau sedang tidak berhalusinasi, lihatlah." Aku merasakan Taeyong menggerakan kepalaku kearah kanan.
Terdiam lah aku sejenak, suasana pun menjadi hening.
Jeon Jungkook, ia kembali datang menemui ku seperti janji nya sebelum berpamitan. Tetapi Jungkook berubah, jauh dari yang aku kenal
Bibirnya yang putih pucat, pipinya yang menirus dan badan nya yang sangat kurus. Ia berada di atas kursi roda dengan tongkat infus yang di genggam Jaehyun disampingnya. Jungkook tersenyum dengan air mata menetes.
Aku pun membalas senyuman nya, namun beberapa detik kemudian
Aku menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, 24 Hours. [✅]
FanfictionWaktu 24 jam aku luangkan hanya untuk mencintai-mu, Kim Taehyung. Aku melihatmu dan melihat sisa hidupku di depan mataku, ayo kita hidup bersama, selamanya.